JAKARTA, mellydia.co.id – Masyarakat masih merasakan sulitnya mendapatkan emas batangan Antam (PT Aneka Tambang Tbk) di pasaran. Kelangkaan ini terasa baik di Pegadaian maupun di Butik Logam Mulia (LM), di mana stok emas batangan, dari ukuran kecil hingga besar, semakin menipis, bahkan seringkali habis.
Namun, pemandangan berbeda terlihat di berbagai marketplace (e-commerce). Emas Antam masih banyak ditawarkan dan dapat dipesan langsung oleh konsumen (tersedia) atau melalui sistem pre-order (PO).
Pengamat ekonomi, mata uang, dan komoditas, Ibrahim Assuaibi, menjelaskan bahwa kelangkaan stok emas di gerai Pegadaian dan Butik LM secara tidak langsung merupakan akibat dari meningkatnya minat masyarakat untuk menjadikan emas sebagai aset safe haven.
Karena emas batangan dianggap sebagai aset berharga, masyarakat cenderung lebih berhati-hati dalam pembelian. Mereka lebih memilih membeli emas langsung di gerai resmi dibandingkan melalui marketplace.
“Masyarakat tahu mana emas yang asli dan mana yang palsu. Jika membeli melalui marketplace, orang akan berpikir dua kali. Ada kekhawatiran bahwa emas yang dibeli di marketplace mungkin tidak 99,99% emas murni,” ungkap Ibrahim kepada Kontan, Jumat (28/11/2025).
Preferensi masyarakat untuk membeli langsung di gerai resmi didorong oleh keinginan untuk melihat langsung barang yang akan dibeli, menghindari risiko produk emas palsu yang isunya masih beredar hingga saat ini.
Lebih lanjut, Ibrahim menambahkan bahwa kelangkaan stok emas saat ini juga dipengaruhi oleh faktor internal, yaitu terhentinya produksi emas PT Freeport Indonesia pasca insiden longsor di tambang bawah tanah Grasberg pada September 2025. Ia memperkirakan Freeport Indonesia akan berhenti berproduksi hingga April 2026.
“Kemungkinan ini akan berlangsung sampai April. Bahkan jika Freeport berproduksi, dalam setahun kemungkinannya hanya 25 ton, bukan lagi 50 ton,” jelasnya.
Dengan kondisi ini, Ibrahim melihat peluang kenaikan harga emas di masa depan masih terbuka lebar, seiring dengan menipisnya pasokan dan meningkatnya permintaan.
Selain itu, sentimen eksternal seperti potensi pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) pada pertemuan bulan Desember, didorong oleh data ekonomi AS yang terus mengalir, juga turut berdampak pada kenaikan harga emas.
Pada Jumat (28/11/2025), harga emas batangan bersertifikat di Logam Mulia milik PT Aneka Tambang (ANTM) mengalami penurunan sebesar Rp 4.000 per gram, dari Rp 2.387.000 menjadi Rp 2.383.000 per gram.
Ibrahim memproyeksikan harga emas dapat mencapai Rp 2,5 juta per gram, bahkan berpotensi melesat hingga Rp 2,7 juta per gram hingga akhir tahun 2025.
Lebih jauh lagi, jika sentimen internal dan global terus mendukung, Ibrahim memprediksi harga emas Antam bisa terbang hingga Rp 3,0 juta per gram pada kuartal I tahun 2026.
Ringkasan
Masyarakat mengalami kesulitan mendapatkan emas Antam di gerai resmi seperti Pegadaian dan Butik Logam Mulia akibat meningkatnya minat sebagai aset safe haven. Kelangkaan ini diperparah oleh preferensi masyarakat untuk membeli langsung di gerai resmi demi menghindari risiko emas palsu yang marak di marketplace. Terhentinya produksi emas Freeport Indonesia akibat longsor juga turut mempengaruhi ketersediaan.
Analis memprediksi harga emas akan terus naik hingga 2026. Faktor internal seperti gangguan produksi Freeport dan faktor eksternal seperti potensi pemangkasan suku bunga The Fed, akan mendorong harga emas. Proyeksi harga emas bisa mencapai Rp 2,5 juta – Rp 2,7 juta per gram pada akhir 2025, dan bahkan mencapai Rp 3,0 juta per gram pada kuartal I 2026.



