PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) baru-baru ini mengumumkan langkah strategis penting melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Pertemuan yang dilaksanakan di WIKA Tower II, Jakarta, pada Rabu, 6 Agustus 2025, ini menetapkan perubahan susunan Direksi dan sejumlah kebijakan krusial lainnya demi memperkuat fondasi perusahaan.
Dalam RUPSLB WIKA tersebut, pemegang saham menyepakati penunjukan Sumadi sebagai Direktur Keuangan, menggantikan posisi Adityo Kusumo. Sumadi sebelumnya menjabat sebagai Direktur Manajemen Risiko dan Legal. Posisi yang ditinggalkan Sumadi kini dipercayakan kepada Fafan Khoirul Fanani, yang resmi mengemban jabatan Direktur Manajemen Risiko dan Legal. Langkah strategis lainnya adalah perampingan jumlah anggota Direksi dari semula enam menjadi lima orang, salah satunya melalui penghapusan satu jabatan Direktur Operasi sebelumnya.
Tidak hanya pada struktur Direksi, RUPSLB ini juga menyetujui revisi penting pada Peraturan Dana Pensiun WIKA, khususnya terkait penyelenggaraan Program Pensiun Manfaat Pasti. Inti dari perubahan ini adalah pembekuan penghasilan dasar pensiun, masa kerja, dan iuran bagi peserta Program Pensiun Manfaat Pasti. Selanjutnya, para peserta ini akan dialihkan dan didaftarkan sebagai peserta dalam Program Pensiun Iuran Pasti Dana Pensiun WIKA.
Ngatemin, Corporate Secretary WIKA, menegaskan bahwa hasil keputusan RUPSLB ini merupakan refleksi komitmen kuat dan langkah strategis para pemegang saham. Tujuannya adalah untuk memperkuat tata kelola Dana Pensiun sekaligus memantapkan struktur manajemen perusahaan. “Persetujuan para pemegang saham mencerminkan keselarasan pandangan dan dukungan terhadap langkah-langkah strategis yang tengah dijalankan Perseroan untuk memperkuat fondasi bisnis secara berkelanjutan,” jelas WIKA dalam keterangan resminya yang dirilis pada Rabu, 6 Agustus 2025, dan dikutip dari Antara.
Dengan berbagai perubahan tersebut, berikut adalah susunan terbaru Direksi WIKA yang berlaku efektif pasca RUPSLB:
- Direktur Utama: Agung Budi Waskito
- Direktur Keuangan: Sumadi
- Direktur Manajemen Risiko dan Legal: Fafan Khoirul Fanani
- Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) dan Transformasi: Hadjar Seti Adji
- Direktur Operasi: Hananto Aji
Sementara itu, jajaran Dewan Komisaris WIKA tidak mengalami perubahan dan tetap diisi oleh nama-nama berikut:
- Komisaris Utama: Jarot Widyoko
- Komisaris Independen: Suryo Hapsoro Tri Utomo
- Komisaris Independen: Adityawarman
- Komisaris Independen: Rusmanto
- Komisaris Independen: Harris Arthur Hedar
- Komisaris: Firdaus Ali
Sebagai informasi latar belakang, WIKA didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 64 Tahun 1961 mengenai Pengalihan Perusahaan Negara “Wijaya Karya”. Perjalanan bisnis WIKA dimulai dengan fokus pada pekerjaan instalasi listrik dan pipa air, sebelum kemudian berkembang menjadi perusahaan kontraktor sipil dan bangunan terkemuka sejak era 1970-an.
Perseroan tercatat melakukan penawaran saham perdana atau IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 27 Oktober 2007, dengan melepas 24,86 persen sahamnya kepada publik. Sebagian besar kepemilikan saham WIKA hingga kini masih dipegang oleh Pemerintah Indonesia.
Ringkasan
PT Wijaya Karya (WIKA) melakukan perubahan susunan Direksi melalui RUPSLB pada 6 Agustus 2025. Sumadi diangkat menjadi Direktur Keuangan menggantikan Adityo Kusumo, dan Fafan Khoirul Fanani menjabat sebagai Direktur Manajemen Risiko dan Legal menggantikan posisi yang ditinggalkan Sumadi. Selain itu, jumlah anggota Direksi dirampingkan dari enam menjadi lima orang.
RUPSLB juga menyetujui revisi Peraturan Dana Pensiun WIKA terkait Program Pensiun Manfaat Pasti, dengan membekukan penghasilan dasar pensiun, masa kerja, dan iuran bagi peserta. Peserta kemudian akan dialihkan dan didaftarkan dalam Program Pensiun Iuran Pasti Dana Pensiun WIKA. Susunan Direksi terbaru WIKA mencakup nama-nama seperti Agung Budi Waskito sebagai Direktur Utama dan Hananto Aji sebagai Direktur Operasi.
