Mendag Ungkap Robina: Pengganti Rojali-Rohana, Era Baru Ekspor Impor?

Posted on

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso secara tegas menyatakan bahwa era rombongan jarang beli (Rojali) dan rombongan hanya nanya (Rohana) di pusat perbelanjaan modern telah berakhir. Pernyataan ini disampaikan seiring digelarnya Indonesia Shopping Festival (ISF) 2025 oleh Asosiasi Pengelola Pusat Belanja (APPBI) yang berlangsung dari 14 hingga 24 Agustus 2025, sebuah momentum emas untuk masyarakat memanfaatkan beragam promo menarik yang ditawarkan.

Istilah Rojali dan Rohana sebelumnya sering kali menjadi sindiran bagi pengunjung yang memadati mal tanpa melakukan pembelian. Namun, Budi Santoso kini menggemakan optimisme dengan memperkenalkan istilah baru: “Robina, rombongan belanja di Indonesia.” Menurutnya, kondisi pasar saat ini sangat kondusif untuk berbelanja, didukung oleh banyaknya diskon dan penawaran khusus dalam rangka perayaan Kemerdekaan 17 Agustus. Pernyataan ini disampaikannya seusai menghadiri perayaan Hari Retail Modern Indonesia di Hero Pasar Swalayan, Mall Taman Anggrek, Jakarta Barat, pada Jumat malam, 15 Agustus 2025.

Budi juga menyoroti transformasi dalam penjualan ritel yang kini merambah dua kanal utama: secara online dan offline di toko fisik. Bahkan, ia menyebutkan bahwa pasar-pasar rakyat kini telah dilengkapi untuk melayani penjualan secara daring, sebuah inovasi yang didukung oleh pelatihan tata laksana dari kementeriannya. “Jadi, pasar rakyat itu sekarang sudah bisa atau melayani penjualan online,” tegasnya, menunjukkan adaptasi sektor ini terhadap dinamika digital.

Menariknya, Mendag menjelaskan bahwa meskipun beberapa pusat perbelanjaan mungkin terlihat sepi secara fisik, hal itu tidak selalu berarti transaksi terhenti. Faktanya, aktivitas jual-beli banyak beralih ke ranah online. Kementerian Perdagangan (Kemendag) bahkan telah memverifikasi langsung fenomena ini di lapangan. “Mereka walaupun kelihatan sepi, sebenarnya transaksi tetap jalan, karena banyak yang online. Seperti Hero ini, Hero juga offline dan online,” ujar Budi, menegaskan pentingnya saluran ganda dalam bisnis ritel modern.

Senada dengan Mendag, Ketua Umum Himpunan Peretail dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), Budihardjo Iduansjah, turut mengundang masyarakat untuk berbondong-bondong mengunjungi mal dan menikmati berbelanja. Ia menekankan bahwa periode 14-24 Agustus dipenuhi dengan berbagai promo-promo menarik dari puluhan ribu toko. “Saya mewakili peritel modern dari Hippindo, ayo belanja di Indonesia aja, ayo datang ke mal, ayo Robina, rombongan belanja di Indonesia aja,” serunya, memperkuat seruan untuk mendukung industri ritel domestik.

Perhelatan Indonesia Shopping Festival 2025 semakin meriah dengan partisipasi dari 400 pusat perbelanjaan di seluruh Indonesia. Ketua APPBI, Alphonsus Widjaja, mengungkapkan harapannya agar festival ini menjadi pendorong utama pertumbuhan industri ritel, terutama di tengah low season yang biasanya terjadi setelah periode Ramadan dan Idul Fitri. “Selain untuk merayakan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia, diharapkan Indonesia Shopping Festival ini juga menopang di low season periode kedua ini,” kata Alphonsus dalam sambutannya di Lippo Mall Nusantara, pada Kamis, 14 Agustus 2025.

Alphonsus lebih lanjut menjelaskan bahwa fenomena Rojali dan Rohana sebenarnya bukan hal baru, melainkan bagian dari evolusi fungsi pusat perbelanjaan. Menurutnya, mal saat ini tidak lagi semata-mata menjadi tempat belanja, tetapi juga telah bertransformasi menjadi pusat edukasi, pendidikan, hiburan (entertainment), hingga fungsi sosial dan budaya. “Jadi, yang datang ke pusat perbelanjaan bukan semata-mata hanya untuk belanja,” tegasnya, menggarisbawahi perubahan perilaku pengunjung yang mencari pengalaman lebih dari sekadar transaksi.

Dengan demikian, Alphonsus memandang fenomena Rojali dan Rohana sebagai hal yang wajar. Baginya, yang terpenting adalah masyarakat tetap memiliki minat untuk berkunjung ke pusat perbelanjaan, karena fenomena ini akan berkurang seiring mendekatnya peak season. Ia sangat optimistis industri ritel akan mencatat pertumbuhan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Alphonsus bahkan menargetkan Indonesia Shopping Festival 2025 mampu membukukan total transaksi sebesar Rp 23,32 triliun selama 14 hari pelaksanaannya. Keyakinan ini diperkuat oleh pengumuman pemerintah terkait pertumbuhan ekonomi di triwulan II-2025 yang mencapai 5,12 persen, memberikan fondasi kuat bagi target ambisius tersebut.

Alfitri Nefi Pratiwi berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Pilihan Editor: Rojali, Rohana, dan Turunnya Daya Beli Orang Kota

Ringkasan

Menteri Perdagangan (Mendag) mengumumkan berakhirnya era “Rojali” dan “Rohana” di pusat perbelanjaan, menggantinya dengan “Robina,” yaitu rombongan belanja di Indonesia, seiring dengan pelaksanaan Indonesia Shopping Festival (ISF) 2025. Festival ini diharapkan mendorong pertumbuhan industri ritel dengan berbagai promo menarik dari 400 pusat perbelanjaan di seluruh Indonesia. Mendag juga menyoroti adaptasi penjualan ritel ke kanal online, termasuk di pasar rakyat.

Ketua Hippindo mengajak masyarakat untuk memanfaatkan promo di mal selama ISF, sementara Ketua APPBI menekankan evolusi fungsi pusat perbelanjaan menjadi lebih dari sekadar tempat belanja, termasuk edukasi dan hiburan. APPBI menargetkan transaksi sebesar Rp 23,32 triliun selama ISF, didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang positif. Mereka juga optimis industri ritel akan mencatat pertumbuhan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *