Xhaka Pilih Sunderland: Alasan Mengejutkan Demi Jadi Manajer Hebat!

Posted on

Sebuah keputusan mengejutkan mengguncang bursa transfer musim panas ini, melibatkan nama besar Granit Xhaka.

Mantan gelandang andalan Arsenal ini secara tak terduga memilih untuk bergabung dengan Sunderland, klub promosi yang baru kembali ke kasta tertinggi Liga Inggris. Alasan di balik kepindahannya pun jauh dari motif finansial atau ambisi gelar semata; Xhaka blak-blakan ingin “merasakan penderitaan” sebagai fondasi penting bagi impiannya meraih karier manajerial di masa depan.

Menurut laporan dari Daily Mail pada 22 Agustus, Granit Xhaka resmi meneken kontrak bersama Sunderland pada 14 Agustus dengan biaya transfer yang mencapai £17 juta (sekitar Rp372 miliar). Gelandang asal Swiss berusia 32 tahun ini datang ke Stadium of Light setelah mencatatkan kesuksesan gemilang bersama Bayer Leverkusen, termasuk keberhasilannya mengantarkan klub tersebut meraih gelar juara Bundesliga yang bersejarah.

Meskipun belum sempat mencatatkan penampilan resmi di lapangan, pelatih Sunderland, Regis Le Bris, langsung memberikan kepercayaan penuh kepadanya dengan menganugerahkan ban kapten. Sebuah langkah berani yang menunjukkan keyakinan besar pada kepemimpinan dan pengalaman Xhaka.

Kepercayaan tersebut segera terbayar lunas. Sunderland mengawali kiprah mereka di Premier League dengan performa impresif, meraih kemenangan meyakinkan 3-0 atas West Ham di kandang sendiri, Stadium of Light, pada Sabtu (16/8).

Carlos Eduardo Pantang Ciut Meski Malut United Punya David da Silva dan Ciro Alves, Janji Mati-matian Bawa Persija Jakarta Cleansheet Lagi

Gol-gol indah dari Eleiezer Mayenda, Daniel Ballard, dan Wilson Isidor memastikan kembalinya The Black Cats, julukan Sunderland, ke kasta teratas Liga Inggris berjalan dengan sangat mulus, memberikan sinyal positif akan kekuatan mereka musim ini.

Dalam wawancaranya dengan media Swiss, Blick, Xhaka secara gamblang menjelaskan motif mendalam di balik keputusannya yang mengejutkan publik sepak bola.

“Saya yakin pengalaman di Sunderland akan sangat berharga untuk masa depan saya. Saya berambisi untuk meniti karier sebagai pelatih, dan untuk itu, penting sekali bagi saya untuk merasakan dan memahami momen-momen penderitaan serta solidaritas di sebuah klub,” ungkap Xhaka, menegaskan visinya.

Xhaka juga secara tegas menyatakan bahwa ia tidak akan pernah menyesali pilihannya, kendati Sunderland diyakini banyak pihak sebagai salah satu kandidat kuat untuk terdegradasi kembali.

“Di sini, orang-orang benar-benar hidup, bernapas, dan menderita demi sepak bola. Saya tidak akan pernah menyesali keputusan ini, apa pun yang terjadi di kemudian hari,” tambahnya, menunjukkan komitmennya yang teguh.

Manchester United Hampir Sepakati Kontrak Personal Kiper Royal Antwerp, Senne Lammens Bisa Gantikan Andre Onana

Bahkan, Xhaka menyebut debutnya di kandang Sunderland sebagai salah satu dari tiga momen terbaik sepanjang perjalanan karier profesionalnya, sebuah pengakuan yang menunjukkan betapa besar makna kepindahan ini baginya.

Pelatih Regis Le Bris turut memuji kontribusi signifikan Xhaka, terutama saat bermain bersama dua gelandang muda bertenaga, Noah Sadiki dan Habib Diarra, di lini tengah. Menurut Le Bris, kombinasi dinamis antara energi muda dan pengalaman matang Xhaka adalah kunci yang memberikan keseimbangan taktis esensial bagi Sunderland untuk bersaing ketat di panggung Premier League.

Kini, Granit Xhaka siap memimpin Sunderland menghadapi serangkaian tantangan berat sepanjang musim ini, termasuk laga tandang kontra Burnley yang menanti di akhir pekan depan.

Dengan tekad membara dan pengalaman kepemimpinan yang telah teruji, sang kapten baru ini diyakini mampu membawa The Black Cats bertahan di kasta tertinggi Premier League, sekaligus mematangkan setiap langkahnya menuju impian besar meraih kursi manajerial di masa depan.

Alexis Messidoro dan Taisei Marukawa Menggila! Dewa United FC Bekuk Persik Kediri 3-1 dan Raih Kemenangan Perdana

Ringkasan

Granit Xhaka secara mengejutkan bergabung dengan Sunderland, klub promosi Liga Inggris, dengan transfer senilai £17 juta. Alasan kepindahannya adalah untuk mendapatkan pengalaman “penderitaan” dan “solidaritas” sebagai fondasi untuk karir manajerial di masa depan. Xhaka bahkan langsung diberikan ban kapten oleh pelatih Regis Le Bris.

Sunderland mengawali musim dengan kemenangan 3-0 atas West Ham, dan Xhaka menyebut debutnya di kandang sebagai salah satu momen terbaik dalam karirnya. Pelatih Le Bris memuji kontribusi Xhaka dalam memberikan keseimbangan taktis bagi tim, dan Xhaka siap memimpin Sunderland menghadapi tantangan di Premier League.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *