mellydia.co.id Pembalap Gresini, Fermin Aldeguer, nyaris meraih kemenangan perdananya pada MotoGP Austria 2025 di Red Bull Ring, Minggu (17/8/2025). Namun, dia harus finis kedua di belakang Marc Marquez (Ducati).
Penampilan gemilang Fermin Aldeguer pada MotoGP Austria 2025 di Red Bull Ring tidak lepas dari sorotan tajam terhadap kemampuannya yang luar biasa dalam manajemen ban. Frankie Carchedi, Kepala Kru Gresini, dengan yakin menyatakan bahwa Aldeguer memiliki bakat alami untuk mengelola ban, sebuah faktor kunci yang terlihat jelas sepanjang balapan utama GP Austria. Sebagai seorang rookie di musim 2025, Aldeguer memang telah menunjukkan performa impresif bersama Ducati GP24 yang ditungganginya untuk tim Gresini.
Sebelumnya di musim ini, Aldeguer telah mencatatkan prestasi membanggakan dengan meraih dua podium di balapan sprint dan satu podium di balapan utama dalam kondisi lintasan basah di Prancis. Konsistensi performanya terlihat jelas di Grand Prix Austria, di mana ia menunjukkan perlawanan sengit. Meski sempat terlempar dari posisi keenam ke kesembilan di lap pembuka, pembalap muda ini mampu bangkit dan bahkan menekan Marc Marquez hingga lap-lap akhir untuk memperebutkan kemenangan.
Kemampuan luar biasa Aldeguer dalam menjaga daya tahan ban menjadi poin penting yang disorot langsung oleh Marc Marquez pasca-balapan. Marquez mengakui bahwa ketahanan ban Aldeguer merupakan yang terkuat di antara para pembalap Ducati lainnya, bahkan sempat membuatnya khawatir di lap-lap terakhir Grand Prix tersebut. Menanggapi hal ini, Frankie Carchedi, Kepala Kru Aldeguer, menjelaskan bahwa meski tim telah memberikan sedikit bantuan, ia sangat yakin bahwa kemampuan mengelola ban ini sebagian besar merupakan bakat alami yang dimiliki Aldeguer.
“Sangat bangga,” ujar Carchedi mengungkapkan perasaannya atas posisi kedua yang diraih Aldeguer, yang merupakan hasil terbaiknya musim ini. Ia menambahkan, “Sejak awal musim, dia tidak melakukan kesalahan apa pun. Dia hanya belajar, belajar, dan dia selalu memiliki kecepatan balapan yang bagus di akhir.” Pernyataan ini menggarisbawahi dedikasi dan progres konsisten Aldeguer sebagai seorang rookie.
MotoGP Austria 2025 – Ducati Sebut Masalah Francesco Bagnaia Bukan Hanya soal Teknis
Carchedi juga menyoroti strategi tim untuk pengembangan Aldeguer. “Ini semua tentang hari Jumat untuk langsung masuk Q2 karena dia tahu hari Sabtu dia akan melaju lebih cepat dan Minggu lebih cepat lagi,” jelas Carchedi. “Sangat bangga, ini salah satu dari sedikit momen di mana dia bisa start lebih dekat ke depan meskipun saya rasa dia berada di P10 setelah satu putaran. Tapi saya sangat senang untuknya.” Ini menunjukkan fokus tim pada peningkatan kecepatan balapan seiring berjalannya akhir pekan, dengan tujuan utama untuk tampil kuat pada hari Minggu.
Strategi tim dalam penggunaan ban juga menjadi kunci. “Kami sudah sering menekannya sejak awal. Kami tidak selalu mengganti ban baru hanya untuk mencari waktu putaran,” ungkap Carchedi. “Jadi, kami banyak menggunakan ban bekas. Hal ini membuat kualifikasi sedikit lebih sulit, tetapi itu mulai sedikit membaik.” Praktik ini, menurutnya, telah mengasah kemampuan Aldeguer. Carchedi menegaskan bahwa meskipun tim sedikit membantu, bakat alami Aldeguer dalam mengelola ban benar-benar luar biasa dan telah terlihat sejak awal musim.
Performa Aldeguer di balapan sprint Sabtu yang mampu menjaga ban lebih baik dari Marquez di paruh kedua, sehingga mencatatkan waktu lebih cepat, tidak mengejutkan Carchedi. Ia telah memprediksi bahwa kemampuan manajemen ban Aldeguer akan menjadi keunggulan. Meskipun demikian, Carchedi juga mencatat bahwa tim masih memiliki pekerjaan rumah untuk menemukan kecepatan tertinggi yang diperlukan agar bisa bersaing secara konsisten dengan Marquez di setiap putaran.
“Kami sudah tahu dari kemarin karena kami masih mencatatkan waktu 1 menit 29,4 detik di akhir putaran kemarin, jadi kami tahu kami punya kecepatan,” jelas Carchedi. Ia melanjutkan dengan sebuah pernyataan kunci mengenai persaingan di MotoGP, terutama dengan pembalap sekaliber Marc Marquez. “Dan itu seperti hal lainnya. Jika Anda ingin melawan Marc, tidak masalah menjadi cepat, tetapi Anda harus cepat selama 28 putaran.” Dengan demikian, Carchedi mengakui bahwa tim telah memiliki aspek kecepatan yang baik, namun tantangan berikutnya adalah mengoptimalkan kecepatan puncak untuk benar-benar menyaingi Marquez di setiap fase balapan.
Sebagai informasi tambahan, Frankie Carchedi bukanlah sosok asing bagi Marc Marquez. Ia sebelumnya menjabat sebagai kepala kru Marquez ketika pembalap berusia 32 tahun itu memperkuat tim Gresini selama musim 2024, memberikan perspektif unik tentang rivalitas dan dinamika di antara keduanya.
Akhirnya Finis Tanpa Ditabrak Orang, Moral Joan Mir Bangkit Lagi
Ringkasan
Pembalap Gresini, Fermin Aldeguer, menunjukkan performa impresif di MotoGP Austria 2025 dengan finis kedua di belakang Marc Marquez. Kepala Kru Gresini, Frankie Carchedi, menyoroti kemampuan alami Aldeguer dalam manajemen ban sebagai faktor kunci keberhasilannya. Aldeguer, sebagai rookie, telah meraih dua podium sprint dan satu podium utama sebelumnya, menunjukkan konsistensi dan potensi besar.
Marc Marquez mengakui keunggulan daya tahan ban Aldeguer dibandingkan pembalap Ducati lainnya. Carchedi menjelaskan bahwa strategi tim fokus pada pengembangan kecepatan balapan secara bertahap dan penggunaan ban bekas untuk mengasah kemampuan Aldeguer. Tantangan selanjutnya adalah mengoptimalkan kecepatan puncak agar bisa bersaing secara konsisten dengan Marquez di setiap lap.