Dua Petenis Indonesia Berlaga di US Open 2025, Raih Hadiah Besar Meski Terhenti di Babak Awal
US Open 2025, salah satu turnamen Grand Slam bergengsi dalam dunia tenis, telah menorehkan prestasi membanggakan bagi Indonesia. Janice Tjen di tunggal putri dan Aldila Sutjiadi (berpasangan dengan Nadilla Kichenok dari Ukraina) di ganda putri, mengharumkan nama bangsa di ajang tenis kelas dunia ini.
Janice Tjen mencatatkan sejarah dengan menjadi petenis tunggal putri Indonesia pertama yang melewati babak pertama Grand Slam setelah 22 tahun. Setelah sukses melewati babak kualifikasi, ia menaklukkan unggulan ke-24, Veronika Kudemertova dari Rusia, dengan skor 6-4, 4-6, 6-4 di babak pertama (128 besar) yang berlangsung di Pusat Nasional Tenis AS Billie Jean King, New York, Minggu (24/8/2025). Prestasi ini terakhir kali dicapai Angelique Widjaja di Wimbledon 2003. Bahkan, Janice mendapat pujian dari mantan petenis nomor satu Inggris, Emma Raducanu, setelah pertandingan tersebut.
Sayang, perjalanan Janice harus terhenti di babak kedua. Di Louis Armstrong Stadium, tiga hari kemudian, ia mengalah dari juara US Open 2021, Emma Raducanu, dengan skor 2-6, 1-6. Sementara itu, Aldila Sutjiadi/Kichenok harus mengakui kekalahan di babak pertama oleh unggulan teratas, Katerina Siniakova/Taylor Townsend (Rep. Ceska/Amerika Serikat) dengan skor 5-7, 6-2.
Meskipun perjalanan mereka di US Open 2025 berakhir lebih cepat dari yang diharapkan, Janice dan Aldila berhasil membawa pulang hadiah uang yang signifikan. Janice menerima hadiah sebesar 154 ribu dolar AS (sekitar 2,52 miliar rupiah), sementara Aldila dan Kichenok mendapatkan 30 ribu dolar AS (sekitar 492 juta rupiah). Nominal ini terbilang fantastis, bahkan melebihi hadiah juara beberapa turnamen bulu tangkis kelas atas. Hadiah Janice misalnya, lebih besar dari hadiah juara tunggal di ajang BWF World Tour Super 1000 (101.500 dolar AS) dan China Open 2025 (140 ribu dolar AS). Sementara hadiah Aldila/Kichenok mendekati hadiah juara ganda di level Super 500 (37.525 ribu dolar AS), seperti Indonesia Masters 2025.
Perlu diingat, perjalanan menuju Grand Slam sangat panjang dan kompetitif. Petenis putri harus melewati berbagai tingkatan turnamen, mulai dari ITF Women’s World Tour (W15, W35, W50, W75, dan W100) hingga WTA Tour (WTA250, WTA500, WTA1000, WTA Finals, dan Grand Slam). Untuk masuk babak utama Grand Slam, peringkat dunia minimal 100 besar untuk tunggal dan 75 besar untuk ganda harus dicapai. Saat ini, Janice berada di peringkat 149 dunia untuk tunggal dan 259 untuk ganda, sementara Aldila berada di peringkat 48 untuk ganda dan 344 untuk tunggal (menurut laman resmi WTA Tennis).
Menariknya, Janice dan Aldila meniti karier secara mandiri, dengan dukungan federasi nasional yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan bulu tangkis. Keduanya mengasah kemampuan dan menuntut ilmu di universitas AS. Hal ini menjadi latar belakang komentar Aldila di media sosial terkait hadiah jam tangan mewah yang diberikan kepada tim nasional sepak bola putra setelah lolos ke putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Aldila menyoroti ketimpangan dukungan pemerintah terhadap cabang olahraga yang berprestasi namun kurang populer, mengajak pemerintah untuk memberikan dukungan berkelanjutan dan nyata bagi seluruh cabang olahraga di Indonesia.
Ringkasan
Janice Tjen dan Aldila Sutjiadi menorehkan prestasi di US Open 2025. Janice menjadi petenis tunggal putri Indonesia pertama yang melewati babak pertama Grand Slam dalam 22 tahun terakhir, mencapai babak kedua sebelum dikalahkan Emma Raducanu. Aldila, berpasangan dengan Nadilla Kichenok, tersingkir di babak pertama ganda putri.
Meskipun tersisih lebih cepat, keduanya meraih hadiah uang signifikan. Janice menerima $154.000, melebihi hadiah juara beberapa turnamen bulu tangkis kelas atas. Aldila dan Kichenok mendapatkan $30.000. Keberhasilan ini menonjolkan potensi tenis putri Indonesia, meski dengan dukungan yang relatif lebih kecil dibandingkan cabang olahraga lain.