Timnas Lebanon Bawa 6 Pemain Abroad Hadapi Indonesia, Salah Satunya Bermain untuk Borneo FC

Posted on

Antusiasme menyelimuti Surabaya seiring kedatangan Tim Nasional Lebanon yang membawa skuad terbaiknya. Mereka siap menjajal kekuatan Timnas Indonesia dalam laga uji coba internasional yang krusial di Stadion Gelora Bung Tomo pada Senin, 8 September 2025.

Pelatih kepala Lebanon, Miodrag Radulovic, memboyong 23 pemain, di mana enam di antaranya adalah talenta-talenta yang berkarier di luar negeri atau kerap disebut pemain abroad. Salah satu nama yang paling menarik perhatian adalah Mohammed El Hosouein, bek muda berusia 22 tahun. Uniknya, El Hosouein tidak asing dengan atmosfer sepak bola Indonesia, karena ia merupakan bagian dari skuad Borneo FC di Liga Super Indonesia musim ini.

Meski belum banyak mendapat kesempatan bermain, dengan baru satu penampilan bersama Borneo FC di liga domestik, kepercayaan Timnas Lebanon terhadap El Hosouein tetap tinggi. Kehadirannya akan menambah bumbu tersendiri dalam pertandingan ini, terutama saat ia berpotensi berhadapan langsung dengan rekan setimnya di Borneo FC, kiper Nadeo Argawinata, yang turut membela panji Skuad Garuda.

Lima pemain abroad lainnya juga tidak kalah menarik. Di sektor sayap, ada Kari Mekkaoui (24 tahun) dari Omonia Aradipou di Liga Siprus dan Khoder Kaddour (22 tahun) yang merumput bersama Western United di Liga Australia. Lini serang diperkuat oleh Daniel Lajud (26 tahun), second striker Roda JC di Belanda, dan Karim Darwich (26 tahun) dari Duhok SC di Irak. Sementara itu, di lini tengah, Gabriel Bitar (26 tahun) siap menunjukkan kualitasnya sebagai gelandang serang dari klub York United di Liga Kanada.

Kendati telah membawa enam pemain abroad yang tangguh, menariknya, daftar pemain Lebanon yang berkarier di luar negeri sebenarnya jauh lebih panjang. Pelatih Radulovic kali ini memutuskan untuk tidak memanggil beberapa nama besar lainnya, seperti Pedro Budib (bek dari Pachuca U23/Meksiko), Jad Samira (bek dari Achyronas Onisilos/Siprus), dan Bassel Jradi (gelandang dari AEL Limassol/Siprus). Dari lini serang, nama-nama produktif seperti Malek Fakhro (Hallescher FC/Jerman), Samy Merhreg (Deportivo Pereira/Kolombia), Omar Chabban (AFC Wimbledon/Inggris), Hussein Chakroun (Hannover 96/Jerman), serta Leonardo Farah Shahin (Falkenbergs/Swedia) juga absen dari skuad.

Meski beberapa pilar tak dipanggil, kehadiran enam pemain abroad dalam skuad yang tiba di Surabaya sudah cukup membuktikan bahwa Timnas Lebanon bukanlah lawan sembarangan. Tim berjuluk The Cedars ini diprediksi akan menyuguhkan permainan yang solid dan berupaya keras mengamankan hasil positif, mengingat mereka saat ini menempati peringkat 112 dalam ranking FIFA.

Uji Coba Penting untuk Indonesia

Bagi Timnas Indonesia, duel melawan Lebanon bukan sekadar pertandingan persahabatan biasa. Ini adalah momen krusial bagi pelatih Patrick Kluvert untuk mengukur kedalaman dan kesiapan Skuad Garuda sebelum terjun ke babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Di putaran selanjutnya, tantangan berat menanti dengan tim-tim tangguh seperti Arab Saudi dan Irak, yang dikenal dengan kekuatan fisik, organisasi permainan yang rapi, serta pengalaman internasional yang lebih matang.

Dengan gaya bermain yang kerap kali menyerupai karakteristik tim-tim Timur Tengah, Lebanon menjadi lawan yang sangat ideal untuk menguji strategi dan ketahanan fisik para pemain Indonesia. Selain itu, laga ini juga menawarkan panggung berharga bagi pemain-pemain baru atau mereka yang minim menit bermain untuk menunjukkan kualitas dan kemampuan terbaik mereka di hadapan publik Gelora Bung Tomo.

Dukungan penuh dari para suporter militan di Stadion Gelora Bung Tomo diharapkan mampu membakar semangat juang Timnas Indonesia, mendorong mereka untuk tampil percaya diri dan meraih hasil positif di kandang sendiri.

Secara taktik, Lebanon diperkirakan akan mengandalkan kekuatan fisik dan permainan direct football. Kecepatan dan agresivitas para winger seperti Mekkaoui serta Kaddour akan menjadi ancaman serius dari sisi sayap, sementara Daniel Lajud dan Karim Darwich siap menciptakan peluang di lini depan dengan daya ledak mereka. Kreativitas Gabriel Bitar di lini tengah juga akan sangat krusial dalam mengatur tempo permainan The Cedars. Sementara itu, Timnas Indonesia di bawah arahan Patrick Kluvert diprediksi akan mempertahankan gaya bermain pressing tinggi dan transisi cepat. Strategi ini terbukti cukup efektif saat menghadapi tim-tim Asia Barat sebelumnya, dan Kluvert tentu berambisi untuk mengimplementasikan filosofi sepak bola Belanda yang lebih modern ke dalam Skuad Garuda.

Terlepas dari hasil akhir, pertandingan uji coba internasional ini menjadi ujian yang sangat signifikan. Bukan hanya untuk mengukur potensi dan kekuatan terkini Lebanon, tetapi yang terpenting adalah sebagai barometer kesiapan Timnas Indonesia menjelang putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Dengan atmosfer Surabaya yang terkenal dengan basis pendukungnya yang militan, duel antara Indonesia dan Lebanon ini diprediksi akan berlangsung sengit, penuh gairah, dan menghibur sejak peluit awal dibunyikan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *