SEA Games 2025 – Gregoria sanjung Putri KW yang comeback luar biasa saat Indonesia gulung Myanmar

Posted on

mellydia.co.id Berikan pujian untuk Putri Kusuma Wardani, tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung membahas kemenangan Indonesia pada partai beregu putri SEA Games 2025.

Gregoria dkk menghadapi Myanmar di babak perempat final, Minggu (7/12/2025).

Kemenangan telak 3-0 berhasil mereka amankan sehingga tidak perlu diadakannya laga keempat dan lima.

Putri Kusuma Wardani membuka laga dengan menghadapi tunggal putri nomor satu lawan, Thet Htar Thuzar.

Kecolongan pada gim pembuka, Putri KW mampu comeback dan menangi laga, 17-21, 22-20, dan 21-13.

Kemudian, keunggulan Indonesia digandakan oleh Gregoria yang mengalahkan Eaint Chit Phoo, 21-9 dan 21-7.

Tiket ke babak semifinal resmi masuk kantong srikandi-srikandi Merah-Putih usai Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum mengalahkan ganda putri lawan.

Selepas laga, Gregoria merasa sangat semringah karena bisa sumbangkan angka ke-2.

Tentu pebulu tangkis asal Wonogiri ini tidak ingin berpuas hati dan bertekad menangi laga berikutnya.

Kecolongan Duluan, Malaysia Tantang Indonesia di Semifinal Beregu Putri SEA Games 2025

“Puji Tuhan, bisa membawa tim Indonesia unggul 2-0,” ujarnya, dilansir Juara.net dari laman resmi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia atau PBSI.

“Tadi, saya merasa mainnya bisa nyaman.”

“Semoga, motivasi untuk terus menyumbang poin untuk tim Indonesia bisa terus terjadi di pertandingan-pertandingan berikutnya.”

“Karena pertandingan pertama, sara rasa masih ada penyesuaian lapangan.”

“Saya tak mau mudah puas sebab lawan pasti akan meningkat levelnya, semakin sulit. Jadi, saya akan mempersiapkan diri lagi,” sambung Gregoria.

Gregoria datang ke kejuaraan beregu kali ini dengan kondisi berbeda.

Biasanya, dia tampil sebagai tunggal putri pertama setiap Indonesia berlaga.

Kini, tempatnya digantikan Putri, di mana dia merasa kompatriotnya bisa mendapatkan banyak pelajaran.

Hasil Final Guwahati Masters 2025 – Marwan/Aisyah Juara, Habisi Pawang Unggulan Pertama dalam 44 Menit

Tak lupa dia memberikan pujian untuk Putri yang mampu keluar dari situasi sulit.

“Bertahun-tahun jadi tunggal putri pertama, saya merasa ada tekanan tersendiri,” ungkapnya.

“Karena saya selalu menjadi pembuka match…”

“Hal bagus juga untuk Putri, karena tadi di situasi sulit akhirnya bisa menang.”

“Dan akan ada banyak beregu-beregu ke depan. Jadi, semoga Putri yang menjadi tunggal pertama bisa belajar.”

“Dulu, saya juga ada penyesuaian yang dialami.”

“Saya bisa dikatakan agak struggle (kesuliitan) karena harus menghadapi tunggal terbaik negara lain dengan target menyumbang angka,” imbuh Gregoria.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *