
WAKIL Ketua Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) Prabowo Kartoleksono mengusulkan agar pemerintah menerapkan kebijakan retribusi bagi pengguna kendaraan mobil berbahan bakar bensin.
“Dia harus membayar lebih dari keinginannya dia untuk tidak memakai EV (electric vehicle), ” kata Prabowo saat ditemui di Jakarta, Selasa, 23 Desember 2025.
Pernyataan itu disampaikan Prabowo saat menanggapi keputusan pemerintah meniadakan insentif kendaraan listrik. Prabowo mengatakan sebenarnya peniadaan insentif bakal berpengaruh terhadap penjualan kendaraan listrik terutama untuk tahun depan. Namun, Prabowo menyatakan sia-sia jika mendesak pemerintah mengembalikan insentif kendaraan listrik.
Toh, menurut Prabowo, biaya operasional pembelian mobil listrik tidak semahal mobil bensin. Berdasarkan pengalaman pribadinya, Prabowo bercerita ia bisa memangkas uang isi daya hingga Rp 7 juta dalam satu bulan. “Hanya dari bahan bakar, bukan dari pajak dan lain-lain,” kata dia.
Oleh karena itu, Prabowo pun mengusulkan agar pemerintah menerapkan retribusi bagi konsumen yang memilih membeli kendaraan bertenaga fosil. Ia mengatakan kebijakan itu untuk menagih pertanggungjawaban pengguna kendaraan bensin karena memilih kendaraan yang menghasilkan polusi.
Ia menyontohkan negara lain seperti Singapura yang menerapkan pertambahan pajak bagi mobil bensin yang berumur 10 tahun karena menghasilkan hidrokarbon tak terbakar dengan jumlah besar. “Kalau kita tidak bisa dapat insentif enggak masalah. Tapi juga jangan yang membuat polusi itu tidak di-penalize,” kata Prabowo.
Lebih dari itu, Prabowo juga mengusulkan pemerintah menerapkan insentif non-fiskal untuk memancing publik menggunakan kendaraan listrik. Ia menyarankan agar pemerintah mewajibkan skema ganjil-genap di ibu kota provinsi. Karena menurut dia, skema lalu lintas tersebut berhasil mendorong penetrasi kendaraan listrik di Jakarta. Selain itu, Prabowo mengusulkan kawasan rendah emisi.
Ia optimistis insentif non-fiskal berpotensi membuat masyarakat bermigrasi menggunakan kendaraan listrik. “Bisa mengurangi traffic, jumlah kendaraan, dan juga mengurangi polusi,” ujar dia.
Pilihan Editor: Sebab-sebab Kenaikan Okupansi Hotel Landai Menjelang Natal



