Patrick Kluivert: Adopsi Sistem Baru Berhasil di Laga Timnas Indonesia Vs Lebanon

Posted on

Timnas Indonesia berhasil menahan imbang Lebanon 0-0 dalam laga persahabatan FIFA Matchday yang berlangsung sengit di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, pada Senin malam, 8 September 2025. Hasil ini cukup membuat pelatih Patrick Kluivert merasa puas dengan performa skuad asuhannya, meskipun kemenangan belum berhasil diraih.

Dalam konferensi pers seusai pertandingan, Kluivert mengungkapkan kepuasannya. “Secara global kami mendominasi permainan, dari kanan ke kiri, dari depan ke belakang, dan memiliki tindakan yang luar biasa, tindakan individu,” ujarnya. Pelatih berusia 49 tahun asal Belanda itu melihat adanya progres signifikan dalam cara bermain tim, terutama dalam penerapan sistem baru yang ia implementasikan. Ia bangga karena para pemain Tim Merah Putih mampu mengadopsi sistem tersebut dengan sangat baik.

Meskipun dominan, skuad Garuda sayangnya belum mampu mengkonversi peluang menjadi gol. Kluivert menyoroti sejumlah kesempatan mencetak gol yang dimiliki para pemainnya, terutama terlihat dari gerakan ofensif di lini pertahanan lawan. Namun, pertahanan rapat dari tim Lebanon yang gigih berhasil membendung setiap terobosan. “Sayangnya kami tidak bisa menang,” imbuh mantan penyerang Barcelona dan Ajax tersebut, mengakui tantangan yang dihadapi.

Kluivert meyakini bahwa setiap penonton yang menyaksikan jalannya pertandingan akan merasa puas dengan penampilan Timnas Indonesia. Menatap laga-laga mendatang, ia berharap para pemain dapat mempertahankan ketenangan dan ketajaman dalam penyelesaian akhir untuk dapat mencetak gol lebih banyak.

Fokus selanjutnya adalah Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, di mana Timnas Indonesia akan menghadapi tantangan berat dari Arab Saudi dan Irak. Ketiga tim ini tergabung dalam grup B, dan pertandingan krusial melawan dua tim kuat dari Timur Tengah tersebut dijadwalkan akan berlangsung pada Oktober mendatang. Skuad Garuda dituntut untuk meraih kemenangan sebagai syarat mutlak untuk lolos ke babak selanjutnya.

Kluivert mengingatkan para pemainnya untuk bermain dengan sangat hati-hati dan penuh perhitungan, mengingat level kekuatan lawan yang akan dihadapi. “Pertandingan berikutnya akan lebih susah,” tegas Kluivert, menyadari betapa sengitnya persaingan di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 ini.

Laga persahabatan melawan Lebanon, yang saat ini menempati peringkat 112 FIFA, sejatinya merupakan simulasi penting sebagai persiapan menghadapi Arab Saudi dan Irak. Lebanon dinilai sebagai lawan yang lebih seimbang dibandingkan dengan Taiwan, yang sebelumnya berhasil dikalahkan Skuad Garuda dengan skor telak 6-0. Pertandingan ini menjadi ajang evaluasi taktis bagi Kluivert.

Dalam pertandingan melawan Lebanon, Kluivert melakukan perombakan signifikan pada komposisi pemain. Hanya dua pemain yang sebelumnya menjadi starter saat kemenangan atas Taiwan 6-0 tetap dipertahankan, yaitu kiper tangguh Emil Audero dan pemain sayap kanan lincah, Yakob Sayuri. Sementara itu, Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans, dua pemain diaspora yang sebelumnya baru dimainkan pada babak kedua saat melawan Taiwan, kali ini dipercaya tampil sebagai starter sejak awal pertandingan. Gelandang serang berbakat, Marselino Ferdinan, diturunkan pada babak kedua, baik saat melawan Lebanon maupun Taiwan.

Pergantian pemain strategis juga dilakukan Kluivert selama laga. Marselino Ferdinan masuk menggantikan Mauro Zijlstra di lini depan, sementara Ramadhan Sananta mengambil alih posisi Miliano Jonathans di sayap kanan. Di lini belakang, Calvin Verdonk ditarik keluar dan digantikan oleh Thom Haye di posisi bek kiri. Perubahan juga terjadi di lini tengah, di mana Dean James digantikan oleh Yance Sayuri, menunjukkan fleksibilitas taktik dan kedalaman skuad yang diuji oleh Kluivert.

Pilihan Editor: Timnas Indonesia Diprediksi Tidak Mudah Jalani Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *