Pembalap tim VR46, Fabio Di Giannantonio, menutup pekan balap di Sirkuit Hungaria dengan hasil yang beragam, menunjukkan performa yang fluktuatif sepanjang akhir pekan.
Awalnya, pembalap yang akrab disapa Digia ini menunjukkan potensi besar. Pada sesi sprint race MotoGP Hungaria 2025, ia berhasil mengamankan posisi kedua yang impresif, hanya kalah dari pembalap kawakan Marc Marquez. Hasil ini tentu menjadi dorongan semangat yang signifikan bagi tim.
Namun, keberuntungan tidak berpihak padanya saat balapan utama hari Minggu. Berbeda dengan performa gemilangnya di sesi sprint race, Digia gagal mencapai hasil serupa. Alih-alih bertarung untuk podium, ia harus puas finis di posisi ke-15, yang memberinya satu poin tambahan dalam klasemen.
Mengomentari hasil tersebut, Digia mengakui bahwa nasib buruk turut andil dalam pencapaiannya. “Sebagai bagian dari nasib buruk, saya finis di posisi ke-15 berkat kesalahan pembalap lain dan berhasil meraih satu poin,” ungkap Digia, seperti dilansir dari Motosan. Hal ini mengindikasikan bahwa faktor eksternal turut memengaruhi performanya di lintasan.
Meskipun banyak pihak yang berasumsi bahwa memiliki motor Ducati versi terbaru (GP25) secara otomatis menjamin kemenangan, Digia menampik anggapan tersebut. Ia menekankan bahwa di balik setiap balapan, terdapat kerja keras yang luar biasa.
Selamatkan Wajah Ducati, Luigi Dall’Igna Bersyukur Rekrut Marc Marquez
“Orang-orang berharap saya selalu menang dengan GP25. Tetapi kenyataannya tidak demikian. Ada banyak kerja keras di balik semua ini,” terang Digia. Pernyataan ini menegaskan bahwa kesuksesan di lintasan adalah hasil dari dedikasi dan upaya berkelanjutan, bukan sekadar perangkat yang digunakan.
Digia sendiri merasa bangga dengan upaya kerasnya dan tim. Walaupun hasil di balapan utama kurang memuaskan, setidaknya performa di Hungaria secara keseluruhan mengindikasikan bahwa mereka berada di jalur yang benar dalam pengembangan dan persiapan.
Terlepas dari performa yang naik turun di Hungaria, Digia menunjukkan optimisme tinggi terhadap kelanjutan kerja sama dengan tim VR46 untuk musim mendatang, yakni tahun 2026. Ia percaya bahwa stabilitas akan menjadi kunci penting bagi progresnya. “Melanjutkan VR46 pada tahun 2026 akan membantu saya. Stabilitas akan membantu saya. Saya tidak perlu memulai dari awal, saya akan memiliki tim yang sama, cara kerja yang sama, dan motor yang sama,” pungkasnya, menyoroti pentingnya konsistensi dalam mencapai puncak performa.