JAKARTA, mellydia.co.id – Francis Lay Sioe Ho, Presiden Komisaris PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN), baru-baru ini melakukan pelepasan sebagian sahamnya di perusahaan tersebut. Aksi korporasi ini menghasilkan dana segar sekitar Rp 3,75 miliar bagi Francis.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis pada 2 Desember 2025, Francis Lay Sioe Ho menjual sebanyak 5 juta lembar saham BFIN pada tanggal 25 November 2025. Harga rata-rata penjualan saham ini berada di angka Rp 750 per lembar, sehingga total dana yang diperoleh mencapai Rp 3,75 miliar.
Transaksi penjualan saham ini berdampak pada penurunan kepemilikan saham Francis Lay Sioe Ho di BFI Finance. Kepemilikannya menyusut dari 2,29% menjadi 2,25%, yang setara dengan 338,9 juta lembar saham BFIN.
Alasan di balik penjualan saham ini tidak dijelaskan secara rinci. Dalam keterangannya, Francis hanya menyebutkan bahwa penjualan tersebut bertujuan untuk divestasi dengan status kepemilikan langsung.
Pergerakan harga saham BFIN pada perdagangan Selasa, 2 Desember 2025, menunjukkan tren positif dengan ditutup menguat 0,66% ke level Rp 760 per saham.
Namun, jika ditarik lebih jauh ke belakang sejak awal tahun 2025, kinerja saham BFIN justru menunjukkan penurunan. Harga saham BFIN tercatat mengalami koreksi sekitar 19,58% sejak awal tahun.
Ringkasan
Francis Lay Sioe Ho, Presiden Komisaris PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN), menjual 5 juta lembar saham BFIN pada 25 November 2025 dengan harga rata-rata Rp 750 per lembar. Penjualan ini menghasilkan dana sebesar Rp 3,75 miliar dan mengurangi kepemilikan sahamnya dari 2,29% menjadi 2,25%.
Tujuan penjualan saham ini adalah untuk divestasi, meskipun alasan rinci tidak dijelaskan. Pada 2 Desember 2025, harga saham BFIN ditutup menguat 0,66%, namun secara keseluruhan mengalami koreksi sekitar 19,58% sejak awal tahun 2025.



