Kata Erick Thohir Tentang Anak Emas FIFA dan Skenario Loloskan Indonesia ke Piala Dunia 2026

Posted on

mellydia.co.id – , JAKARTA — Sejak kepemimpinan Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI pada Februari 2023, relasi antara federasi sepak bola Indonesia dengan FIFA tampak kian erat. Kedekatan ini bahkan memicu anggapan bahwa Indonesia kini berstatus ‘anak emas FIFA‘.

Tudingan ‘anak emas FIFA‘ ini mencuat seiring dengan kedekatan personal antara Erick Thohir dan Presiden FIFA, Gianni Infantino. Hubungan intens mereka, diiringi pembukaan kantor perwakilan FIFA di Jakarta serta peningkatan signifikan bantuan FIFA terhadap pengembangan sepak bola Indonesia, semakin memperkuat persepsi tersebut. Tak hanya itu, spekulasi liar pun berkembang, menyebut adanya ‘skenario’ dari FIFA untuk memuluskan langkah Indonesia menuju Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada. Keterlibatan Adidas sebagai penyedia bola resmi liga di Indonesia, serta potensi menjadi sponsor utama tim nasional, turut dikaitkan sebagai bagian dari dugaan skenario tersebut.

Menanggapi gelombang spekulasi ini, Erick Thohir dalam wawancara eksklusif dengan program D’Hattrick salah satu media online nasional, Ahad (17/8/2025), secara tegas membantah status Indonesia sebagai ‘anak emas FIFA‘. Ia menjelaskan bahwa Indonesia, melalui PSSI, adalah anggota FIFA yang posisinya setara dengan federasi lain di seluruh dunia. “Kita adalah anggota FIFA, posisi PSSI sama dengan anggota FIFA lainnya yang jumlahnya lebih banyak dari anggota PBB. Tidak ada anak emas FIFA. Tinggal bagaimana anggota FIFA ini memaksimalkan kesempatan yang dimilikinya,” ujar Erick. Ia pun tidak menampik memiliki ‘long story‘ atau sejarah panjang dengan Gianni Infantino, jauh sebelum menjabat sebagai Ketua Umum PSSI.

Mengenai dugaan skenario pelolosan Indonesia ke Piala Dunia 2026—yang kerap dikaitkan dengan jadwal pertandingan pagi di Indonesia, basis penggemar sepak bola Indonesia yang masif, dan status Indonesia sebagai pasar besar sepak bola duniaErick Thohir kembali membantah tegas. “Tidak ada skenario ini, kita kini masih berjuang lolos Piala Dunia 2026,” tegasnya, menyoroti bahwa perjuangan di lapangan tetap menjadi kunci.

Meski demikian, Erick Thohir mengakui bahwa perhatian FIFA terhadap sepak bola Indonesia saat ini memang luar biasa baik. Ia menyebutkan bahwa pasca-Tragedi Kanjuruhan, FIFA secara serius memantau perkembangan sepak bola di tanah air, bahkan hingga membuka kantor perwakilan resmi di Jakarta. Kantor perwakilan FIFA di Jakarta, menurut Erick, bukan sekadar simbol, melainkan berfungsi sebagai ‘watchdog‘ atau pengawas. Tujuannya adalah memastikan bahwa proses transformasi sepak bola Indonesia berjalan sesuai arahan mereka. “Ekosistem sepak bola kita memang belum sehat, rule of the game, law of the game harus dijalankan sepak bola Indonesia,” tambah Erick, menekankan pentingnya penegakan aturan dalam dunia sepak bola.

Dukungan konkret FIFA juga terlihat dari bantuan pendanaan untuk pembangunan Training Camp pertama bagi Timnas Indonesia di Ibu Kota Negara (IKN). “Kita masih menunggu waktu kapan bisanya Presiden FIFA dan Presiden Republik Indonesia meresmikan Training Camp yang pertama kali dibangun untuk Timnas Indonesia tersebut,” pungkas Erick. Selain itu, FIFA juga aktif membantu dalam program pelatihan manajemen klub-klub sepak bola Indonesia, menunjukkan komitmen jangka panjang dalam membangun fondasi yang kuat bagi persepakbolaan nasional.

Ringkasan

Artikel ini membahas anggapan bahwa Indonesia menjadi ‘anak emas FIFA’ sejak Erick Thohir menjabat sebagai Ketua Umum PSSI, yang memicu spekulasi skenario pelolosan Indonesia ke Piala Dunia 2026. Anggapan ini didasari kedekatan Erick Thohir dengan Presiden FIFA, pembukaan kantor perwakilan FIFA di Jakarta, serta peningkatan bantuan FIFA.

Erick Thohir membantah status ‘anak emas FIFA’ dan adanya skenario pelolosan ke Piala Dunia 2026, menekankan bahwa Indonesia adalah anggota FIFA yang setara dengan negara lain. Ia mengakui perhatian FIFA meningkat pasca-Tragedi Kanjuruhan, dengan pendirian kantor perwakilan sebagai pengawas transformasi sepak bola Indonesia dan dukungan pembangunan Training Camp Timnas Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *