mellydia.co.id Saga transfer bek Timnas Indonesia Jay Idzes, sang pemain dipandang sebelah mata tapi empat klub Serie A berlomba dapatkan tanda tangannya.
Panggung sepak bola Italia tengah memanas dengan saga transfer yang melibatkan Jay Idzes, bek tangguh Timnas Indonesia. Meskipun kemampuannya di lapangan kerap dipandang sebelah mata oleh sebagian kalangan, hal itu tak menyurutkan minat empat raksasa Serie A untuk memperebutkan tanda tangannya. Klub-klub tersebut, yaitu Torino, Genoa, Sassuolo, dan Udinese, kini tengah berlomba untuk mengamankan jasa pemain bertahan tersebut, menandakan betapa berharganya sang pemain di mata klub-klub top Eropa.
Ketertarikan serius datang dari Torino, yang disebut-sebut telah mencapai kesepakatan awal untuk mendatangkan Jay Idzes dari Venezia. Jurnalis terkemuka Tuttomercatoweb, Marco Conterio, melalui cuitannya pada 4 Agustus 2025, mengungkapkan bahwa Torino siap menggelontorkan dana sekitar 8-9 juta euro, atau setara dengan Rp151-170 miliar, ditambah persentase penjualan di masa depan. Menurut Conterio, setelah merampungkan transfer Saul Coco, Torino akan sepenuhnya fokus pada upaya mengamankan bek Timnas Indonesia tersebut.
Bursa Transfer – Torino dan Venezia Bakal Diskusi Lebih Lanjut soal Jay Idzes
Di sisi lain, Genoa juga menunjukkan minat yang tak kalah besar. Jurnalis senior Italia, Gianluca Di Marzio, melalui laman pribadinya, Gianlucadimarzio.com, melaporkan bahwa Genoa telah mendekati Jay Idzes selama beberapa pekan terakhir. Meskipun demikian, kesepakatan transfer Jay Idzes ke Genoa belum terwujud karena klub tersebut masih menunggu restu resmi dari Venezia. Perjalanan Jay Idzes bersama Venezia, yang mencakup promosi ke Serie A dan degradasi pada musim lalu, tentu menjadi bagian penting dalam saga transfer ini.
Selain Torino dan Genoa, pakar transfer kenamaan Fabrizio Romano juga mengonfirmasi adanya dua tim Serie A lain yang ikut dalam perburuan Jay Idzes. Melalui wawancaranya di kanal YouTube Hanif Thamrin, Romano menyebut Sassuolo dan Udinese sebagai dua klub yang turut tertarik pada bek yang kerap menjadi andalan Timnas Indonesia itu. Namun, Venezia mematok harga yang cukup tinggi untuk sang pemain, yaitu senilai 10 juta euro atau sekitar Rp200 miliar, membuat negosiasi menjadi lebih kompleks.
Tawaran Sudah Diberikan, Jay Idzes Bakal Gabung ke Tim yang Belum Pernah Juara Liga Italia?
Fabrizio Romano menambahkan bahwa harga yang ditetapkan Venezia tersebut masih dianggap terlalu mahal oleh klub-klub peminat. “Genoa, Sassuolo, dan Udinese, ketiganya tertarik saat ini. Tapi Venezia meminta lebih dari 10 juta euro. Ini bukan kesepakatan yang mudah atau murah sama sekali,” jelas Romano, menggarisbawahi tantangan dalam saga transfer ini. Meski demikian, Romano sendiri mengaku mengagumi gaya bermain Jay Idzes, terlebih setelah performa impresifnya di panggung internasional bersama Timnas Indonesia.
Romano menilai Jay Idzes sebagai pemain yang seringkali dipandang sebelah mata, padahal ia adalah bek yang sangat berkualitas, terutama dalam laga-laga internasional. “Setelah dia bermain sangat baik musim lalu, saya menyukai pemain ini. Menurutku dia cukup dipandang sebelah mata. Di panggung internasional, dia bek yang sangat bagus,” puji Romano. Performa gemilang Idzes musim lalu diprediksi akan memicu pergerakan transfer yang signifikan. Kini, mata publik tertuju pada persaingan antara Genoa, Udinese, dan Sassuolo, untuk melihat siapa yang akan berhasil memenangkan perlombaan mendapatkan bek berkualitas ini.
Ringkasan
Bek Timnas Indonesia, Jay Idzes, menjadi rebutan empat klub Serie A, yaitu Torino, Genoa, Sassuolo, dan Udinese. Ketertarikan ini muncul meskipun sang pemain sebelumnya kerap dipandang sebelah mata. Torino dikabarkan telah mencapai kesepakatan awal dengan Venezia dengan tawaran sekitar 8-9 juta euro, sementara Genoa masih menunggu restu resmi dari Venezia.
Selain Torino dan Genoa, Sassuolo dan Udinese juga menunjukkan minat, namun Venezia mematok harga 10 juta euro yang dianggap terlalu mahal. Fabrizio Romano menilai bahwa Jay Idzes adalah pemain berkualitas yang seringkali diremehkan, terutama setelah penampilannya yang impresif bersama Timnas Indonesia.
