Pada Jumat (29/8) mendatang, sejumlah emiten akan menyalurkan dividen interim yang bersumber dari kinerja mereka sepanjang semester I 2025. Meskipun nominal yang dibagikan bervariasi, para analis cenderung melihat bahwa besaran dividen ini merefleksikan tantangan fundamental yang dihadapi mayoritas emiten selama paruh pertama tahun tersebut.
Di antara daftar emiten yang akan membagikan keuntungan, PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) menjadi salah satu yang paling dinantikan investor. Emiten di sektor kelapa sawit ini siap menebar dividen interim sebesar Rp 774,24 miliar, atau setara dengan Rp 39 per saham. Tidak hanya TAPG, PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) juga akan membagikan dividen interim senilai Rp 40,93 miliar, yang berarti Rp 2,5 per saham bagi pemegang sahamnya.
Sementara itu, PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) telah menyiapkan dividen sebesar Rp 76 miliar atau Rp 20 per saham. PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) turut berpartisipasi dengan menebar Rp 57,64 miliar atau Rp 3,2 per saham. Menggenapi daftar, PT Panca Global Kapital Tbk (PPGL) akan membagikan dividen senilai Rp 2,32 miliar, atau Rp 3 per saham.
Yield Konservatif, Kinerja Beragam
Menurut Oktavianus Audi, VP Equity Retail Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia, dividen yang ditawarkan MARK, TAPG, dan PPGL terbilang menarik dari sisi yield, dengan masing-masing mencapai 3%, 2,6%, dan 2,8%. Namun, ia menambahkan bahwa nilai ini relatif konservatif jika dibandingkan dengan dividen interim tahun sebelumnya. Audi menjelaskan kepada Kontan pada Kamis (28/8) bahwa pembagian dividen ini selaras dengan kinerja semester I 2025 yang memang penuh tantangan bagi banyak perusahaan.
Contohnya dapat dilihat pada MARK dan PPGL yang mencatat penurunan laba signifikan. Laba MARK terkoreksi 10,82% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 131,28 miliar, sedangkan PPGL mengalami koreksi lebih dalam sebesar 38,56% yoy, hanya mencapai Rp 5,12 miliar. Gerak saham keduanya juga mencerminkan kondisi tersebut; saham MARK terkoreksi 37,91% sejak awal tahun, sementara PPGL stagnan di level Rp 104 sepanjang tahun 2025 berjalan.
TAPG dan SMDR Jadi Unggulan
Berbeda dengan MARK dan PPGL, TAPG dan SMDR justru menunjukkan pertumbuhan yang solid. Pendapatan TAPG melonjak 35,11% yoy menjadi Rp 5,50 triliun, didorong oleh laba bersih yang meroket 75,63% yoy mencapai Rp 1,75 triliun. Sentimen positif terhadap TAPG juga diperkuat dengan masuknya perusahaan ini ke dalam MSCI Small Cap Index per 27 Agustus 2025.
Di sisi lain, SMDR berhasil membukukan laba bersih sebesar US$ 43,80 juta pada semester I 2025, tumbuh 43,65% yoy. Pendapatannya juga meningkat 17,03% yoy menjadi US$ 379,08 juta. Perusahaan pelayaran ini terus memperkuat prospek bisnisnya dengan menambah armada kapal sejak awal 2025. Audi menambahkan, “Secara kinerja, kami memperkirakan emiten CPO cenderung akan lebih diunggulkan seiring dengan peningkatan demand.”
Rekomendasi Saham
Indy Naila, Investment Analyst Edvisor Profina Visindo, menilai prospek TAPG masih sangat menjanjikan berkat arus kas yang kuat dan tren pendapatan yang positif. Untuk saham-saham seperti MARK, AMAR, dan PPGL, ia menyarankan investor untuk memantau kondisi manajemen dan fundamentalnya secara cermat, serta memperhatikan potensi perubahan nilai dividen di masa mendatang. Indy merekomendasikan investor untuk mengincar saham TAPG dengan target harga Rp 1.580 dan SMDR di level Rp 370.
Senada dengan itu, Oktavianus Audi merekomendasikan trading buy untuk saham TAPG dan SMDR. Ia menetapkan target harga masing-masing Rp 1.550 untuk TAPG dan Rp 388 per saham untuk SMDR.
Ringkasan
Beberapa emiten seperti TAPG, SMDR, MARK, AMAR, dan PPGL akan membagikan dividen interim. Analis menilai yield dividen MARK, TAPG, dan PPGL menarik, meskipun konservatif dibandingkan tahun sebelumnya, sejalan dengan kinerja semester I 2025 yang menantang. MARK dan PPGL mengalami penurunan laba, sementara TAPG dan SMDR menunjukkan pertumbuhan solid.
TAPG dan SMDR direkomendasikan analis karena pertumbuhan pendapatan dan laba yang baik. TAPG bahkan masuk ke dalam MSCI Small Cap Index. Analis merekomendasikan trading buy untuk TAPG dan SMDR dengan target harga tertentu, sementara untuk MARK, AMAR, dan PPGL disarankan untuk memantau kondisi manajemen dan fundamental secara cermat.