UFC 319: Du Plessis Menang Kontroversial, Ejek Penggemar Chimaev!

Posted on

Juara kelas menengah, Dricus du Plessis, kini berusaha beradaptasi dengan peran barunya sebagai ‘musuh masyarakat’ menjelang pertarungan sengitnya melawan Khamzat Chimaev pada ajang UFC 319.

Pergeseran status Du Plessis menjadi sosok antagonis bermula dari keputusannya menghadapi Khamzat Chimaev, petarung yang popularitasnya meroket pesat di kancah UFC. Gelombang cemoohan keras pun tak henti menerpanya, mulai dari konferensi pers jelang acara hingga seremoni sesi timbang badan pada Jumat (15/8/2025) waktu setempat.

Ironisnya, aura ‘bad guy’ justru secara gamblang telah melekat pada Chimaev sejak debutnya di UFC pada tahun 2020, yang kala itu mengundang atensi masif. Dalam konfrontasi sengit, Chimaev bahkan tak segan mendorong Du Plessis dan melontarkan provokasi tajam. “Dia hanya punya satu hari!” teriak Chimaev menantang, melanjutkan dengan “Hanya satu hari lagi untuk hidup! Jadi dia akan mati besok,” disambut sorakan antusias dari para penggemar.

Situasi berbalik 180 derajat ketika komentator UFC kawakan, Joe Rogan, beralih untuk mewawancarai Du Plessis. Alih-alih gentar, Du Plessis justru bereaksi dengan gestur menantang, menaruh tangannya di dekat telinga, seolah mengundang cemoohan lebih keras dari kerumunan.

UFC 319 – Khamzat Chimaev Sentil yang Meremehkan, Jangan Cuma Niat Berperang di Depannya

Dengan keyakinan penuh, Du Plessis menyatakan, “Dia (Chimaev) adalah monster sejati, tetapi saya akan membuatnya tertidur, mau itu di kanvas atau membuatnya KO.” Ia pun mengakhiri komentarnya dengan tawa yang agak kaku, menambahkan, “Saya akan mengalahkan jagoan kalian dan kalian semua akan bersorak seperti sebelum-sebelumnya. Ha ha ha.”

Terlepas dari kekakuan dalam interaksi publiknya, Du Plessis dikenal memiliki gaya bertarung yang sangat tidak biasa dan sulit ditebak. Legenda MMA, Demetrious Johnson, bahkan mengungkapkan keheranannya terhadap rentetan kemenangan petarung asal Afrika Selatan tersebut. “Saya akan menjagokan DDP karena DDP telah menghadapi petarung terbaik dari yang terbaik di divisi ini,” ujar eks juara UFC dan ONE Championship itu, sebagaimana dilansir dari MMA Junkie.

Johnson menjelaskan keunikan gaya Du Plessis: “Orang ini bisa melepas pukulan kiri, terjatuh, terpeleset kulit pisang, dan untuk sejumlah alasan lawannya kalah.” Ia melanjutkan, “Tidak masuk akal bagaimana dia bisa menuntaskannya, dan dia punya gaya yang memaksa lawan untuk melakukan hal-hal yang tidak seharusnya berhasil.”

Menganalisis lebih jauh, Demetrious Johnson berpendapat bahwa jalannya pertarungan antara Du Plessis dan Chimaev akan ditentukan pada beberapa menit pertama. Jika Chimaev mampu membanting dan mengendalikan Du Plessis dengan cepat, seperti saat ia mendominasi Robert Whittaker di laga terakhirnya, maka peluang untuk ‘kudeta’ atau kemenangan cepat baginya akan terbuka lebar.

Namun, Johnson juga menyoroti potensi kelemahan Khamzat Chimaev. “Tidak banyak kunci untuk kemenangan bagi Khamzat. Ini lebih seperti, apakah dia siap untuk bertarung menuju ronde ketiga,” terang Johnson. Ia merujuk pada pertarungan Chimaev melawan Gilbert Burns yang berakhir dengan keputusan angka, serta duelnya saat menghadapi Kamaru Usman. Semakin lama pertandingan berlangsung dan semakin besar kendali Du Plessis dalam mengatur ritme, hasil sebaliknya sangat mungkin terjadi.

Oleh karena itu, kunci kemenangan bagi Du Plessis, menurut Johnson, adalah memastikan dirinya memenangi ronde pertama. “Kunci kedua, dorong pace pertarungannya,” sambung Johnson. Ia menambahkan, “Saat Chimaev terlihat gagal di laga-laga itu, itulah ketika kita melihat sedikit kelemahan darinya, yaitu staminanya biasa saja. Sekali lagi, itu karena masalah kesehatannya.”

Pertarungan yang dinanti ini, UFC 319, dijadwalkan akan dihelat di United Center, Chicago, Amerika Serikat, pada Sabtu (16/8/2025) malam waktu setempat, atau Minggu siang waktu Indonesia. Seluruh aksi panas tersebut dapat disaksikan secara langsung melalui Mola TV.

UFC 319 – Waktu Muda Digembleng Gulat Dagestan, Aaron Pico Malah Pilih Jalur KO

Ringkasan

Dricus du Plessis kini menjadi sorotan dan dianggap ‘musuh masyarakat’ jelang pertarungannya melawan Khamzat Chimaev di UFC 319. Pergeseran ini dipicu oleh keputusannya menghadapi Chimaev, yang memicu cemoohan keras dari penggemar. Du Plessis membalas dengan gestur menantang dan menyatakan akan mengalahkan Chimaev, meskipun mengakui lawannya sebagai “monster sejati.”

Legenda MMA, Demetrious Johnson, menyoroti gaya bertarung unik Du Plessis yang sulit ditebak dan memungkinkannya meraih kemenangan tak terduga. Johnson juga menganalisis bahwa kunci kemenangan Chimaev adalah mendominasi di ronde awal, sementara Du Plessis harus memenangkan ronde pertama dan memaksakan ritme pertarungannya untuk mengeksploitasi potensi kelemahan stamina Chimaev. Pertarungan UFC 319 akan berlangsung di Chicago dan disiarkan langsung melalui Mola TV.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *