Bek tangguh Deportivo Alaves, Facundo Garces, membuat pengakuan mengejutkan yang menggemparkan jagat sepak bola Asia Tenggara. Ia mengeklaim memiliki garis keturunan nenek buyut dari Malaysia, sebuah klaim yang kini membawanya berseragam Timnas Malaysia.
Di tengah isu hangat mengenai naturalisasi di Malaysia yang diwarnai dugaan “naturalisasi palsu”, pernyataan Facundo Garces ini sontak menjadi sorotan publik. Pemain kelahiran Argentina ini sendiri telah melakukan debutnya bersama Timnas Malaysia melalui jalur naturalisasi pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Asia 2027.
Sebagai bek yang merumput di Liga Spanyol, Garces tampil memukau dalam menjaga pertahanan Harimau Malaya. Ia berhasil memastikan gawang timnya tetap steril dari kebobolan saat menghadapi Vietnam, menunjukkan kontribusi signifikan dalam debutnya.
Kendati demikian, di balik performa apiknya, keraguan publik Asia Tenggara terhadap asal-usul keturunan para pemain naturalisasi Malaysia masih terus bergema. Facundo Garces pun tak luput dari skeptisisme ini, mengingat hingga kini belum ada silsilah keturunan Malaysia yang secara transparan dijelaskan kepada publik terkait pemain-pemain yang dinaturalisasi.
Baru-baru ini, media Malaysia dengan bangga memberitakan pernyataan Garces soal nenek moyangnya yang ia klaim asli Malaysia. Pemain yang lahir di Santa Fe, Argentina, ini juga mengungkapkan bahwa dirinya tidak pernah membayangkan bisa bermain untuk Timnas Malaysia.
Hal ini diungkapkan Garces dalam sebuah wawancara eksklusif bersama media Spanyol, El Correo, yang kemudian menjadi pemberitaan hangat di Malaysia. “Saya tidak pernah membayangkan bermain untuk Malaysia karena nenek buyut saya,” ujar Garces, mengutip wawancaranya. Ia melanjutkan, “Saya memang tahu dari mana asal usulnya, tapi tak menyangka kemungkinan ini bisa datang.”
Terlepas dari kontroversi seputar garis keturunannya, Garces mengaku sangat senang dan merasa terhormat atas sambutan hangat yang diterimanya dari rekan-rekan setim di Timnas Malaysia. “Mereka menyambut saya dengan mesra, semua orang sangat baik dan membantu,” katanya. “Saya merasa terhormat dapat menjadi bagian dari pasukan ini.”
FIFA Matchday – Malaysia Sediakan Dua Kandang Hadapi Tim Peringkat 98 dan 159 Dunia
Pernyataan Facundo Garces mengenai nenek buyutnya ini justru memicu pertanyaan besar di kalangan pengamat dan publik: bagaimana seorang pemain bisa dinaturalisasi jika batas maksimal garis keturunan untuk program naturalisasi hanya sampai generasi ketiga, yaitu kakek atau nenek, bukan buyut?
Klaim ini semakin menambah teka-teki di benak publik, bahkan memunculkan isu dugaan “beli paspor” sebagai sindiran pedas terhadap program naturalisasi Malaysia. Sindiran tersebut muncul karena proses naturalisasi di Malaysia dinilai banyak pihak memakan waktu yang sangat lama, bahkan jauh lebih panjang dibandingkan dengan proses naturalisasi di beberapa negara lain, termasuk Indonesia yang cenderung lebih cepat.
Perbandingan ini sempat diungkap oleh netizen Malaysia yang tergabung dalam komunitas “Palatao Bola”, yang secara terbuka membandingkan kerumitan proses naturalisasi di negaranya dengan kemudahan di Indonesia. Mereka menyoroti bahwa paspor Malaysia “mahal dan prosesnya lama”, sementara Indonesia disebut lebih mudah dalam memberikan kewarganegaraan kepada pemain keturunan.
Selain itu, lamanya proses naturalisasi di Malaysia juga diyakini dipengaruhi oleh nilai tinggi paspor Malaysia itu sendiri, yang menawarkan akses bebas visa ke berbagai negara, menjadikannya sangat berharga di mata banyak pihak.
Diwawancarai Malaysia, Tijjani Reijnders Tak Bisa Dibelokkan dari Indonesia
Ringkasan
Facundo Garces, bek Deportivo Alaves, mengklaim memiliki garis keturunan dari Malaysia melalui nenek buyutnya, yang membuatnya kini bermain untuk Timnas Malaysia melalui jalur naturalisasi. Pengakuan ini muncul di tengah isu naturalisasi di Malaysia dan menimbulkan pertanyaan mengenai validitas garis keturunannya, mengingat aturan naturalisasi biasanya terbatas hingga generasi kakek atau nenek.
Klaim Garces memicu skeptisisme publik dan dugaan “beli paspor” karena proses naturalisasi di Malaysia dianggap rumit dan lama dibandingkan negara lain, termasuk Indonesia. Garces sendiri mengaku senang dan terhormat bisa bermain untuk Timnas Malaysia meskipun kontroversi seputar garis keturunannya terus bergema.