mellydia.co.id — Kekecewaan mendalam menyelimuti ruang ganti Timnas Indonesia U-23 setelah bermain imbang 0-0 melawan Laos pada laga perdana Kualifikasi AFC U-23 2026 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Rabu (3/9/2025). Kapten tim, Kadek Arel, secara terbuka mengungkapkan suasana hati para pemain pasca pertandingan yang gagal memenuhi ekspektasi publik.
“Ya, kita pemain sangat kecewa. Pertama, saya ingin meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, terlebih di tengah suasana duka yang tengah kita alami. Kedua, saya dan seluruh pemain, khususnya saya sebagai kapten, ingin menyampaikan permohonan maaf karena gagal meraih kemenangan di laga pertama,” ungkap Kadek Arel kepada wartawan di Mixed Zone Gelora Delta Sidoarjo.
Kegagalan memanfaatkan peluang emas menjadi sorotan utama. Dominasi permainan Timnas Indonesia U-23 sejak menit awal hingga akhir pertandingan, dengan sejumlah peluang tercipta melalui Robi Darwis, Toni Firmansyah, dan Jens Raven, sayang tak mampu dikonversi menjadi gol. Ketidakmampuan dalam penyelesaian akhir menjadi kendala utama. Meskipun statistik menunjukkan dominasi Garuda Muda, pertahanan Laos yang rapat dan buruknya finishing membuat skor tetap 0-0 hingga peluit panjang berbunyi.
Kadek Arel mengakui rasa frustrasi yang meliputi ruang ganti. “Ruang ganti dipenuhi rasa frustrasi karena banyak peluang yang gagal dimanfaatkan. Kita akan beristirahat sejenak, dan tentu akan bangkit di pertandingan berikutnya. Target kita adalah menang di laga berikutnya, kami akan bekerja keras dan mengerahkan semua kemampuan,” tambahnya.
Pelatih Gerald Vanenburg pun turut menyoroti masalah fokus dan mentalitas pemain. Kadek Arel sependapat dan menambahkan, “Memang kita kurang fokus dalam menyerang. Kita tahu semua instruksi dari Coach (Gerald Vanenburg). Kita harus mengubah secepat mungkin cara kita mencetak gol.” Ia menekankan pentingnya adaptasi cepat dan pemulihan mental agar para pemain tidak terbebani kegagalan di laga perdana.
Suasana ruang ganti usai pertandingan memang jauh berbeda dari biasanya. Kesunyian dan wajah-wajah kecewa menjadi gambaran nyata kekecewaan para pemain yang menyadari kegagalan mereka memenuhi ekspektasi suporter yang hadir langsung di stadion. “Pastinya kecewa, kecewa sekali karena kita gagal menang. Kita harus mengubah secepat mungkin dan move on untuk pertandingan berikutnya,” ungkap Kadek.
Pergantian strategi dari Vanenburg dengan memasukkan Hokky Caraka dan Ricky Pratama di babak kedua sempat menambah daya dobrak, namun tetap tak membuahkan hasil. Lebih dari sepuluh tembakan ke arah gawang, termasuk peluang emas dari Hokky Caraka dan Muhammad Rayhan Hannan, dimentahkan oleh penampilan gemilang penjaga gawang Laos. Di sisi lain, serangan balik cepat Laos sesekali mengancam gawang Cahya Supriadi, namun lini belakang yang dipimpin Kadek Arel mampu mengantisipasi.
Hasil imbang ini menempatkan Timnas Indonesia U-23 dalam posisi yang rawan di Grup J dengan hanya satu poin. Korea Selatan, yang tampil impresif di laga uji coba sebelumnya, diprediksi menjadi lawan terberat. Kemenangan atas Makau pada laga kedua (6/9/2025) menjadi harga mati bagi Garuda Muda untuk menjaga peluang lolos ke putaran final Piala Asia U-23 2026, sebelum menghadapi Korea Selatan pada 9 September 2025.
Meskipun suasana ruang ganti masih berat, Kadek Arel menutup wawancara dengan pesan optimisme. Ia meminta dukungan penuh dari seluruh masyarakat Indonesia agar Timnas Indonesia U-23 dapat bangkit dan menunjukkan kualitas terbaiknya. “Kita akan berusaha sekeras mungkin, kita akan kerahkan semuanya. Saya yakin tim ini bisa bangkit,” pungkasnya.
The Wonderful Story of Henry Sugar: Saat Wes Anderson Membawa Roald Dahl ke Layar dengan Sentuhan Teatrikal
Drama di Riga EuroBasket 2025: Turki Ungguli Serbia, Sengun Jadi Bintang dengan 28 Poin
Fokus Benahi Timnas Indonesia U-23! Gerald Vanenburg Tutup Rapat Kelemahan Korea Selatan dan Makau
Heboh! Ukraina Mulai Gunakan Kawanan Drone Berteknologi AI dalam Perang
Ringkasan
Ruang ganti Timnas Indonesia U-23 dipenuhi kekecewaan setelah bermain imbang 0-0 melawan Laos di Kualifikasi AFC U-23 2026. Kapten tim, Kadek Arel, menyampaikan permohonan maaf atas kegagalan meraih kemenangan dan mengakui rasa frustrasi para pemain karena banyak peluang yang terbuang. Kurangnya fokus dalam penyelesaian akhir menjadi sorotan utama meskipun tim mendominasi pertandingan.
Pelatih dan Kadek Arel menekankan pentingnya pemulihan mental dan adaptasi cepat untuk pertandingan berikutnya melawan Makau. Kemenangan di laga kedua menjadi target utama untuk menjaga peluang lolos ke putaran final Piala Asia U-23 2026. Kadek Arel meminta dukungan dari masyarakat Indonesia agar tim dapat bangkit dan menunjukkan performa terbaiknya.