Perjalanan Luca Marini bersama tim berlogo sayap Honda di MotoGP musim ini tak ubahnya sebuah ujian kesabaran. Setelah mengambil alih posisi yang ditinggalkan Marc Marquez, adaptasi dengan motor Honda RC213V terbukti menjadi tantangan besar, dengan performa yang belum optimal untuk bersaing di jajaran depan. Namun, secercah harapan muncul saat GP Hungaria, di mana Marini akhirnya berhasil menembus posisi lima besar untuk pertama kalinya, menandai titik balik yang sangat dinanti.
Sebelum momen penting tersebut, perjalanan Marini di atas motor Honda penuh dengan rintangan. Musim lalu, poin pertamanya bahkan baru diraih di putaran terakhir sebelum jeda musim panas, itupun berkat penalti yang diterima pembalap di depannya. Situasi ini diperparah dengan cedera yang dialaminya pasca-tes Suzuka 8 Hours serta bayang-bayang ketidakpastian masa depan, mengingat nama-nama seperti Pedro Acosta dan Jorge Martin sempat santer dikaitkan dengan kursi tim Honda-nya untuk musim mendatang. Namun, dengan hasil impresif di Hungaria, harapan untuk tampil lebih kuat di 2025 kini semakin nyata.
Berkat performa menjanjikan ini, Marini kini lebih mantap untuk mempertahankan posisinya di tim hingga tahun 2026. Akhir pekan di Balaton Park, lokasi Grand Prix Hungaria, menjadi momen puncaknya bersama Honda, di mana ia tidak hanya finis kelima di balapan utama, tetapi juga meraih posisi keempat dalam sesi sprint yang ketat.
Marini sendiri tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya atas pencapaian ini. “Akhir pekan ini benar-benar solid sejak awal,” ujarnya, seperti dilansir Crash.Net. “Sejak FP1, saya merasa nyaman di trek dan layout baru. Saya tahu ini bisa menjadi kesempatan bagus bagi kami, sebuah peluang, jadi saya berusaha bekerja sangat keras di akhir pekan ini sejak awal dan mencoba meningkatkan kemampuan berkendara saya dengan motor.” Ia menambahkan bahwa kolaborasi tim juga berperan besar: “Kami banyak berkembang bersama akhir pekan ini. Kami melakukan pergerakan yang baik di set-up dan saya merasa sangat nyaman di atas motor. Dengan kualifikasi dan start yang baik, semuanya menjadi lebih mudah. Jadi, ini benar-benar akhir pekan yang menyenangkan.”
Menanggapi pertanyaan tentang perbandingan performanya dengan musim sebelumnya, Marini dengan tegas menyatakan perbedaannya sangat mencolok. “Luar biasa membandingkan dari titik awal kami dengan apa yang saya capai sekarang. Itu bagian dari sebuah proses. Setiap hasil yang kami raih di balapan terakhir, musim lalu, dan musim ini, adalah sesuatu yang membantu kami sampai di sini,” jelasnya. Kendati demikian, ia sadar betul bahwa pembuktian sesungguhnya harus dilakukan di sirkuit lain yang lebih menantang, seperti Barcelona, yang kerap menjadi barometer sesungguhnya bagi pembalap dan motor.
Di trek-trek mendatang, penting bagi tim untuk menguji secara cermat semua pembaruan yang telah disiapkan, sebab “masih belum jelas apa kompromi terbaik untuk motor ini,” ungkap Marini. Salah satu faktor kunci di GP Hungaria adalah penggunaan sasis baru oleh Marini dan rekan setimnya, Joan Mir, sebuah inovasi yang terbukti memberikan langkah maju signifikan bagi performa Honda RC213V.
Meski demikian, Marini meyakini bahwa hasil lima besar bisa saja ia raih lebih awal jika saja ia mampu menunjukkan performa kualifikasi yang lebih konsisten. “Saya merasa hasil seperti ini bisa saja terjadi di beberapa balapan lain sebelumnya, tetapi sayangnya tidak mungkin untuk langsung masuk ke Q2,” keluhnya. Ia mengakui, “Melewati Q1 selalu sangat sulit, dan ketika Anda memulai dari belakang, selalu ada lebih sedikit peluang untuk mencoba meraih hasil yang baik.” Namun, kegembiraan atas pencapaian di Hungaria tetap dominan: “Tetapi pada akhir pekan ini semuanya berjalan dengan sangat positif dan baik,” pungkasnya, menunjukkan optimisme yang membara untuk balapan-balapan selanjutnya.