Kejuaraan Dunia 2025 – Air Mata Matsuyama/Shida setelah 11 Tahun, Mimpi Jadi Pemain No 1 Tak Pernah Tercapai

Posted on

mellydia.co.id Air mata mewarnai laga perpisahan ganda putri Jepang, Nami Matsuyama/Chiharu Shida, pada Kejuaraan Dunia 2025.

Langkah mereka terhenti pada babak semifinal usai dikalahkan ganda putri Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan, dengan skor 21-14, 13-21, 12-21.

Pertandingan tersebut menjadi akhir kiprah duet Matsuyama/Shida yang memutuskan berpisah setelah Kejuaraan Dunia 2025.

Ganda putri Jepang itu menyesali kekalahan dari pasangan yang sudah mereka kalahkan sebanyak 13 kali itu.

Adapun Tan/Thinaah hanya mampu menang tiga kali dalam 16 pertemuan yang terjadi pada French Open 2022, Japan Open 2025, dan terakhir, Kejuaraan Dunia 2025.

“Saya bisa berkonsentrasi dengan sangat baik di gim pertama,” kata Chiharu Shida, dilansir BolaSport.com dari Badspi.

“Di gim kedua, saat sampai di bagian akhir yang agak sulit untuk memukul bola, saya merasa mungkin telah membuat kesalahan, tapi saya yakin bisa menang di gim terakhir.”

“Namun, kami tiba-tiba kehilangan momentum dan lawan kami menjadi tenang. Sangat menyebalkan bahwa kami tidak bisa membawa pulang kemenangan, tapi ini adalah hasil dari berjuang hingga akhir.”

“Ini medali perunggu lagi (sama seperti di Olimpiade Paris), tapi saya menerimanya dan sangat senang bisa bertarung sejauh ini,” ujarnya.

Hasil Final Kejuaraan Dunia 2025 – Juara sebagai Pemain dan Pelatih, Magis Nova Widianto Ciptakan Sejarah Ganda Malaysia

Kesedihan dirasakan Matsuyama yang sampai menitikkan air mata setelah laga.

“Saya ingin memimpin di awal laga pada gim terakhir, tapi berubah menjadi pertarungan yang berimbang dan kesalahan saya menonjol.”

“Tidak ada gunanya menyesal sekarang, tapi saya pikir bisa melakukan lebih baik.”

“Saya pikir ini akhir (permainan kami)… Saya ingin bertarung di final dan menang,” ujar Matsuyama.

Matsuyama/Shida mengakhiri kiprah dengan dua medali perunggu pada turnamen mayor yakni Olimpiade Paris 2024 dan Kejuaraan Dunia 2025.

Mereka memiliki empat gelar BWF World Tour Super 1000 yang diraih pada Indonesia Open (2021 & 2022) dan All England Open (2022 & 2025).

All England menjadi gelar pertama dan terakhir mereka yang diraih tahun ini.

Pada akhirnya, Matsuyama/Shida gagal menjadi ganda putri nomor satu dunia, posisi tertinggi mereka berada di peringkat dua dunia.

“(Menjadi nomor satu dunia) benar-benar tidak mudah,” ucap Chiharu Shida.

“Menilik ke belakang, aku benar-benar merasakannya. Tapi ada masa-masa sulit antara akhir Olimpiade dan sampai di sini, dan aku pikir semua orang mengalami kesulitan.”

“Tetapi bahkan bagi kami, kami punya kesulitan sendiri (dalam hal motivasi), dan meskipun begitu, kami bekerja keras bersama dan berhasil kembali ke podium, dan aku pikir itu sesuatu yang hebat.”

“Aku pikir Nami mengalami hal yang lebih sulit dariku, tapi dia benar-benar memimpin kami dengan permainannya di turnamen ini.”

“Dia benar-benar bekerja keras hingga akhir, dan aku merasa sangat bersyukur dia membawa kami sejauh ini,” ujarnya.

Selain itu, Shida mengungkapkan bahwa Matsuyama mulai terbebani tekanan akhir-akhir ini.

“Matsuyama sering kali terbebani tekanan hingga saat ini, tetapi dia benar-benar mencintai bulu tangkis,” ucap Shida.

“Saya pikir, begitu dia melepaskan beban itu, dia akan bisa menikmati permainan di lapangan dengan sikap yang sama, dan menunjukkan kekuatan baru yang berbeda.”

“Saya ingin mendukungnya dengan cara apa pun yang dia butuhkan saat menghadapi tantangan berikutnya, dan saya benar-benar menantikannya.”

“Saya masih bermain ganda putri, dan akan kembali ke panggung internasional segera.”

“Setelah melihat berbagai pasangan, saya tahu akan sangat sulit untuk merombak, tetapi saya telah memiliki banyak pengalaman selama 11 tahun bersama Nami.”

“Jadi saya akan menggunakan pengalaman itu sebagai kepercayaan diri dan berusaha sebaik mungkin untuk memimpin pasangan baru saya, meskipun dia lebih tua dari saya,” tutur Shida.

Matsuyama/Shida telah berpasangan sejak tahun 2014, pada level junior mereka memenangkan medali perunggu pada Kejuaraan Dunia Junior 2015.

Selanjutnya, Matsuyama akan berpasangan dengan Arisa Igarashi, sementara Matsuyama akan bermain pada nomor ganda campuran.

Kejuaraan Dunia 2025 – Ekspektasi Berakhir Nestapa, Herry IP Minta Maaf

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *