
mellydia.co.id Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dinilai memiliki dasar untuk mengajukan gugatan hukum terhadap tujuh pemain naturalisasi palsu Harimau Malaya.
Pandangan ini disampaikan oleh pengacara komersial dan olahraga asal Malaysia, Nik Erman Nik Roseli.
Nik Erman mengatakan para pemain naturalisasi mengaku memiliki darah Malaysia meski kenyataan berkata sebaliknya.
Berdasarkan laporan tertulis yang dirilis FIFA, para pemain juga telah bersaksi bahwa mereka telah menyerahkan semua proses naturalisasi kepada agen atau perwakilan FAM.
Respons Bomber Malaysia soal Perubahan Venue Laga Grup B SEA Games 2025
Menurut Nik Erman, dua fakta di atas bisa menjadi dasar bagi FAM untuk menggugat tujuh pemain beserta agen dan perwakilan FAM.
“Semua pemalsuan dilakukan oleh orang dalam FAM,” kata Nik Erman, dikutip SuperBall.id dari Sukan Sinar.
“Jadi, pertanyaannya adalah apakah para pemain bisa menuntut (FAM), jawabannya ya, tetapi apakah mereka bisa berhasil, jawabannya tidak.”
“Ini karena saya yakin para pemain bukanlah pihak yang tidak bersalah.”
“Berdasarkan laporan FIFA, para pemain tidak membaca, tidak memahami, dan tidak peduli dengan proses naturalisasi.”
“Faktanya, para pemain bahkan tidak peduli setelah mengetahui mereka dihukum selama 12 bulan.”
“Para pemain tidak bisa begitu saja melepaskannya.”
“Seandainya saya mewakili FAM, FAM seharusnya menggugat ketujuh pemain tersebut.”
“Pasalnya, para pemain tersebut telah menyatakan diri mereka berdarah Malaysia dan berhak menerima kewarganegaraan Malaysia meskipun sebenarnya tidak,” ujarnya.
Timnas U-22 Malaysia Tak Dipercaya Sang Legenda, Diprediksi Pulang Kampung Lebih Awal di SEA Games 2025
Lebih lanjut, Nik Erman menekankan bahwa tindakan hukum juga harus diambil terhadap agen atau perwakilan FAM yang bertindak sebagai perantara dalam masalah ini.
Ia merujuk pada fakta dalam laporan FIFA ketika para pemain yang terlibat bersaksi bahwa seluruh proses naturalisasi telah diserahkan sepenuhnya kepada perwakilan FAM yang tidak disebutkan namanya.
“Semua pemalsuan dilakukan oleh orang dalam FAM. Ini dalang sebenarnya,” kata Nik Erman.
“Para pemain dan FAM dapat menuntut agen atau perwakilan FAM yang mengelola proses dan aplikasi naturalisasi.”
“Meskipun saya merasa bahwa baik pemain maupun FAM gagal menjalankan tanggung jawab masing-masing, perantara ini harus dituntut atas perannya,” ujarnya.
Sebelumnya, beredar kabar di media bahwa ketujuh pemain kemungkinan akan mengambil tindakan hukum terhadap FAM menyusul isu pemalsuan dokumen.
Pengacara olahraga Malaysia Hairul Vaiyron Othman mengatakan bahwa ketujuh pemain memiliki hak untuk menggugat FAM.
Namun hal itu sepenuhnya bergantung pada kesepakatan antara kedua belah pihak.
“Pemain memang bisa menggugat FAM, tapi semua tergantung kontrak dan kesepakatan bersama,” kata Haikal.
“Mungkin ada klausul yang menyatakan bahwa pemain tidak dapat mengambil tindakan hukum jika hal seperti ini terjadi, atau mungkin sebaliknya. Hal itu perlu dikaji ulang,” ujarnya.



