Perjalanan tim nasional bola voli putri U-21 Indonesia di Kejuaraan Dunia Voli U-21 2025 terus berlanjut. Mereka kini fokus mempersiapkan diri menghadapi babak pemeringkatan 9-16, di mana tantangan berat menanti: Thailand, sang penguasa voli putri di kawasan Asia Tenggara dan salah satu tim empat besar di Asia.
Setelah mengambil jeda sehari untuk istirahat dan menjalani latihan ringan, skuad timnas voli putri U-21 Indonesia kembali digembleng. Afra Hasna Nurhaliza dkk menjalani latihan teknik intensif selama kurang lebih 2 jam. Sesi latihan krusial ini berlangsung di GOR Universitas Negeri Surabaya, Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat (15/8/2025) pagi, sebagai persiapan jelang laga berikutnya.
Di bawah arahan pelatih Marcos Sugiyama, fokus utama latihan adalah mengembalikan level permainan tim melalui olah bola. Berbagai aspek fundamental seperti servis, receive (penerimaan bola), dan spike (serangan) dilatih secara mendalam guna mempertajam performa tim. Syukurnya, sebagian besar pemain berada dalam kondisi bugar dan siap tempur.
Namun, kendala cedera masih membayangi. Dua hitter andalan, Junaida Santi dan Kadek Diva Yanti Putri Ardiantana, belum bisa terlibat penuh dalam sesi latihan. Santi, yang mengalami cedera lutut dengan robek pada tulang rawan meniskus, belum kembali bertanding sejak ditarik keluar di pertengahan laga kontra Argentina pada Selasa lalu. Sementara itu, Kadek Diva menderita cedera pergelangan kaki saat Indonesia menghadapi Puerto Riko pekan lalu.
Sugiyama mengungkapkan bahwa kondisi Kadek Diva serupa dengan Santi, meskipun ia memuji semangat juang kedua pemain tersebut. “Kadek masalahnya sama (seperti Santi). Ini tidak mudah karena dia seorang pejuang,” ucap Sugiyama. “Semua pemain di tim ini pejuang. Dia ingin bermain tetapi sekarang waktunya memberi tempat bagi pemain lain.” Situasi ini, di mana Karier Terancam Stop 1 Tahun, Junaida Santi dan Kadek Diva Masih Dipinggirkan di Kejuaraan Dunia Voli U-21, menjadi tantangan tersendiri bagi skuad.
Meskipun dihantam badai cedera yang membuat tim hanya berkekuatan 10 pemain sejak uji coba jelang Kejuaraan Dunia Voli U-21 2025, timnas voli putri U-21 Indonesia telah menunjukkan semangat juang yang tinggi. Buktinya, mereka mampu mencuri 1 set dari favorit juara, Italia, di babak 16 besar pada Rabu (13/8/2025).
Manajer tim, Ernita Pongky, menjelaskan filosofi pelatih Sugiyama. Ia fokus pada pembentukan kualitas individu setiap pemain dalam pemusatan latihan nasional, dengan harapan setiap anggota skuad mencapai level yang diinginkan. Dari fondasi individu yang kuat inilah, mereka kemudian disatukan menjadi sebuah tim yang solid. Hasilnya terlihat di lapangan; para pemain, termasuk yang dari bangku cadangan, mampu saling mengisi dan berjuang keras untuk menampilkan performa kompetitif.
Kepercayaan diri dan semangat yang telah terpupuk ini akan menjadi modal berharga dalam pertandingan berikutnya. Outside hitter, Pascalina Mahuze, yang kini menjadi motor serangan skuad Srikandi Muda, menyampaikan pandangannya kepada BolaSport.com. “Untuk Thailand mungkin tidak ada (yang diwaspadai) karena kalau secara blok kayaknya kami seimbang,” ujarnya. Menurut Mahuze, area yang masih perlu ditingkatkan adalah penerimaan bola dan spike atau serangan. “Mungkin bakal sulit, iya, tapi kami harus bisa juga. Sekarang sudah percaya diri,” tambahnya penuh optimisme.
Pertandingan krusial Indonesia menghadapi Thailand ini akan berlangsung pada Jumat (15/8/2025) pukul 20.00 WIB di Gelora Pancasila, Surabaya. Dengan Jadwal Kejuaraan Dunia Voli U-21 2025 – Pindah Arena, Indonesia Hadapi Raja Terakhir ASEAN, diharapkan skuad muda Indonesia mampu memberikan perlawanan terbaik.
Ringkasan
Timnas voli putri U-21 Indonesia sedang mempersiapkan diri menghadapi babak pemeringkatan 9-16 Kejuaraan Dunia Voli U-21 2025. Setelah istirahat, tim menjalani latihan intensif di bawah pelatih Marcos Sugiyama, fokus pada peningkatan servis, receive, dan spike. Kendala cedera dialami Junaida Santi dan Kadek Diva, namun semangat juang pemain tetap tinggi, terbukti dengan kemampuan mencuri satu set dari Italia di babak 16 besar.
Meskipun hanya berkekuatan 10 pemain akibat cedera, timnas tetap optimis menghadapi Thailand. Pelatih Sugiyama menekankan pembentukan kualitas individu sebelum membentuk tim yang solid. Meskipun mengakui kelemahan di penerimaan bola dan serangan, pemain seperti Pascalina Mahuze tetap percaya diri dapat memberikan perlawanan terbaik melawan Thailand di pertandingan Jumat malam.