mellydia.co.id – PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) baru saja meluncurkan skuter matik terbarunya, Yamaha Gear Ultima 125 Hybrid, pada 7 Maret lalu di Summarecon Mall Bandung, Jawa Barat. Kehadiran Gear Ultima ini bisa dibilang sebagai evolusi signifikan dari model sebelumnya, Yamaha Gear 125 yang sudah lebih dulu mengaspal.
Sebagai model flagship terbaru di segmen entry level, Gear Ultima kini menempati posisi teratas di lini produk tersebut, bersanding dengan Gear 125, X-Ride 125, hingga Mio M3. Penyempurnaan yang paling mencolok pada Gear Ultima terletak pada sektor mesinnya, yang kini mengadopsi dapur pacu serupa dengan Yamaha Fazzio.
Dengan mengusung mesin Yamaha Fazzio, Gear Ultima 125 Hybrid menjadi model entry level pertama dari Yamaha yang dibekali teknologi Blue Core Hybrid. Tak hanya itu, serangkaian fitur canggih lainnya juga turut disematkan pada varian tertinggi ini, seperti sistem Stop & Start System (SSS) yang membantu efisiensi bahan bakar, hingga fitur Y-Connect yang memungkinkan konektivitas dengan smartphone pengendara.
Namun, ada fakta menarik yang mungkin mengejutkan: meskipun menggunakan mesin Yamaha Fazzio yang lebih modern, tenaga yang dihasilkan oleh Gear Ultima 125 Hybrid justru lebih kecil dibandingkan dengan Gear 125 terdahulu. Berdasarkan data spesifikasi, Gear Ultima mampu memuntahkan tenaga sebesar 8,3 hp pada 6.500 rpm dan torsi puncak 10,6 Nm pada 4.500 rpm.
Di sisi lain, Gear 125 sebelumnya mencatatkan angka tenaga 9,3 hp pada 8.000 rpm dan torsi 9,5 Nm pada 5.500 rpm. Ini berarti, Gear Ultima memiliki tenaga yang lebih kecil 1 hp, namun unggul dalam hal torsi sebesar 1,3 Nm. Pertanyaan pun muncul, mengapa Yamaha memilih mesin dengan tenaga yang lebih rendah untuk model terbarunya?
Ferry Nurul Fajar, Technical & Education YIMM, memberikan penjelasan terkait hal ini. “Gear Ultima dibuat bukan untuk mengejar tenaga besar, melainkan untuk irit-iritan,” ujarnya kepada GridOto.com. Pernyataan ini menegaskan prioritas Yamaha pada efisiensi bahan bakar ketimbang performa puncak.
Jika diperhatikan lebih seksama, meskipun tenaga puncak lebih kecil, peningkatan torsi yang signifikan pada putaran mesin yang lebih rendah (10,6 Nm pada 4.500 rpm berbanding 9,5 Nm pada 5.500 rpm) adalah kunci. Karakteristik ini membuat respons motor terasa lebih responsif dan enteng, terutama saat berkendara di kondisi macet atau lalu lintas padat. Pengendara tidak perlu membejek gas terlalu dalam untuk mendapatkan akselerasi yang dibutuhkan, yang pada akhirnya berkontribusi pada konsumsi bensin yang lebih efisien.
Mengingat fokus utamanya adalah konsumsi bahan bakar yang irit, tentu banyak yang penasaran mengenai angka pasti keiritan Gear Ultima ini. Rifki Maulana, Manager Public Relations & Yamaha Riding Academy YIMM, menambahkan, “Nah.. soal konsumsi bensin, sepertinya kita akan bikin acara khusus untuk merasakan keiritan dari Gear Ultima ini, ditunggu saja undangannya.”
Pakai Mesin Fazzio Yamaha Gear Ultima 125 Resmi Meluncur, Ini 6 Pilihan Warnanya
Copyright Gridoto 2025
Related Article
Ringkasan
Yamaha Gear Ultima 125 Hybrid hadir sebagai evolusi dari Gear 125, mengadopsi mesin Yamaha Fazzio dengan teknologi Blue Core Hybrid dan fitur modern seperti Stop & Start System (SSS) dan Y-Connect. Meskipun menggunakan mesin yang sama dengan Fazzio, tenaga Gear Ultima 125 Hybrid justru lebih kecil dibandingkan Gear 125.
Penurunan tenaga ini disengaja oleh Yamaha untuk memprioritaskan efisiensi bahan bakar. Meskipun tenaga puncak lebih rendah, Gear Ultima memiliki torsi yang lebih besar pada putaran mesin yang lebih rendah, menghasilkan respons yang lebih baik dalam kondisi lalu lintas padat. Yamaha berencana untuk mengadakan acara khusus untuk menguji keiritan bahan bakar Gear Ultima 125 Hybrid.