mellydia.co.id Tidak berlebihan jika menyebut pembalap Ducati Lenovo, Marc Marquez, sudah terlalu jauh mendominasi musim MotoGP 2025.
Performa Marc Marquez sepanjang musim MotoGP 2025 sungguh mencengangkan, menampilkan kecepatan luar biasa di setiap pekan balap. Ia seolah tak tertandingi, terutama ketika sudah memimpin balapan di depan. Fenomena dominasinya telah menciptakan jurang pemisah yang signifikan antara dirinya dengan seluruh pesaing, bahkan terhadap rekan setimnya sendiri, Francesco Bagnaia. Hingga kini, belum ada satu pun pembalap yang mampu mengejar atau bahkan sekadar mengimbangi laju Marquez untuk memberikan perlawanan yang berarti.
Dominasi gemilang yang ditunjukkan Marquez ini berhasil menarik perhatian juara dunia dua kali MotoGP, Casey Stoner. Mantan pembalap Ducati yang juga pernah meraih gelar juara dunia pada tahun pertamanya bersama tim pabrikan Ducati di musim 2007, turut hadir di pekan balap MotoGP Austria 2025 di Red Bull Ring, Spielberg, dan memberikan komentarnya. Stoner, pembalap asal Australia yang sangat memahami seluk-beluk motor Desmosedici, secara lugas memuji penampilan Marquez musim ini.
“Saya pikir Marc melakukan pekerjaan yang luar biasa tahun ini,” ungkap Stoner, sebagaimana dikutip dari Motorsport. Ia menambahkan, “Saya pikir dia mendominasi pada saat yang sangat sulit untuk melakukannya. Karena semua motor sangat mirip, dengan keterbatasan yang mereka miliki, dan para rider tidak bisa menunjukkan semua kemampuan yang mereka miliki.” Pujian ini menggarisbawahi betapa istimewanya pencapaian Marquez di era MotoGP modern yang ketat dan kompetitif.
MotoGP Austria 2025 – Aroma Positif Tercium, Francesco Bagnaia Terus Ambil Pelajaran dari Marc Marquez Tanpa Terlalu Banyak Ambisi
Stoner melanjutkan pujiannya dengan menyoroti kemampuan Marquez untuk ‘memberikan sesuatu yang lebih’ di atas motornya. Ia menjelaskan bahwa hal ini sangat luar biasa, mengingat dua pembalap Ducati lainnya, termasuk Francesco Bagnaia dari tim pabrikan dan Fabio Di Giannantonio dari Pertamina Enduro VR46, yang sama-sama menggunakan motor Desmosedici GP25, masih menghadapi kesulitan. “Marc masih mampu memberikan sesuatu yang lebih yang tidak bisa dilakukan oleh pembalap lain,” ucap Stoner. “Sungguh menakjubkan untuk dilihat. Dia adalah pembalap paling berbakat di grid MotoGP, itu selalu jelas. Dia telah menemukan sesuatu yang membuatnya sangat nyaman, dan tahun ini sangat sulit untuk mengalahkannya,” tambahnya, menegaskan status Marquez sebagai talenta langka.
Melihat performa Marquez yang konsisten dan tak terbendung, Stoner cukup pesimistis tentang adanya pembalap yang mampu menjadi lawan sepadan bagi The Baby Alien saat ini. Oleh karena itu, Stoner memberikan saran berharga bagi para pembalap lain yang ingin memangkas jarak dengan Marquez dan juga rider Ducati lainnya. “Saat ini, semua orang berjuang, mencari sesuatu, menurut saya solusi ajaib yang tidak benar-benar ada,” kata Stoner.
MotoGP Austria 2025 – Bukan Salah Bagnaia, Stoner Bilang Marc Marquez-nya Saja yang Jenius
Mantan juara dunia tersebut menyarankan agar para pembalap tidak terlalu terpaku mencari ‘solusi ajaib’ pada motor mereka. “Jadi saya pikir terkadang orang perlu melihat ke dalam diri mereka sendiri, dan beradaptasi untuk berkembang,” tegas Stoner. “Karena saya pikir jika mereka mencari sesuatu yang istimewa untuk membuat perbedaan pada motor, mereka mungkin tidak akan menemukan apa pun. Jadi mereka harus mencari sesuatu yang berbeda,” pungkas Casey Stoner, menyiratkan bahwa kunci untuk bersaing dengan Marquez mungkin terletak pada peningkatan diri dan adaptasi, bukan hanya pada pengembangan teknis motor.
Ringkasan
Casey Stoner memuji dominasi Marc Marquez di MotoGP 2025, yang menurutnya luar biasa mengingat kesamaan motor antar tim. Stoner menyoroti kemampuan Marquez untuk memberikan sesuatu yang lebih dibandingkan pembalap Ducati lain yang menggunakan motor serupa, bahkan di saat sulit.
Stoner menyarankan para pembalap lain untuk fokus pada peningkatan diri dan adaptasi daripada mencari solusi ajaib pada motor. Ia berpendapat bahwa kunci untuk bersaing dengan Marquez terletak pada pengembangan diri, bukan hanya pada pengembangan teknis motor.