Efek Domino di Indonesia: Vietnam Terpukul, Thailand Cemas Voli Dunia 2025

Posted on

Dunia bola voli diguncang oleh insiden serius yang terjadi di Indonesia saat Kejuaraan Dunia Voli U-21 2025, memicu kekhawatiran mendalam di kalangan komunitas voli Asia Tenggara. Peristiwa ini paling merugikan tim nasional Vietnam, yang harus kehilangan satu pemain andalannya di tengah bergulirnya kompetisi, sekaligus menyaksikan pembatalan seluruh hasil pertandingan yang melibatkan atlet tersebut.

Pemain yang dimaksud adalah kapten timnas voli putri Vietnam U-21, Dang Thi Hong. Vietnam dinyatakan telah melanggar peraturan karena menurunkan pemain yang tidak sesuai ketentuan. Akibatnya, empat pertandingan Vietnam di babak penyisihan grup dibatalkan, dan tim tersebut dinyatakan kalah 0-3 di setiap laga. Keputusan pahit ini menggagalkan langkah Vietnam untuk lolos ke babak 16 besar.

Ironisnya, Vietnam sebelumnya tampil impresif dan menjadi tim Asia Tenggara pertama yang mengamankan tiket ke babak 16 besar. Mereka berhasil mencatatkan tiga kemenangan beruntun pada fase grup Kejuaraan Dunia Voli U-21 2025, menorehkan sejarah yang kini harus dihapus akibat pelanggaran tersebut. Kejadian ini menimbulkan kekecewaan besar bagi tim dan penggemar.

Isu eligibilitas pemain, khususnya terkait gender, kini semakin mencuat dalam kancah bola voli Asia Tenggara. Sebelumnya, konflik serupa juga terjadi pada ajang SEA V League 2025 dalam pertemuan antara Thailand dan Vietnam. Insiden kontroversial muncul ketika spiker Thailand, Pimpichaya Kokram, melontarkan pernyataan “Saya perempuan” di media sosial yang dinilai menyinggung pemain Vietnam, Nguyen Thi Bich Tuyen.

Situasi genting ini menimbulkan kekhawatiran besar bagi Asosiasi Bola Voli Thailand (TVA), terutama mengingat Thailand akan menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Voli Putri 2025 yang dijadwalkan mulai berlangsung pada 22 Agustus 2025. Presiden TVA, Somporn Chaibangyang, mengungkapkan bahwa panitia penyelenggara tuan rumah sedang berdiskusi intensif dengan Federasi Bola Voli Internasional (FIVB) mengenai kemungkinan penerapan tes gender di turnamen bergengsi tersebut. “Kami memiliki kekhawatiran. Departemen medis Asia atau dunia perlu memberikan pendapat yang jelas,” tegas Somporn, seperti dikutip dari TheThao.

Di sisi lain, tim nasional Vietnam juga bertekad untuk mencegah terulangnya insiden yang mereka alami di Indonesia pada Kejuaraan Dunia Voli U-21 2025, khususnya menjelang partisipasi mereka di Kejuaraan Dunia Voli Putri 2025 di Thailand. Tim yang diperkuat oleh Tran Thi Thanh Thuy dkk ini tergabung dalam Pul G bersama lawan-lawan tangguh seperti Polandia, Jerman, dan Kenya.

Meskipun demikian, Sekretaris Jenderal Asosiasi Bola Voli Vietnam, Le Tri Truong, menegaskan bahwa hingga saat ini FIVB belum mengeluarkan dokumen resmi yang mewajibkan tes gender pada turnamen tersebut. “Hingga saat ini, FIVB belum mengeluarkan dokumen resmi yang meminta tes gender di turnamen ini,” ujarnya. Ia menambahkan komitmen timnya, “Kami selalu mematuhi aturan dan regulasi internasional. Namun, FIVB akan bekerja sama erat dengan staf pelatih dan atlet untuk mencegah risiko.”

Selain isu gender, perhatian juga difokuskan pada aspek lain seperti kelengkapan dokumen hukum pemain dan tes doping. Persiapan yang matang dan kepatuhan terhadap seluruh regulasi dianggap krusial sebagai jaminan bagi tim dan pemain untuk dapat berlaga secara adil dan aman di panggung dunia, demi menjaga integritas olahraga voli.

Ringkasan

Kejuaraan Dunia Voli U-21 2025 di Indonesia berdampak serius bagi Vietnam, dengan diskualifikasi pemain karena pelanggaran aturan. Akibatnya, seluruh pertandingan Vietnam dibatalkan dan mereka gagal lolos ke babak 16 besar. Isu eligibilitas pemain, khususnya terkait gender, mencuat dan memicu kekhawatiran di Asia Tenggara.

Thailand, sebagai tuan rumah Kejuaraan Dunia Voli Putri 2025, cemas dan berdiskusi dengan FIVB mengenai kemungkinan tes gender. Vietnam bertekad mencegah insiden serupa terjadi lagi. Fokus juga diberikan pada kelengkapan dokumen dan tes doping demi menjaga integritas olahraga voli.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *