Liverpool Galacticos Baru? Trent Alexander-Arnold Kaget! Transfer Gila!

Posted on

Mungkin jika Trent Alexander-Arnold mengetahui rencana ambisius Liverpool di bursa transfer musim panas lalu, keputusannya untuk hijrah ke Real Madrid akan dipertimbangkan kembali. Pasalnya, tim Merseyside tersebut kini menjelma menjadi Los Galacticos-nya Liga Inggris, sebuah julukan yang dahulu lekat dengan kebiasaan Real Madrid mengumpulkan para bintang mahal. Liverpool, yang sudah memiliki skuad luar biasa dan sukses menjuarai Premier League 2024-2025, tak berhenti di situ. Mereka justru menggila di bursa transfer musim panas, menambah deretan amunisi berkelas untuk memperkuat skuad asuhan Arne Slot.

Secara berturut-turut, The Reds berhasil memboyong Jeremie Frimpong dari Bayer Leverkusen dengan mahar 29,5 juta pound, Florian Wirtz juga dari Bayer Leverkusen senilai 100 juta pound, dan Milos Kerkez dari Bournemouth seharga 40 juta pound. Gelombang kedatangan pemain bintang tidak berhenti di situ; Giorgi Mamardashvili direkrut dari Valencia (25 juta pound), Hugo Ekitike dari Eintracht Frankfurt (69 juta pound), dan Giovanni Leoni dari Parma (26 juta pound) turut meramaikan Anfield. Puncaknya, Liverpool memecahkan rekor transfer Liga Inggris dengan mengakuisisi Alexander Isak dari Newcastle United, menebusnya dengan angka fantastis 125 juta pound. Total pengeluaran Liverpool selama musim panas lalu mencapai lebih dari 416 juta pound, atau setara dengan 9,2 triliun rupiah. Fenomena belanja besar ini pun sontak menarik perhatian legenda Liverpool, Jamie Redknapp, yang menyebut The Reds kini terlihat persis seperti Real Madrid di era Los Galacticos-nya.

5 Klub Liga Inggris Terboros di Bursa Transfer Musim Panas 2025, Liverpool sampai Pecah Rekor 2 Kali!

Julukan Los Galacticos yang kini disematkan pada Liverpool tentu bukan tanpa alasan. Konsep ini pertama kali dipopulerkan oleh Real Madrid di bawah kepemimpinan Presiden Florentino Perez, terutama pada periode 2000-2006 dan 2009-2018. Saat itu, Madrid secara konsisten merekrut pemain bintang dengan harga selangit, bahkan ketika skuad mereka sudah sangat kuat. Setiap musim, setidaknya satu “Galactico” akan mendarat di Santiago Bernabeu. Pada era pertama, nama-nama legendaris seperti Luis Figo, Zinedine Zidane, Ronaldo, David Beckham, Michael Owen, Robinho, Sergio Ramos, Fabio Cannavaro, dan Ruud van Nistelrooy datang secara beruntun. Kemudian di periode kedua, Kaka, Karim Benzema, Cristiano Ronaldo, Xabi Alonso, Angel Di Maria, Mesut Oezil, Luka Modric, Gareth Bale, dan Toni Kroos membentuk tim impian. Bahkan periode 2018-2025 pun dapat dianggap sebagai era ketiga Los Galacticos Madrid, dengan kedatangan bintang-bintang muda dan mahal seperti Vinicius Junior, Rodrygo, Eden Hazard, Ferland Mendy, Eder Militao, Eduardo Camavinga, Aurelien Tchouameni, Jude Bellingham, hingga Kylian Mbappe. Menariknya, belakangan ini strategi Los Galacticos di Real Madrid mulai mereda, dengan klub raksasa Spanyol tersebut kini lebih memusatkan perhatian pada perekrutan talenta-talenta muda berbakat.

Ironisnya, saat gerakan Los Galacticos Madrid sedikit mengerem laju belanja mereka, Liverpool justru disebut oleh Jamie Carragher telah menjadi Los Galacticos baru di Premier League. Menurut Carragher, Anfield kini kembali menyaksikan era keemasan seperti tahun 1970-an dan 1980-an, di mana Liverpool adalah klub paling atraktif, tidak hanya di Inggris, tetapi juga di Eropa. “Dengan perekrutan Alexander Isak, transformasi Liverpool menjadi Galacticos-nya Premier League kini menjadi komplet,” ujar Carragher. Ia bahkan menyandingkan aksi Liverpool ini dengan Real Madrid era Florentino Perez, Barcelona di puncak kejayaan, Manchester United di era Sir Alex Ferguson, atau Chelsea dan Manchester City pada awal-awal kepemilikan Roman Abramovich dan Sheikh Mansour.

5 Rekrutan Termahal di Bursa Transfer Musim Panas 2025, 3 Teratas Didominasi Liverpool

Di tengah pujian selangit untuk Liverpool, Carragher juga melayangkan “sentilan” kepada Trent Alexander-Arnold. Sang bek kanan, yang justru memilih hengkang dari Liverpool untuk bergabung dengan Real Madrid, kini disinyalir kehilangan kesempatan emas. Ia tak akan merasakan langsung pengalaman bermain di era Los Galacticos-nya Premier League yang kini ada di Anfield. “Saya ingin tahu apakah Trent Alexander-Arnold mengetahui rencana Liverpool di musim panas,” ungkap Carragher, penuh spekulasi. “Jika ia tahu, apakah ia akan membuat keputusan untuk bertahan?” Pertanyaan ini muncul setelah Mohamed Salah dalam wawancara di Sky Sport mengungkapkan bahwa Arne Slot telah memberitahunya tentang niat klub di bursa transfer. Carragher pun bertanya-tanya, apakah informasi penting yang sama juga sampai kepada Trent, yang kini mungkin menyesali keputusannya meninggalkan sebuah tim yang tengah bertransformasi menjadi magnet para bintang.

Ringkasan

Liverpool mengejutkan bursa transfer musim panas dengan mendatangkan sejumlah pemain bintang, termasuk Alexander Isak dengan rekor transfer Liga Inggris. Gelombang transfer ini membuat Liverpool disebut sebagai “Los Galacticos” baru di Liga Inggris oleh beberapa pengamat, menyamai era keemasan Real Madrid yang gemar mengumpulkan pemain-pemain mahal.

Jamie Carragher bahkan menyindir Trent Alexander-Arnold yang justru memilih bergabung dengan Real Madrid. Carragher mempertanyakan apakah Alexander-Arnold mengetahui rencana transfer Liverpool sebelum memutuskan pindah, karena ia kini mungkin melewatkan kesempatan bermain di era keemasan Liverpool sebagai “Los Galacticos” di bawah asuhan Arne Slot.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *