Konglomerat Prajogo Pangestu Lepas 1 Miliar Saham PT Petrindo Jaya Kreasi (CUAN)
Prajogo Pangestu, pengendali PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), baru-baru ini melakukan transaksi penjualan saham yang signifikan. Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Agustus 2025, terungkap bahwa beliau telah melepas 1 miliar lembar saham CUAN, atau setara dengan 0,889530% dari total saham beredar. Transaksi penjualan ini dilakukan dengan harga Rp 1.450 per saham, menghasilkan dana sebesar Rp 1,45 triliun.
Tujuan dari penjualan saham ini, menurut Sekretaris Perusahaan CUAN, Robertus Maylando Siahaya, adalah untuk meningkatkan free float saham di pasar. Hal ini menunjukkan komitmen PT Petrindo Jaya Kreasi untuk meningkatkan likuiditas sahamnya dan memberikan kesempatan lebih besar bagi investor publik.
Penting untuk dicatat bahwa transaksi ini dilakukan oleh Prajogo Pangestu dengan status kepemilikan saham langsung. Meskipun mengurangi kepemilikannya, beliau tetap mempertahankan kendali atas PT Petrindo Jaya Kreasi. Setelah penjualan, kepemilikan saham Prajogo Pangestu di CUAN turun dari 95.517.650.000 saham (84,966%) menjadi 94.517.650.000 saham (84,076%).
Rekap Kinerja Emiten Prajogo Pangestu, Ini yang Paling Untung dan Buntung
Penjualan saham ini menjadi sorotan pasar dan tentunya memicu pertanyaan mengenai strategi bisnis PT Petrindo Jaya Kreasi ke depannya. Bagaimana dampaknya terhadap kinerja perusahaan dan harga saham di masa mendatang, tentu akan menjadi perhatian para analis dan investor.
CUAN Chart by TradingView
Ringkasan
Prajogo Pangestu, pengendali PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), menjual 1 miliar saham (0,889530% dari total saham beredar) seharga Rp 1.450 per saham, menghasilkan total Rp 1,45 triliun. Penjualan ini bertujuan untuk meningkatkan free float saham dan likuiditas di pasar, memberikan kesempatan lebih besar kepada investor publik.
Meskipun mengurangi kepemilikan sahamnya menjadi 84,076%, Prajogo Pangestu tetap mengendalikan CUAN. Transaksi dilakukan secara langsung dan dampaknya terhadap kinerja perusahaan serta harga saham di masa depan masih akan menjadi perhatian para analis dan investor.
