Tony Ferguson memiliki pesan tegas pada orang-orang yang mengharapkannya berhenti beraksi
Semangat juang Tony Ferguson, sang legenda UFC, tetap membara meskipun rekor pertarungannya belakangan ini diwarnai tantangan. Dijuluki sebagai salah satu petarung paling ikonik, Ferguson justru menghadapi masa sulit dengan rentetan kekalahan yang mengejutkan di ajang Ultimate Fighting Championship (UFC).
Selama beberapa tahun terakhir, “El Cucuy” julukan Ferguson, menelan delapan kekalahan beruntun di UFC. Kemenangan terakhirnya tercatat pada Juni 2019 saat ia mengalahkan Donald Cerrone. Sejak momen gemilang itu, rekornya terus menurun hingga akhirnya mengakhiri kemitraannya dengan UFC. Pertarungan terakhirnya di oktagon berakhir dengan kekalahan submission dari Michael Chiesa pada Agustus 2024.
Meski demikian, gairah Tony Ferguson untuk berkompetisi belum surut. Setelah babak baru pasca-UFC, ia mengejutkan banyak pihak dengan rencana untuk kembali beraksi di ring tinju. Ferguson dijadwalkan akan menghadapi influencer sekaligus petinju Salt Papi pada akhir Agustus ini. Keputusan ini datang di tengah seruan dari banyak penggemar yang berharap ia pensiun, mengingat usianya yang telah menginjak 41 tahun—usia yang dianggap tidak lagi muda dalam dunia olahraga tarung.
Menanggapi berbagai spekulasi dan komentar yang mendesaknya untuk gantung sarung tangan, Ferguson dengan tegas menyatakan ketidakpeduliannya. Baginya, esensi dari semua ini adalah kesempatan untuk bertarung, sebuah keinginan murni yang mendorongnya terus maju. “Saya tidak peduli apa yang orang pikirkan tentang saya,” ujar Ferguson dengan lugas. “‘Apakah Tony Ferguson sedang dalam masa keemasannya?’ Saya tidak peduli. Ketertarikan itu ada saat ini.”
Filosofi Ferguson tentang persiapan pertarungan pun cukup unik. Ia menjelaskan, “Tidak masalah siapa yang akan berdiri di depan saya. Anda bisa menempatkan siapa pun di depan saya malam itu. Saya akan masuk ke sana dan memberikan versi terbaik dari diri saya karena saya tidak nyaman dalam latihan saat ini.” Ia menambahkan, “Empat hingga lima tahun terakhir, saya merasa nyaman dalam latihan. Saya sengsara dalam pertarungan karena saya benar-benar tidak ingin melakukannya.” Kini, Ferguson sengaja menempatkan dirinya dalam kondisi sulit. “Saya tidak nyaman dalam latihan saat ini, menjalani ronde-ronde dan membuat diri saya merasa seperti itu sehingga ketika saya masuk ke dalam ring, saya akan merasa sangat nyaman,” jelasnya.
Terlepas dari pandangan dan strateginya, yang pasti adalah Tony Ferguson akan kembali beraksi akhir pekan ini di ajang Misfits Boxing 22. Selain duel yang sangat dinantikan antara Ferguson dan Salt Papi, acara tersebut juga akan menyuguhkan penampilan beberapa mantan bintang UFC lainnya, seperti Darren Till dan Luke Rockhold, menambah daya tarik bagi para penggemar pertarungan.
Ringkasan
Tony Ferguson, legenda UFC, menolak untuk pensiun meskipun mengalami delapan kekalahan beruntun. Ia akan kembali bertarung melawan Salt Papi di ring tinju, meskipun banyak penggemar menyarankannya untuk pensiun karena usianya yang sudah 41 tahun.
Ferguson menyatakan tidak peduli dengan pendapat orang lain dan berfokus pada keinginannya untuk bertarung. Ia menggunakan pendekatan unik dalam persiapan, sengaja menciptakan ketidaknyamanan dalam latihan agar merasa nyaman saat bertarung. Ferguson akan tampil di ajang Misfits Boxing 22 bersama mantan bintang UFC lainnya.