mellydia.co.id, JAKARTA — IHSG, Indeks Harga Saham Gabungan, menunjukkan pemulihan bertahap setelah koreksi cukup signifikan di awal perdagangan hari ini, Senin (1/9/2025). Rilis data ekonomi positif, khususnya neraca perdagangan dan indeks PMI manufaktur, menjadi katalis utama penguatan ini.
Pada sesi pertama perdagangan, IHSG ditutup di level 7.770,98, mengalami penurunan 0,76%. Meskipun masih negatif, penurunan ini jauh lebih baik dibandingkan koreksi awal yang mencapai 3,6%. Perbaikan tersebut, menurut Nafan Aji Gusta, Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas, didorong oleh beberapa faktor kunci.
Salah satu faktor penting adalah situasi keamanan dalam negeri yang kondusif. “Sejauh ini kondisi politik dan keamanan domestik cukup kondusif karena belum ada lagi aksi demonstrasi lanjutan, baik di Jakarta maupun daerah lain,” jelas Nafan kepada Bisnis. Stabilitas politik ini memberikan sentimen positif bagi pasar saham.
Selain itu, data makro ekonomi Indonesia yang baru dirilis juga memberikan dukungan signifikan terhadap IHSG. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca perdagangan pada Juli 2025 mencapai US$4,2 miliar. Prestasi ini didukung oleh pertumbuhan ekspor yang berlanjut dan kontraksi impor dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Ekspor Indonesia pada Juli 2025 mencapai US$24,8 miliar, meningkat 4,2% secara tahunan (YoY). Secara kumulatif, ekspor Januari-Juli 2025 tumbuh 8% YoY menjadi US$160,2 miliar. Sementara itu, impor tercatat US$20,6 miliar, turun 8,9% YoY, meskipun secara kumulatif masih meningkat 3,4% YoY menjadi US$136,5 miliar.
Kenaikan Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia turut berkontribusi pada perbaikan IHSG. Setelah empat bulan berada di zona kontraksi, PMI manufaktur Agustus 2025 mencapai 51,5, naik signifikan dari 49,2 pada bulan sebelumnya dan kembali memasuki fase ekspansi.
“Para pelaku investor masih melihat fundamental makro ekonomi Indonesia masih solid, tercermin dari PMI manufaktur yang kembali ekspansif dan neraca dagang yang masih surplus,” tambah Nafan, menekankan optimisme terhadap kondisi ekonomi domestik.
Analisis teknikal dari Phintraco Sekuritas menunjukkan adanya pelebaran negatif slope pada MACD dan Stochastic RSI yang mendekati area oversold. Berdasarkan indikator teknikal tersebut, IHSG diperkirakan akan bergerak dalam rentang 7.700 hingga 7.780 pada sesi kedua perdagangan.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Ringkasan
IHSG mengalami pemulihan setelah koreksi awal, ditutup di level 7.770,98 dengan penurunan 0,76%. Penguatan ini didorong oleh rilis data ekonomi positif, termasuk surplus neraca perdagangan Juli 2025 sebesar US$4,2 miliar dan peningkatan PMI manufaktur ke angka 51,5, menandakan kembali masuknya fase ekspansi.
Surplus neraca perdagangan disebabkan oleh pertumbuhan ekspor 4,2% (YoY) dan penurunan impor 8,9% (YoY). Stabilitas politik dalam negeri juga berkontribusi positif terhadap sentimen pasar. Analisis teknikal memprediksi IHSG akan bergerak di rentang 7.700 hingga 7.780 pada sesi perdagangan berikutnya.