Ollie Watkins: Striker Baru MU, Lebih Tajam dari Sesko?

Posted on

mellydia.co.id – Manchester United tengah mempertimbangkan perubahan strategi transfer. Setelah sempat mengincar Benjamin Sesko dari RB Leipzig, The Red Devils kini melirik Ollie Watkins, striker tajam Aston Villa. Keputusan ini didorong oleh kebutuhan akan penyerang berpengalaman dan siap tempur di Premier League, sebuah kebutuhan mendesak setelah musim 2024/2025 yang berakhir di luar zona Liga Champions.

Di bawah asuhan pelatih Ruben Amorim, Manchester United terus berburu penyerang tengah berkualitas. Benjamin Sesko awalnya menjadi incaran utama, namun manajemen kini menilai Ollie Watkins sebagai opsi yang lebih masuk akal. Watkins, dengan pengalaman dan konsistensinya di Premier League, dianggap mampu memberikan dampak instan yang dibutuhkan tim.

Usia Watkins yang 29 tahun dan rekor golnya yang impresif – 75 gol liga untuk Aston Villa, selalu mencetak dua digit gol dalam lima musim terakhir – menjadi daya tarik utama. Menurut GiveMeSport, manajemen United melihat Watkins sebagai pemain yang “real deal”, mengingat pengalamannya di kompetisi domestik dan penampilannya di Liga Champions musim lalu. Kemampuannya memberikan kontribusi langsung menjadi pertimbangan utama, berbeda dengan Sesko yang masih berusia 22 tahun dan membutuhkan waktu adaptasi.

Meskipun sempat mempertimbangkan Watkins sebelum beralih ke Sesko karena kekhawatiran akan negosiasi yang sulit dengan Aston Villa, Manchester United kini kembali mempertimbangkannya. Mereka yakin transfer senilai 50 juta Poundsterling (sekitar Rp 1,07 triliun) bisa terwujud.

Persaingan untuk mendapatkan Sesko semakin ketat. Newcastle United telah mengajukan tawaran sebesar 70 juta Poundsterling (sekitar Rp 1,5 triliun) untuk memboyongnya, terutama karena The Magpies berpotensi kehilangan Alexander Isak yang diincar Liverpool. Situasi ini membuat Manchester United dihadapkan pada dilema: mengejar Sesko dengan harga tinggi atau memilih Watkins yang lebih berpengalaman dan siap bermain langsung.

Secara statistik, Watkins menunjukkan keunggulan di beberapa aspek. Dalam 38 penampilan liga, ia mencetak 16 gol (rasio 1 gol setiap 163 menit) dan 8 assist. Sesko, dalam 33 laga, mencetak 13 gol (rasio 1 gol setiap 185 menit) dan 5 assist. Meskipun persentase konversi gol keduanya sama, yaitu 19%, pengalaman dan dampak instan yang ditawarkan Watkins menjadi faktor penentu.

Kehadiran Watkins juga dipandang sebagai keuntungan tambahan. Ia berpotensi menjadi mentor bagi Rasmus Hojlund dan Joshua Zirkzee, dua penyerang muda yang masih membutuhkan waktu untuk berkembang. Amorim menginginkan pemain yang siap berkontribusi langsung, tanpa perlu waktu adaptasi yang panjang. GiveMeSport bahkan mencatat pujian Alan Shearer yang menyebut Watkins sebagai pemain yang “unplayable” dan pengalamannya bermain dalam formasi tiga penyerang di bawah Unai Emery.

Jika Manchester United memutuskan untuk tidak mengejar Sesko, dana yang dialokasikan dapat dialihkan untuk memperkuat posisi lain. Fabrizio Romano melaporkan bahwa manajemen sedang mempertimbangkan untuk mendatangkan gelandang baru dan penjaga gawang. Jason Wilcox dan Christopher Vivell, petinggi di divisi rekrutmen United, diyakini mampu mengoptimalkan anggaran jika Watkins yang dipilih. Nilai transfer Watkins yang lebih rendah akan memberikan fleksibilitas finansial bagi Amorim untuk memperbaiki kelemahan lain dalam skuad.

Keputusan akhir Manchester United masih belum diumumkan. Namun, tekanan semakin meningkat agar klub segera memprioritaskan Watkins. Dengan pengalamannya di Liga Champions dan ambisinya kembali bermain di kompetisi Eropa, Watkins diyakini terbuka untuk bergabung dengan Setan Merah. Kehadirannya tidak hanya akan memperkuat lini serang, tetapi juga membawa mentalitas juara yang dibutuhkan tim untuk bersaing di papan atas.

Dibandingkan Sesko, yang gaya bermainnya dinilai mirip dengan Hojlund dan Zirkzee, Watkins tampil lebih ideal bagi Amorim. Dari segi performa, pengalaman, harga, dan kebutuhan taktis, Watkins menjadi pilihan yang lebih rasional. Manchester United membutuhkan pemain siap pakai, bukan proyek jangka panjang yang belum tentu memberikan hasil instan. Di tengah persaingan Premier League yang ketat, keputusan transfer yang tepat sasaran menjadi kunci keberhasilan. Watkins menawarkan solusi cepat dan cerdas dibandingkan perburuan Sesko yang mahal dan penuh risiko.

Ringkasan

Manchester United mempertimbangkan Ollie Watkins dari Aston Villa sebagai alternatif dari Benjamin Sesko. Watkins, dengan pengalaman dan konsistensi mencetak gol di Premier League, dianggap memberikan dampak instan yang dibutuhkan tim, berbeda dengan Sesko yang masih muda dan butuh adaptasi. Usia Watkins (29 tahun) dan rekor golnya yang impresif (75 gol liga untuk Aston Villa) menjadi daya tarik utama, dan manajemen United yakin transfer senilai 50 juta Poundsterling dapat terwujud.

Statistik menunjukkan keunggulan Watkins atas Sesko dalam beberapa aspek, meskipun persentase konversi gol sama. Pengalaman Watkins dan potensi menjadi mentor bagi penyerang muda MU menjadi pertimbangan utama bagi pelatih Amorim yang menginginkan pemain siap pakai. Pilihan Watkins juga memberikan fleksibilitas finansial untuk memperkuat posisi lain dalam tim, mengingat persaingan mendapatkan Sesko yang ketat dan harga yang tinggi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *