Eksekutif Tesla Jual 82% Saham! Investor Panik? Harga Tesla Anjlok?

Posted on

Jakarta, IDN Times – Keputusan Xiaotong “Tom” Zhu, salah satu eksekutif kunci Tesla, untuk melepas lebih dari 82 persen saham miliknya antara tahun 2023 hingga 2024 telah memicu gelombang pertanyaan besar di kalangan investor. Penjualan saham dengan harga berkisar 174 hingga 323 dolar AS per lembar ini, yang tercatat dalam dokumen resmi, sontak menimbulkan keraguan serius tentang tingkat kepercayaan internal terhadap masa depan produsen mobil listrik terkemuka tersebut.

Menanggapi kabar yang berpotensi mengguncang sentimen pasar ini, CEO Tesla, Elon Musk, langsung bereaksi keras. Melalui platform X, Musk mengeluarkan peringatan tegas yang ditujukan kepada para penjual pendek (short seller) Tesla. “Jika mereka tidak keluar dari posisi short mereka sebelum Tesla mencapai otonomi skala besar, mereka akan hancur,” tulis Musk, menunjukkan keyakinannya yang teguh pada arah perusahaan. Ia bahkan secara spesifik menyoroti daftar posisi short Tesla yang diunggah oleh Alexandra Merz, mencakup nama-nama besar seperti MUFG Securities EMEA, Jane Street Group senilai 2,77 miliar dolar AS, dan Citadel Advisors senilai 1,38 miliar dolar AS.

Strategi Penjualan Pendek dan Risikonya Bagi Investor

Penjualan pendek atau short selling merupakan strategi investasi yang dikenal sangat berisiko, di mana seorang pedagang meminjam saham untuk dijual dengan harapan dapat membelinya kembali di kemudian hari dengan harga yang lebih rendah. Namun, jika harga saham justru naik, mereka akan menghadapi kerugian yang sangat besar karena terpaksa menutup posisi dengan harga yang lebih tinggi. Peringatan Musk tersebut secara eksplisit menargetkan risiko kolosal yang bisa menimpa para spekulan ini, terutama apabila harga saham Tesla melonjak drastis berkat terobosan signifikan dalam teknologi mobil tanpa pengemudi. Dilansir dari Times of India, Musk sangat berkeyakinan bahwa masa depan Tesla terletak pada dominasinya di bidang kendaraan otonom. Ia memprediksi, jika jutaan mobil tanpa sopir berhasil diluncurkan di berbagai negara, nilai kapitalisasi Tesla bisa meroket jauh melampaui ekspektasi investor, yang pada akhirnya akan menempatkan para penjual pendek di bawah tekanan finansial yang luar biasa.

Musk Sering Menantang Para Penjual Pendek

Sejarah menunjukkan bahwa Elon Musk memang dikenal gemar menantang para penjual pendek berprofil tinggi. Salah satu konfrontasi paling menonjol adalah dengan Bill Gates, pendiri Microsoft, yang dikabarkan pernah bertaruh melawan saham Tesla. Berdasarkan biografi Walter Isaacson tahun 2023, Bill Gates dilaporkan mengalami kerugian fantastis sebesar 1,5 miliar dolar AS (setara Rp24,2 triliun) akibat langkah tersebut. Musk kemudian memberikan peringatan keras mengenai dampak masif dari strategi tersebut. “Jika Tesla menjadi perusahaan paling bernilai di dunia sejauh ini, posisi short itu akan membuat bangkrut bahkan Bill Gates,” tegas Musk. Ucapannya ini menggarisbawahi keyakinannya bahwa kesuksesan revolusioner teknologi mobil otonom Tesla berpotensi menjatuhkan bahkan investor terkaya sekalipun.

Perkembangan Tesla di India

Terlepas dari gejolak di pasar saham dan tantangan dari para penjual pendek, Tesla terus menunjukkan progres signifikan. Dilansir dari Business Today, saham Tesla mengalami kenaikan 6,1 persen dalam lima sesi perdagangan terakhir, meskipun masih tercatat turun 16 persen sepanjang tahun ini. Namun, dalam 12 bulan terakhir, nilainya melonjak impresif sebesar 68,5 persen. Ekspansi strategis perusahaan juga terus berlanjut, khususnya di pasar Asia. Pada 11 Agustus lalu, Isabel Fan, Direktur Regional Tesla untuk Asia Tenggara, mengumumkan rencana ambisius untuk memperluas jaringan pengisian daya di Delhi-NCR, Mumbai, dan Bangalore, dengan pengiriman mobil yang direncanakan akan dimulai pada bulan September mendatang. Tesla juga baru saja meresmikan pusat pengalaman keduanya di Aerocity, Delhi, yang dilengkapi dengan stasiun pengisian daya pertama di kota itu. Sebelumnya, perusahaan telah membuka pusat di Mumbai sekaligus meluncurkan Model Y dengan harga mulai 59,89 lakh rupee India (setara Rp1,1 miliar). Seluruh langkah ini menandai komitmen nyata Tesla untuk memperkuat posisinya di pasar India yang sedang berkembang pesat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *