mellydia.co.id – Stadion Sultan Agung, Bantul, menjadi saksi bisu sebuah duel sengit sarat drama pada pekan ketiga Super League 2025/2026. Dalam laga yang memanas tersebut, Persib Bandung harus puas berbagi poin 1-1 dengan PSIM Yogyakarta, diwarnai dengan momen krusial berupa dua kegagalan penalti dari kubu Maung Bandung yang sangat disayangkan.
Sejak peluit awal dibunyikan, intensitas pertandingan langsung meninggi. PSIM Yogyakarta, yang bertindak sebagai tuan rumah, tampil menekan dengan kombinasi serangan cepat dari Nermin Haljeta dan Ezequiel Vidal. Duet maut ini beberapa kali membuat lini pertahanan Persib kelabakan. Sebuah peluang emas tercipta pada menit ke-12 melalui Haljeta, namun sepakannya masih melenceng tipis dari gawang yang dijaga Teja Paku Alam.
Persib tidak tinggal diam dan mencoba membalas melalui kecepatan Febri Hariyadi serta Saddil Ramdani di sektor sayap. Meski demikian, pertahanan solid PSIM yang dikoordinasikan oleh Yusaku Yamadera berhasil meredam setiap gelombang serangan Maung Bandung. Alhasil, skor kacamata 0-0 pun bertahan hingga turun minum, menandai babak pertama yang ketat namun minim gol.
Memasuki babak kedua, tensi pertandingan kian memanas. PSIM Yogyakarta berhasil memecah kebuntuan dan unggul lebih dulu pada menit ke-64. Hadiah penalti diberikan wasit setelah Nermin Haljeta dijatuhkan di dalam kotak terlarang. Ze Valente yang maju sebagai eksekutor menjalankan tugasnya dengan sempurna, mengirim bola masuk ke gawang Teja Paku Alam dan membawa Laskar Mataram memimpin 1-0.
Mantan Kapten Persebaya Surabaya Jadi Sorotan, PSIM Yogyakarta Paksa Persib Bandung Berbagi Poin di Stadion Sultan Agung
Tidak lama berselang, Persib Bandung mendapatkan peluang emas untuk menyamakan kedudukan, juga dari titik putih, pada menit ke-71. Namun, Uilliam Barros yang dipercaya sebagai algojo gagal menunaikan tugasnya, dengan bola melambung tinggi di atas mistar gawang. Kegagalan ini semakin menyulut ketegangan di lapangan.
Drama mencapai puncaknya di menit ke-96. Patricio Matricardi akhirnya berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 melalui sundulan terarah, memanfaatkan umpan matang dari Ramon Tanque. Namun, keajaiban belum berhenti. Persib kembali mendapat hadiah penalti di menit ke-107. Kali ini giliran kapten Marc Klok yang mengambil alih, tetapi tendangannya mampu dimentahkan secara gemilang oleh kiper PSIM, Cahya Supriadi, menjaga skor tetap imbang.
Hasil imbang ini tentu saja menjadi antiklimaks dan kekecewaan besar bagi Persib, terutama mengingat dua kesempatan penalti yang seharusnya bisa mengubah jalannya pertandingan. Pelatih Persib, Bojan Hodak, tak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya setelah laga. “Saya tak tahu harus berkata apa, kami gagal dalam dua penalti dalam satu pertandingan. Saya benar-benar tidak menyangka,” ucap Bojan dalam konferensi pers pasca-pertandingan.
Pelatih asal Kroasia itu turut menyoroti performa Marc Klok dan rekan-rekannya saat berlaga di Stadion Sultan Agung. Selain itu, Bojan Hodak juga mengaku terkejut dengan determinasi PSIM yang mampu menciptakan beberapa peluang berbahaya sepanjang laga. “Kami bertahan dengan baik, kecuali penalti. Saya tidak mengira PSIM bisa menciptakan beberapa peluang. Mereka punya satu tembakan berbahaya dari luar kotak penalti. Jadi, hasil imbang ini menurut saya cukup adil,” lanjutnya menganalisis.
Dramatis! Dua Penalti Persib Bandung Gagal, Hanya Bisa Imbang Kontra PSIM Yogyakarta di Stadion Sultan Agung
Di sisi lain, Bojan mengakui kualitas serangan timnya masih jauh dari maksimal. Pelatih yang membawa Maung Bandung meraih gelar juara Liga 1 dua musim beruntun ini menganggap lini serang yang digawangi Uilliam Barros dan kolega tidak mampu menciptakan cukup peluang. “Dalam penyerangan, kami tidak menciptakan cukup peluang dan penyelesaian akhirnya juga tidak bagus,” tegasnya. Ia bahkan mengaku tidak ingat kapan terakhir kali tim yang diasuhnya gagal mengeksekusi dua penalti dalam satu pertandingan.
Meski demikian, Bojan Hodak tetap optimistis timnya akan bangkit. “Tapi kami akan bangkit lagi. Kami fight, dan itu menunjukkan karakter kami masih ada seperti musim lalu. Hanya saja, finishing kami kali ini tidak cukup baik,” pungkasnya, menunjukkan semangat juang yang tak pudar.
Dengan hasil ini, Persib Bandung kini mengoleksi empat poin dari tiga pertandingan dan harus puas berada di bawah PSIM Yogyakarta yang menempati peringkat keenam dengan lima poin. Laskar Mataram patut berbangga karena berhasil menahan imbang tim besar, sementara Persib harus segera berbenah jika tidak ingin terus kehilangan poin-poin penting di Super League musim ini.
Persipura Jayapura Targetkan Promosi ke Super League, Mutiara Hitam Rekrut Dua Bek Brasil Eks Bintang Fluminese
Ringkasan
Persib Bandung hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan PSIM Yogyakarta dalam laga yang diwarnai dua kegagalan penalti dari Persib. PSIM unggul terlebih dahulu melalui penalti Ze Valente, sebelum disamakan oleh Patricio Matricardi di menit akhir. Meskipun mendapatkan dua peluang penalti, Uilliam Barros dan Marc Klok gagal menunaikan tugasnya, membuat Persib frustrasi.
Pelatih Persib, Bojan Hodak, mengakui terkejut dengan kegagalan penalti dan performa PSIM yang menciptakan beberapa peluang berbahaya. Ia juga menyoroti kurangnya kreativitas dan penyelesaian akhir yang buruk dari lini serang Persib. Dengan hasil ini, Persib kini berada di bawah PSIM di klasemen sementara.