Sandy Walsh, bek tangguh timnas Indonesia, langsung menjadi sorotan utama publik Malaysia menyusul debutnya yang kontroversial bersama Buriram United dalam ajang ASEAN Club Championship. Insiden yang melibatkan pemain berusia 30 tahun itu dalam laga kontra Selangor FC sontak memicu perdebatan sengit di media sosial dan platform berita Malaysia.
Walsh, yang baru saja menyelesaikan kepindahannya ke raksasa Liga Thailand, Buriram United, pekan ini, tampaknya harus segera beradaptasi dengan intensitas rivalitas sepak bola Asia Tenggara. Transfer ini mengejutkan banyak pihak, mengingat ia baru setengah musim membela Yokohama F Marinos, salah satu klub papan atas Jepang. Hanya dalam waktu sekitar enam bulan, mantan pemain KRC Genk itu dikabarkan kesulitan menemukan ritme terbaiknya di Liga Jepang, seiring dengan performa Yokohama yang kurang memuaskan kala itu.
Pemain naturalisasi ini langsung mendapat kepercayaan penuh dari pelatih Buriram United, The Thunder Castle, untuk tampil sebagai starter pada Rabu (20/8/2025) melawan Selangor FC, di ajang ASEAN Club Championship 2025/26, meskipun baru bergabung beberapa hari. Dalam pertandingan tersebut, Buriram United berhasil menahan imbang Selangor FC 1-1 setelah sempat tertinggal hampir di sepanjang laga. Sandy Walsh bermain selama 63 menit, sebelum akhirnya digantikan oleh legenda sepak bola Thailand, Theerathon Bunmathan.
Namun, sorotan utama tertuju pada menit ke-35, ketika Sandy Walsh terlibat insiden tabrakan dengan pemain Selangor FC, Kevin Deeromram. Cuplikan tayangan ulang yang disiarkan oleh Astro Arena secara jelas menunjukkan Walsh menyikut pemain asal Thailand itu di bagian wajah. Menariknya, wasit yang memimpin pertandingan tidak memberikan pelanggaran maupun kartu kuning. Ketiadaan teknologi VAR dalam ajang tersebut membuat tindakan Walsh luput dari sanksi.
Tak ayal, insiden ini segera menjadi buah bibir di kalangan penggemar dan media Malaysia. Dalam kolom komentar di media Malaysia, publik berjuluk “Harimau Malaya” itu melontarkan kritik pedas terhadap bek Indonesia tersebut. Astro Arena bahkan secara provokatif menyoroti kejadian itu: “Insiden di paruh pertama, yang melibatkan tonggak pertahanan negara sebelah Sandy Wals yang dilihat menyiku pemain Selangor FC. Tak ada kartu, tak ada VAR, komentar Anda?”
Sangat mungkin, Sandy Walsh akan menghadapi lebih banyak komentar tajam dan kritik pedas di masa depan, terutama jika ia nantinya berlaga dalam pertandingan antara timnas Indonesia melawan Malaysia di turnamen apa pun. Namun, berkat keputusan wasit yang tidak memberikan kartu, Walsh dipastikan bisa tampil dalam pertandingan Buriram United berikutnya di turnamen klub Asia Tenggara ini.
Sebagai pemain serba bisa yang kerap menjadi andalan, Walsh juga baru-baru ini kembali mendapatkan panggilan untuk membela timnas Indonesia. Namanya tercantum dalam daftar 27 pemain yang dipanggil oleh pelatih Patrick Kluivert untuk jeda internasional September mendatang, di mana Garuda akan menghadapi Kuwait dan Lebanon.
Ringkasan
Sandy Walsh, bek Timnas Indonesia yang baru bergabung dengan Buriram United, menjadi sorotan setelah debutnya di ASEAN Club Championship. Dalam laga kontra Selangor FC, ia terlibat insiden menyikut pemain lawan di menit ke-35, tetapi lolos dari hukuman kartu karena absennya VAR. Pertandingan berakhir imbang 1-1, dengan Walsh bermain selama 63 menit sebelum digantikan.
Insiden tersebut memicu kritik tajam dari publik Malaysia di media sosial. Meskipun tanpa sanksi, potensi kritik lebih lanjut terhadap Walsh diprediksi akan muncul, terutama jika ia berhadapan dengan timnas Malaysia di masa mendatang. Terlepas dari kontroversi ini, Walsh tetap dipanggil membela Timnas Indonesia di jeda internasional September.