
JawaPos.com — Kaleidoskop 2025 menjadi penanda dimulainya era baru Persebaya Surabaya, sebuah fase penuh harapan yang lahir dari situasi sulit namun sarat potensi. Dipenuhi talenta muda berbakat bersama Bernardo Tavares, Green Force memilih menatap masa depan dengan keberanian dan kesabaran.
Persebaya Surabaya menutup sebagian besar perjalanan musim Super League 2025/2026 dengan kondisi yang jauh dari ideal.
Hingga pekan ke-15, tim kebanggaan Bonek itu terdampar di papan tengah klasemen, hasil dari performa yang belum konsisten sejak awal musim.
Jelang Lawan Vietnam, Timnas Futsal Indonesia U-16 Evaluasi Usai Kalahkan Myanmar di Piala AFF U-16
Pemecatan Pelatih Kepala
Situasi tersebut diperparah dengan keputusan manajemen melakukan pergantian pelatih kepala di tengah kompetisi.
Eduardo Perez resmi dipecat pada November 2025, meninggalkan kekosongan kepemimpinan yang sempat membuat suasana ruang ganti tidak stabil.
Setelah menimbang berbagai opsi, manajemen akhirnya mengambil langkah besar pada Desember 2025.
Bernardo Tavares resmi ditunjuk sebagai pelatih kepala baru Persebaya Surabaya, membawa harapan segar bagi perjalanan Green Force.
Kaleidoskop 2025: Perjalanan di Luar Prediksi saat Chelsea Juara Piala Dunia Antarklub
Kehadiran pelatih asal Portugal itu disambut antusias oleh publik Surabaya.
Dalam pernyataan perdananya, Bernardo Tavares menyampaikan, “Surabaya, aku datang. Terima kasih atas profesionalisme manajemen Persebaya. Terima kasih atas kesabaran dan respek terhadap kondisi dan situasiku. Tapi sekarang aku bisa memastikan bahwa aku akan segera berada di Surabaya.”
Bernardo Tavares datang tidak sendiri karena ia membawa seorang asisten kepercayaan. Seluruh tim kepelatihan yang sudah ada juga tetap dipertahankan untuk men-support Coach Tavares di Persebaya Surabaya.
Inkonsistensi Performa
Musim ini, Persebaya Surabaya mencatatkan 14 pertandingan dengan rincian 4 kemenangan, 7 hasil imbang, dan 3 kekalahan. Produktivitas gol berada di angka 17 gol, sementara jumlah kebobolan tercatat 15 gol.
Statistik tersebut menggambarkan tim yang cukup kompetitif namun belum tajam. Persebaya Surabaya belum mencetak gol dari penalti maupun tendangan bebas, dengan mayoritas gol lahir dari skema permainan terbuka.
Dari sisi kreativitas, Persebaya Surabaya membukukan 9 assist dan 61 umpan kunci. Total tembakan mencapai 136 kali dengan 56 di antaranya mengarah ke gawang, menghasilkan akurasi tembakan 42 persen.
Permainan tim cukup rapi dengan total 4.373 umpan dan 3.450 di antaranya sukses. Akurasi umpan berada di angka 79 persen, menunjukkan fondasi permainan yang sebenarnya sudah terbentuk.
5 Pemain Asing Baru Dikabarkan Mendarat di Persebaya Surabaya! Era Baru Bernardo Tavares Dimulai
Dalam aspek pertahanan, Persebaya Surabaya mencatatkan 2 kali nirbobol. Jumlah intersep mencapai 288 dan sapuan 245 kali, menandakan intensitas bertahan yang cukup tinggi.
Namun, agresivitas tersebut juga berbanding lurus dengan disiplin yang masih perlu dibenahi. Persebaya Surabaya mengoleksi 24 kartu kuning, 1 kartu kuning-merah, dan 5 kartu merah.
Di balik performa naik turun itu, muncul secercah harapan dari dalam skuad sendiri. Persebaya Surabaya musim ini dipenuhi talenta muda berbakat yang mulai mendapatkan panggung di level tertinggi.
Kaleidoskop 2025: Bicara Sepak Bola Prancis, PSG Adalah Rajanya
Harapan Baru Talenta Muda
Sorotan utama mengarah ke lini tengah, sektor vital yang menjadi jantung permainan. Tiga gelandang muda didikan internal Persebaya Surabaya tampil menjanjikan dengan karakter dan peran yang berbeda.
Ketiganya tidak layak dibandingkan satu sama lain secara langsung. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan yang justru bisa saling melengkapi dalam satu sistem permainan.
Nama pertama adalah Moch Ichsas Baihaqi, atau akrab disapa Ichsas, yang baru berusia 18 tahun. Gelandang kelahiran 17 Maret 2007 itu dikenal memiliki sentuhan bola yang halus dan visi umpan ke depan yang matang.
Ichsas bergabung dengan tim senior Persebaya Surabaya pada 1 Juli 2025. Ia mampu bermain sebagai gelandang tengah, gelandang serang, maupun gelandang bertahan.
Musim ini, Ichsas sudah tampil dalam 3 pertandingan dengan total 72 menit bermain. Akurasi umpannya mencapai 76 persen, sebuah angka yang cukup solid untuk pemain seusianya.
Nilai pasar Ichsas saat ini berada di kisaran Rp 869 juta. Meski menit bermainnya masih terbatas, potensi mental dan tekniknya membuat banyak Bonek jatuh hati.
Salah satu Bonek menyampaikan, “Ichas lebih sering dikasih menit bermain sangat prospek mental bermain juga oke.” Komentar itu mencerminkan kepercayaan publik terhadap masa depan sang pemain muda.
Bonek lain mengingatkan pentingnya perlindungan kontrak jangka panjang. “Minta tolong di jaga baik baik. Kontrak jangka panjang jangan sampai diambil klub lain tapi dengan free transfer kek yang dulu dulu,” ujarnya.
Pujian lain datang dari sisi teknis permainan Ichsas. “Ichas ketenangan e luar biasa ambek umpan trobosane,” ujar seorang Bonek dengan logat khas Surabaya.
Sinyal Cuci Gudang Kian Kencang! Bernardo Tavares Datang, Bagaimana Nasib 5 Legiun Asing Persebaya Surabaya?
Harapan publik semakin menguat agar Persebaya tidak mengulangi kesalahan masa lalu. “Semoga bisa dikembangkan dengan baik sama Persebaya, kontrak jangka panjang wajib diberikan,” ucap Bonek lainnya.
Bahkan ada yang secara tegas meminta langkah cepat dari manajemen. “Kontrak langsung 3 – 5 tahun,” ujar salah satu Bonek.
Nama kedua adalah Toni Firmansyah, gelandang berusia 20 tahun kelahiran Surabaya. Toni dikenal memiliki stamina tinggi dan daya jelajah luas untuk menghubungkan lini belakang dan depan.
Toni bergabung dengan Persebaya Surabaya sejak 1 Juli 2023 dan perlahan menjadi bagian penting rotasi tim. Ia mampu bermain sebagai gelandang tengah, serang, maupun bertahan.
Kaleidoskop 2025: Pasang Surut Persebaya di Musim Penuh Drama! Dari Harapan Besar hingga Pergantian Pelatih
Musim ini, Toni tampil dalam 11 pertandingan dengan total 759 menit bermain. Akurasi umpannya mencapai 85 persen, menandakan konsistensi dalam distribusi bola.
Kontribusi ofensifnya tercermin dari 4 keypass dan nilai expected goals 0,67. Toni juga mencatatkan 25 pelanggaran, menunjukkan perannya yang intens dalam duel lapangan tengah.
Nilai pasar Toni kini berada di angka Rp 2,17 miliar. Angka itu mencerminkan kepercayaan pasar terhadap perkembangan dan potensi jangka panjangnya.
Nama ketiga adalah Sadida Nugraha Putra, gelandang bertahan berusia 20 tahun. Sadida unggul dalam membaca permainan, melakukan intersep, dan tekel yang akurat.
Dengan tinggi badan 1,75 meter, Sadida cukup kuat dalam duel bola atas. Ia bergabung dengan Persebaya Surabaya pada 1 Juli 2025 dan langsung mendapat menit bermain.
Sadida sudah tampil dalam 7 pertandingan dengan total 240 menit. Akurasi umpannya mencapai 87 persen, angka tertinggi di antara ketiga gelandang muda tersebut.
Nilai pasar Sadida saat ini berada di kisaran Rp 434 juta. Perannya sebagai jangkar membuat keseimbangan tim lebih terjaga saat ia berada di lapangan.
Kehadiran tiga gelandang muda ini memunculkan diskusi menarik di kalangan pendukung. Banyak yang bertanya apakah sudah saatnya ketiganya dimainkan bersamaan di Super League.
7 Debut Bernardo Tavares, 3 Kemenangan Tak Terbendung Jadi Jaminan Bersama Persebaya!
Secara realistis, opsi tersebut mungkin lebih ideal jika ada kompetisi pendamping seperti Piala Indonesia. Namun, keberanian Bernardo Tavares bisa saja membuka jalan eksperimen di level tertinggi.
Rata-rata usia skuad Persebaya Surabaya musim ini berada di angka 26,3 tahun dari total 29 pemain. Komposisi tersebut menunjukkan perpaduan antara pengalaman dan energi muda.
Persebaya Surabaya juga memiliki 10 pemain asing dengan total nilai pasar skuad mencapai Rp 81,26 miliar. Rata-rata harga pasaran pemain berada di angka Rp 2,80 miliar.
Selain tiga gelandang tadi, Persebaya Surabaya memiliki banyak pemain di bawah usia 23 tahun. Nama-nama seperti Dimas Wicaksono, Muhammad Ilham, hingga Mikael Tata memperkuat fondasi masa depan.
Daftar pemain di bawah usia 23 tahun:
Dimas Wicaksono | Sayap Kanan | 18 tahun
Muhammad Ilham | Kiper | 18 tahun
Ichsas Baihaqi | Gel. Tengah | 18 tahun
Sadida Putra | Gel. Bertahan | 20 tahun
Sheva Kardanu | Bek-Tengah | 20 tahun
Toni Firmansyah | Gel. Tengah | 20 tahun
Mikael Tata | Bek-Kiri | 21 tahun
Alfan Suaib | Sayap Kanan | 21 tahun
Bernardo Tavares dikenal sebagai pelatih yang berani mengorbitkan pemain muda. Rekam jejaknya bersama PSM Makassar menjadi alasan utama manajemen mempercayakan proyek jangka panjang ini.
Di tangan Tavares, pemain muda tidak hanya dijadikan pelapis. Mereka diberi peran nyata dalam sistem permainan dan dituntut berkembang secara mental dan taktis.
Tantangan terbesar Persebaya Surabaya kini bukan hanya soal hasil jangka pendek. Manajemen harus mampu mengamankan aset berharga dengan kontrak jangka panjang.
Pengalaman pahit kehilangan Rizky Ridho ke Persija Jakarta pada musim 2023/2024 masih membekas di benak Bonek. Peristiwa itu menjadi pelajaran penting agar sejarah tidak terulang.
Kaleidoskop 2025 akhirnya menjadi titik refleksi bagi Persebaya Surabaya. Di tengah badai dan kritik, Green Force memilih menanam benih harapan lewat darah muda.
Bersama Bernardo Tavares, Persebaya Surabaya tidak sekadar mengejar kemenangan instan. Mereka sedang membangun identitas baru yang berakar pada pembinaan, keberanian, dan kesetiaan pada masa depan.



