Francesco Bagnaia: Bayang-Bayang Marc Marquez di Ducati
Kehadiran Marc Marquez di tim Ducati Lenovo telah menghadirkan tantangan besar bagi Francesco Bagnaia, pembalap utama tim Borgo Panigale. Bagnaia menghadapi ujian sesungguhnya, berdampingan dengan pembalap legendaris yang dikenal tak kenal kompromi, termasuk terhadap rekan setimnya sendiri. Strategi Marquez, yang sudah terlihat sejak debutnya di MotoGP bersama Repsol Honda pada 2013, adalah mendominasi. Ia langsung merebut gelar juara dunia di musim pertamanya, menunjukkan ambisinya untuk menjadi pembalap nomor satu.
Berbeda dengan kedatangannya di Ducati, Marquez memulai dengan bergabung di tim satelit Gresini Racing. Langkah ini sebagai adaptasi untuk memahami karakteristik motor Desmosedici. Hasilnya tetap impresif; Marquez berhasil finis di tiga besar pada musim lalu. Kini, pembalap asal Cervera tersebut berada di jalur yang sangat menjanjikan untuk meraih gelar juara MotoGP 2025 bersama Ducati Lenovo. Namun, dominasi Marquez menimbulkan dinamika yang rumit di dalam tim, menciptakan ketidaknyamanan bagi Bagnaia.
Reaksi Marquez yang Dingin Saat Dimintai Saran oleh Bagnaia
Bagnaia tampak frustrasi dengan performa musim ini yang jauh dari performa Marquez. Bukan hanya masalah teknis yang menghantuinya, tetapi juga tekanan psikologis akibat kehadiran sang rekan setim. Kehadiran Marquez memang menguntungkan Ducati secara keseluruhan, namun bagi Bagnaia, situasinya terasa berbeda.
Enea Bastianini, mantan rekan setim Bagnaia, memberikan komentarnya. Bastianini menilai Bagnaia seharusnya sudah memprediksi gaya balap agresif Marquez yang akan mengambil banyak ruang di tim. Bagnaia, yang sebelumnya terbiasa dengan rekan setim yang lebih kooperatif seperti Jack Miller dan Bastianini (yang sayangnya mengalami cedera parah), kini menghadapi situasi yang jauh lebih menantang. “Katakanlah ketika rekan setimnya seperti Marc tiba, ia akan menyerang, ia mengambil ruang, itu sudah pasti,” ujar Bastianini, sebagaimana dikutip BolaSport.com dari Motosan. “Saya pikir Pecco tahu itu, dia bisa menduganya.”
Bastianini juga mengungkapkan keprihatinannya pada Bagnaia, “Saya pikir dia dan timnya saat ini tidak dalam kondisi 100 persen, jadi ini bukan hasil yang seharusnya didapat oleh pembalap seperti dia,” tambahnya. “Jelas ini bukan bencana, ia berada di urutan ketiga dalam kualifikasi, jadi saya juga ingin berada di sana. Tapi terkadang hal-hal tidak selalu berjalan sesuai rencana, dan Anda adalah satu-satunya yang membuat perbedaan pada saat itu.”
Bastianini kemudian menyinggung pengalamannya sendiri dua tahun lalu, saat mengalami cedera parah dan gagal total di musim pertamanya bersama Ducati Lenovo. “Itu terjadi pada saya. Pada tahun 2023 apa pun yang saya lakukan adalah bencana, saya tidak bisa melakukan satu pun dengan benar,” katanya. “Jadi itu adalah periode di mana Anda harus sedikit sadar akan apa yang bisa Anda lakukan. Karena dia pasti sadar bahwa potensinya lebih tinggi dari ini. Namun terkadang periode-periode ini sulit untuk diterima.”
MotoGP Hungaria 2025: Dominasi Marquez yang Tak Terbantahkan
Balapan MotoGP Hungaria 2025 semakin memperlihatkan dominasi Marc Marquez, bahkan di luar lintasan pun ia tetap menjadi sorotan.
Ringkasan
Kehadiran Marc Marquez di Ducati menciptakan dinamika baru yang menantang bagi Francesco Bagnaia. Marquez, yang dikenal dengan gaya balap agresif dan ambisius, langsung menunjukkan dominasinya, menimbulkan tekanan bagi Bagnaia yang terbiasa dengan rekan setim yang lebih kooperatif. Hal ini diperparah dengan reaksi Marquez yang dinilai dingin ketika dimintai saran oleh Bagnaia.
Mantan rekan setim Bagnaia, Enea Bastianini, berpendapat Bagnaia seharusnya sudah memperkirakan gaya balap Marquez. Bastianini juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap performa Bagnaia musim ini yang belum optimal, dan menyoroti pentingnya kesadaran diri dan kemampuan untuk mengatasi periode sulit dalam karier balap. Dominasi Marquez terlihat jelas dalam balapan MotoGP Hungaria 2025.
