Asing Borong Saham Rp6,67 Triliun: Sinyal Positif HUT RI?

Posted on

mellydia.co.id, JAKARTA — Euforia investor nonresiden di lantai bursa Indonesia memuncak jelang perayaan HUT RI ke-80. Tak tanggung-tanggung, aksi beli bersih atau net buy investor asing dalam sepekan terakhir, tepatnya pada periode 11-15 Agustus 2025, melonjak drastis hingga mencapai Rp6,67 triliun.

Angka net buy investor asing sebesar Rp6,67 triliun ini tercatat sangat signifikan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), melampaui jauh nilai pada pekan sebelumnya yang hanya sebesar Rp124,22 miliar. Lonjakan tajam ini menunjukkan peningkatan kepercayaan yang kuat dari para investor global terhadap prospek pasar saham Tanah Air.

Sebagai hasilnya, posisi net sell investor asing di pasar saham Indonesia sejak awal tahun ini kian menyusut, kini tercatat sebesar Rp55,17 triliun. Puncak aksi beli investor asing dalam periode tersebut terjadi pada Selasa, 12 Agustus 2025, dengan nilai net buy harian mencapai Rp2,20 triliun.

: Transaksi Crossing Jumbo Rp13,13 Triliun, Tan Yu Yeh Genggam 7,31% Saham MDIY

Berikut adalah rincian aksi beli bersih investor asing di Bursa Efek Indonesia periode 11-15 Agustus 2025:

Tanggal Nilai (Rp miliar)
11 Agustus 2025 850
12 Agustus 2025 2.206,74
13 Agustus 2025 1.486,56
14 Agustus 2025 827,17
15 Agustus 2025 1.309,07

Khoon Goh, Kepala Riset Asia di ANZ Banking Group, mengungkapkan bahwa fokus utama investor selama pekan ini tertuju pada pidato kenegaraan Presiden Prabowo Subianto yang dijadwalkan pada Jumat, 15 Agustus 2025. “Fokus pasar akan tertuju pada proyeksi defisit anggaran dan apakah akan ada langkah-langkah tambahan untuk memperbaiki posisi fiskal, sekaligus tetap mendukung pertumbuhan ekonomi,” jelas Goh, sebagaimana dikutip oleh Bloomberg pada Kamis, 14 Agustus 2025.

: : Prabowo: Pasar Saham Indonesia Menguat di Tengah Ketidakpastian Global

Selain menanti arah kebijakan fiskal, investor juga menaruh ekspektasi tinggi terhadap adanya stimulus pemerintah dan kebijakan moneter yang mendukung di sisa tahun ini. Meskipun terdapat kekhawatiran mengenai dampak tarif tinggi dari Amerika Serikat terhadap barang ekspor Indonesia, pelonggaran kebijakan moneter yang lebih lanjut oleh bank sentral berpotensi kuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Bank Indonesia sendiri telah memangkas suku bunga acuannya bulan lalu, menandai penurunan suku bunga keempat sejak siklus pelonggaran dimulai pada September tahun lalu. Kebijakan ini diharapkan dapat memberikan dorongan likuiditas di pasar. “Ada ekspektasi bahwa paruh kedua tahun ini akan lebih baik dibandingkan paruh pertama, seiring dengan membaiknya likuiditas di pasar,” ujar Jerry Goh, Direktur Investasi Saham Asia di Aberdeen, menegaskan optimisme pasar.

Dari sisi eksternal, aliran dana investor asing yang membanjiri pasar negara berkembang, termasuk Indonesia, didorong oleh ekspektasi kuat bahwa Bank Sentral AS (The Fed) akan mulai memangkas suku bunga acuan pada bulan September mendatang. Hal ini menjadikan pasar modal Indonesia semakin menarik di mata investor global.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Ringkasan

Investor asing mencatatkan aksi beli bersih (net buy) signifikan sebesar Rp6,67 triliun di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 11-15 Agustus 2025. Angka ini melonjak drastis dibandingkan pekan sebelumnya, menunjukkan peningkatan kepercayaan investor global terhadap pasar saham Indonesia. Puncak pembelian terjadi pada 12 Agustus 2025 dengan nilai Rp2,20 triliun.

Faktor pendorongnya adalah pidato kenegaraan Presiden Prabowo Subianto terkait proyeksi defisit anggaran dan ekspektasi stimulus pemerintah. Selain itu, ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed mendorong aliran dana ke pasar negara berkembang, termasuk Indonesia, membuat pasar modal Indonesia semakin menarik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *