PHK Tokopedia: Ini Tanggapan Resmi Perusahaan! [Update Terbaru]

Posted on

Kabar mengenai pemutusan hubungan kerja (PHK) di e-commerce Tokopedia kembali santer beredar, menyulut perhatian publik dan pasar. Isu ini muncul hanya setahun setelah TikTok merampungkan akuisisi 75 persen saham Tokopedia senilai US$ 1,5 miliar, atau setara dengan sekitar Rp 23 triliun, sebuah langkah strategis yang mengukuhkan posisi kedua entitas di lanskap digital Indonesia.

Ketika dimintai konfirmasi, Juru Bicara TikTok tidak secara tegas membantah maupun membenarkan kabar PHK Tokopedia tersebut. Dalam keterangan tertulisnya pada Senin, 25 Agustus 2025, juru bicara tersebut menyampaikan, “Kami secara rutin mengevaluasi kebutuhan bisnis dan melakukan berbagai penyesuaian untuk memperkuat organisasi kami serta memberikan layanan yang lebih baik kepada para pengguna.” Pernyataan ini mengindikasikan adanya tinjauan operasional yang berkelanjutan dalam struktur perusahaan.

Perjalanan Tokopedia dalam beberapa tahun terakhir memang diwarnai oleh berbagai transformasi signifikan. Bergabungnya Tokopedia dengan TikTok ini terjadi tidak lama setelah Tokopedia dan GOTO melakukan merger besar dan resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada April 2022. Kala itu, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) masih memegang kendali penuh atas Tokopedia sebagai entitas anak perusahaannya.

Meskipun demikian, Juru Bicara TikTok juga menegaskan komitmen investasi perusahaan di Indonesia. TikTok, yang merupakan anak usaha dari Bytedance—perusahaan rintisan teknologi raksasa asal Cina—menyatakan, “Kami terus berinvestasi di Tokopedia dan Indonesia, sebagai bagian dari strategi kami untuk mendorong pertumbuhan dan inovasi yang berkelanjutan.” Penegasan ini bertujuan untuk meredakan kekhawatiran dan menggarisbawahi visi jangka panjang perusahaan di pasar Tanah Air.

Konteks ini menjadi semakin relevan jika melihat tren jumlah karyawan GOTO dalam dua tahun terakhir. Berdasarkan Laporan Tahunan GOTO, terjadi penurunan signifikan. Pada tahun 2023, GOTO mencatat memiliki 7.522 karyawan, namun angka tersebut menyusut drastis menjadi 3.352 karyawan pada tahun 2024. Data ini menunjukkan adanya restrukturisasi atau efisiensi tenaga kerja yang telah berlangsung di dalam ekosistem perusahaan.

Isu PHK kali ini juga mengingatkan pada peristiwa sebelumnya. Pada tahun 2024 lalu, Tokopedia telah melaksanakan PHK besar yang berdampak pada 450 pegawainya. Vice President of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak, pada saat itu menjelaskan bahwa PHK massal tersebut terjadi akibat adanya tumpang tindih peran dalam perusahaan. Nuraini menguraikan bahwa keputusan tersebut diambil setelah melakukan peninjauan mendalam terhadap setiap unit, departemen, atau fungsi bisnis guna membangun tim e-commerce atau lokapasar yang lebih solid di Indonesia. “Salah satu tantangan yang kami hadapi adalah tumpang tindih peran dalam beberapa tim e-commerce kami yang baru,” ujar Nuraini kala itu, Kamis, 20 Juni 2024, melalui aplikasi perpesanan.

Pilihan Editor: Peluang Kripto Stablecoin Rupiah Menjadi Alat Transaksi Baru

Ringkasan

Kabar PHK di Tokopedia kembali beredar setelah TikTok mengakuisisi 75% saham perusahaan. Juru bicara TikTok tidak membantah maupun membenarkan kabar tersebut, tetapi menyatakan bahwa perusahaan secara rutin mengevaluasi kebutuhan bisnis dan melakukan penyesuaian. TikTok menegaskan komitmen investasi di Indonesia untuk mendorong pertumbuhan dan inovasi yang berkelanjutan.

Sebelumnya, Tokopedia juga telah melakukan PHK besar pada tahun 2024 karena adanya tumpang tindih peran dalam perusahaan. Hal ini sejalan dengan tren penurunan jumlah karyawan GOTO dalam dua tahun terakhir, yang menunjukkan adanya restrukturisasi atau efisiensi tenaga kerja di dalam ekosistem perusahaan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *