mellydia.co.id – Pelatih kepala tim nasional putri U-16 Indonesia, Timo Scheunemann, melontarkan pandangannya yang cukup mengejutkan terkait laga puncak ASEAN Cup U-16 Putri 2025. Menurutnya, Thailand akan tampil sedikit lebih superior dibandingkan Australia dalam pertandingan final yang sangat dinantikan tersebut.
Pertarungan puncak turnamen bergengsi ini akan mempertemukan Thailand dan Australia di Stadion Manahan pada Jumat, 29 Agustus 2025. Laga ini sekaligus menjadi duel ulangan dari babak penyisihan Grup C, di mana sebelumnya Australia berhasil mengungguli Thailand dengan skor tipis 2-1. Namun, hasil masa lalu tampaknya tidak mengikis keyakinan Timo Scheunemann terhadap potensi Thailand.
Komentar ini muncul setelah tim asuhan Timo, Timnas putri U-16 Indonesia, harus mengakui keunggulan Australia dengan skor 0-3 di babak semifinal pada Rabu, 27 Agustus 2025. Pengalaman pahit di semifinal tersebut tampaknya memperkuat analisis Timo mengenai kekuatan tim-tim yang berlaga di ASEAN Cup U-16 Putri kali ini.
Drawing Liga Champions – 36 Tim Komplet, Begini Pembagian Pot Unggulan
“Thailand di atas kita. Thailand datang saya berani ngomong mungkin dia akan menang lawan Australia (di final),” ungkap Timo dalam sesi konferensi pers. Ia menambahkan perspektifnya, “Jadi, itu 50-50 juga di antara mereka, tapi menurut saya di final lebih baik ketemu Australia di final daripada melawan Thailand.”
Timo Scheunemann menegaskan keyakinannya, “Saya masih me-ranking Thailand di atas Australia sedikitlah.” Beralih fokus dari laga final, Timnas putri U-16 Indonesia kini bersiap untuk pertandingan perebutan tempat ketiga melawan Vietnam di ajang ASEAN Cup U-16 Putri 2025.
Menjelang duel perebutan peringkat ketiga, Timo Scheunemann optimistis dengan peluang Garuda Pertiwi Muda. Ia menilai kekuatan kedua tim seimbang, 50:50. “Saya harap lawan Vietnam tidak turun secara tenaga karena cuman harus main lagi hari Jumat. Ya, main lagi hari Jumat,” kata Timo, menyiratkan pentingnya menjaga stamina. “Tapi intinya kita melawan Vietnam. Saya rasa Vietnam itu 50-50 kok sama-sama kita.”
Hasil Carabao Cup – Momen From Hero to Zero untuk Mbeumo, Man United Digasak Tim Kasta 4 Lewat Adu Penalti
Meskipun mengakui bahwa Vietnam memiliki sejarah pengembangan sepak bola wanita yang lebih panjang dan liga profesional, Timo tidak melihat itu sebagai penghalang. “Sudah, di situ kita enggak bisa tuh ada alasan Mereka lebih maju dari kita, sedangkan kita enggak. Mereka memang mereka sudah melakukan itu sudah lama banget. Mereka juga punya liga dan sebagainya tentu, tapi kalau saya lihat dari tim yang ada di sini 50-50 sama kita,” jelasnya, menyoroti bahwa di level U-16, perbedaan tersebut bisa diatasi.
Di balik semua persiapan ini, Timo Scheunemann juga memetik pelajaran berharga dari kekalahan telak timnya dari Australia. Ia mengakui bahwa Timnas Putri U-16 Indonesia masih minim pengalaman dibandingkan tim-tim kuat, sehingga menyulitkan mereka untuk keluar dari tekanan. “Jadi intinya kayak begitu itu enggak bisa ditawar-tawar. Itu datang dengan pengalaman,” tegas Timo.
Ia menekankan pentingnya ketenangan dan strategi yang tepat di bawah tekanan. “Jadi, kayak tadi saya bilang, enggak apa-apa tertekan tapi tenang, geser, fokus, begitu rebut bola baru counter, enggak asal counter, enggak asal tendang bola ke siapa yang saya lihat pertama nih,” jelasnya, menggambarkan betapa seringnya bola hilang karena keputusan yang terburu-buru. “Saya lihat dia pertama saya umpankan ke sana padahal ada lawan. Akhirnya hilang bola.”
Selangkah Lagi Tuntas, Segini Tawaran Chelsea ke Man United untuk Gaet Garnacho
Bagi Timo, setiap pertandingan adalah proses pembelajaran yang tak ternilai. “Itu semua datang dari pengalaman. Ya, dari pengalaman kompetisi, dari pengalaman TC, dari pengalaman TC U-16, nanti dia naik ke U-20 dan sebagainya, melawan ini, melawan ini. Setiap game itu pembelajaran,” pungkasnya, menunjukkan visi jangka panjang untuk pengembangan sepak bola putri Indonesia.
