Dewa United, yang musim lalu sempat mencicipi manisnya posisi runner-up Liga 1 dan akan mewakili Indonesia di ajang AFC Challenge League 2025/26, kini menghadapi realitas pahit. Dua pekan pertama Super League 2025/26 berakhir dengan nestapa, menempatkan klub berjuluk Banten Warriors ini di zona degradasi, seolah ‘salah habitat’ di papan bawah klasemen.
Awal musim ini memang menjadi mimpi buruk bagi tim asuhan Jan Olde Riekerink. Setelah menelan kekalahan mengejutkan 1-3 dari Malut United di laga pembuka, Egy Maulana Vikri dkk kembali dihantam kenyataan pahit dengan kekalahan 0-2 dari Semen Padang, di mana gol penentu tercipta di menit-menit akhir pertandingan. Dua kekalahan beruntun ini jauh dari ekspektasi tinggi yang disematkan kepada mereka.
Kekecewaan mendalam tak bisa disembunyikan sang pelatih, Jan Olde Riekerink. “Semuanya kecewa. Setelah dua kali kalah, jauh dari ekspektasi kita,” ujarnya dengan nada prihatin. Ia menambahkan, “Padahal, pada masa persiapan kami sudah bagus, tapi dalam dua minggu pertandingan ini kami kalah.” Pernyataan ini menunjukkan betapa besar tekanan yang kini menyelimuti tim.
Mengingat ambisi Dewa United yang menargetkan peningkatan performa setiap musimnya—bahkan ada harapan untuk merengkuh titel Super League—kemenangan menjadi sebuah keharusan yang tak bisa ditawar lagi. Kesempatan itu akan tiba pada pekan ketiga, saat mereka bersua Persik Kediri pada Jumat, 22 Agustus 2025. Laga ini bukan hanya soal poin, tetapi juga tentang memulihkan kepercayaan diri.
Menjelang laga krusial tersebut, empat punggawa Dewa United mendapat panggilan ke Timnas Indonesia melalui program ‘Garuda Calling’. Ricky Kambuaya, Egy Maulana Vikri, dan Stefano Lilipaly dipanggil untuk timnas senior, sementara Rafael Struick masuk skuad timnas U-23. Nama terakhir inilah yang sedang dalam sorotan tajam. Hingga kini, Rafael Struick belum juga membukukan gol perdana sejak berkarier di Indonesia.
Catatan minimalis golnya kala membela Brisbane Roar musim lalu, ditambah mulai tersisihnya ia dari line up timnas senior, membuat situasi Struick kian rumit. Laga kontra Persik Kediri bisa menjadi panggung pembuktian bagi dirinya, sekaligus ajang memanaskan mesin sebelum bertempur di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026. Ini adalah momen krusial untuk mengakhiri puasa gol dan mendapatkan kembali sentuhan terbaiknya.
Namun, bukan hanya Dewa United yang sedang limbung. Lawan mereka, Persik Kediri di bawah asuhan Ong Kim Swee, juga tengah dirundung masalah serupa. Macan Putih sejatinya mengawali musim dengan cukup meyakinkan, menahan imbang Bali United 1-1 setelah sempat unggul hingga masa injury time.
Sayangnya, momentum positif itu tak berlanjut. Pada laga kedua, saat bertandang ke Stadion Gelora Joko Samudro, Persik Kediri harus menelan kekalahan 1-2 dari Madura United. Hasil ini menempatkan mereka dalam situasi yang tak jauh berbeda dengan Dewa United, sama-sama membutuhkan kemenangan untuk bangkit.
Dengan kondisi kedua tim yang sama-sama terseok-seok di awal musim Super League ini, pertanyaan besar pun muncul: siapa di antara Dewa United dan Persik Kediri yang lebih dulu mampu mengakhiri rentetan hasil buruk dan meraih tiga poin penting?
Berikut adalah prediksi line up untuk pertandingan krusial antara Dewa United melawan Persik Kediri:
Dewa United: Sonny Stevens; Nick Kuipers, Cassio Scheid, Edo Febriansah, Wahyu Prasetyo; Ricky Kambuaya, Alexis Messidoro, Hugo Gomes; Egy Maulana Vikri, Rafael Struick, Alex Martins. Pelatih: Jan Olde Riekerink.
Persik Kediri: Leo Navacchio; Kiko Carneiro, Khurshidbek Mukhtorov, Novri Setiawan, Yoga Aditama; Imanol Garcia, Wigi Pratama, Telmo Castanheira; Ezra Walian, Pedro Matos, Atieda. Pelatih: Ong Kim Swee.