Raymond/Joaquin Siap Naik Kelas Tahun Depan, Bagaimana Nasib Rian/Rahmat dan Daniel Marthin?

Posted on

mellydia.co.id Keberhasilan pasangan ganda putra Indonesia, Raymond Indra/Nikolaus Joaquin, menjuarai Australian Open 2025 mendapat perhatian khusus banyak pihak.

Pujian juga diberikan komentator kawakan BWF yang juga mantan pemain, Gillian Clark atau Oma Gil.

Raymond/Joaquin meraih titel dalam debut mereka pada turnamen Super 500 setelah menundukkan senior mereka, Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri, 22-20, 10-21, 21-18 di Sydney Olympic Park, Minggu (23/11/2025).

Titel ini didapat setelah 4 gelar dari ajang International Challenge/Series lalu 1 trofi di BWF Tour Super 100.

Raymond/Joaquin menjungkalkan tiga ganda putra Malaysia dalam perjalanan menuju tangga juara, 

Dua diantaranya merupakan anak didik pelatih Indonesia Herry Iman Pierngadi atau Herry IP. Melawan Choong Hon Jia/Haikal Muhammad, Raymond/Joaquin menang dengan skor 18-21, 21-17, 21-15.

Pada babak perempat final, murid Herry IP kembali menjadi korban di mana kali ini terasa lebih memyesakkan karena Man Wei Chong/Kai Wun Tee tampil sebagai unggulan ketiga.

Pasangan peringkat kelima dunia itu ditundukkan Raymond/Joaquin juga melalui pertandingan tiga gim yang memakan durasi total 58 menit 15-21, 21-19, 15-21. Goh Sze Fei/Nur Izzuddin Rumsani yang berstatus unggulan kedua.

Duet peringkat keempat dunia itu lebih miris karena dilibas Raymond/Joaquin melalui straight game atau dua gim langsung dalam 42 menit 21-15, 21-15.

“Ya memang kami melihat dari level 100 dan challenge penampilan mereka sudah bagus dan juara,” kata pelatih kepala ganda putra pelatnas PBSI, Antonius Budi Ariantho kepada media, termasuk BolaSport.com di pelatnas Cipayung, Jakarta, Rabu (26/11/2025).

“Ini memang momen mereka, saat enak permainannya dan pas bertemu seniornya juga. Mereka sering bertemu juga di latihan kan sehingga hafal juga pola-pola permainannya.”

Resep Fajar/Fikri Lolos World Tour Finals dalam 4 Bulan, Pelatih Beri PR di Tengah Persiapan Pernikahan dan 4 Kali Jadi Runner-up

Terkait pujian yang dilontarkan Oma Gil kepada pasangan pemain berusia 21 dan 20 tahun ini, Anton mengungkapkan keistimewaan mereka.

“Mereka kelebihannya memang di kecepatan, masih muda juga, semangatnya juga baru ingin tampil di lebih baik lagi, kuncinya disitu. Saya lihat dari latihannya konsisten, disiplinnya mereka memang beda,” tutur Anton.

Anton juga mengungkapkan rencana Raymond/Joaquin tahun depan.

Raymond/Joaquin juga melesat 8 posisi ke ranking ke-24 dunia setelah keberhasilan di Negeri Kanguru.

Mereka meraihnya dalam jangka waktu 9 bulan sejak pertama kali diduetkan pada Singapore International Challenge 2025.

“Saya rasa dengan hasil level 500 mereka sudah otomatis naik peringkat. Peringkat mereka sudah bisa bertanding di level Super 750, Super 1000 saya rasa sudah bisa, tinggal ditambah lagi latihannya, ditingkatin lagi,” ucap Anton.

“Tahun depan sudah bisa bermain di level utama karena tahun ini masih pemain pratama.”

 

Selain Fajar/Fikri yang sudah dipermanenkan untuk Olimpiade dan Raymond/Joaquin, Anton juga mempersiapkan Muhammad Rian Ardianto/Rahmat Hidayat dan Daniel Marthin.

Rian/Rahmat diduetkan sejak Denmark Open dan mampu memberi kejutaan dengan mengalahkan Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia) sebagai unggulan kedua dan Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (India) sebagai unggulan ketiga.

“Rahmat/Rian mau mengejar poin dulu agar tahun depan lolos kee Indonesia Masters. Mudah-mudahan nanti mereka bisa juara dan menambah poin,” ucap Anton.

“Nanti kami lihat dari situ ada turnamen yang dari Eropa itu yang level 300. Kami masih melihat perkembangan Rian sama Rahmat bagaimana hasilnya.”

Terkait Daniel, Anton mengatakan bahwa pemain berusia 24 tahun itu masih menjalani pemulihan cedera meski sudah berlatih di pelatnas.

“Kami mau lihat dulu. Belum bisa saya bicarakan sekarang,” ujar Anton.

Daniel mulai absen mengikuti turnamen setelah mengalami cedera lutut pada Sudirman Cup 2025, Mei.

Sejak itu, Fikri dicoba dengan Fajar Alfian dan menunjukkan grafik positif hingga bisa lolos BWF World Tour Finals 2025 dalam kurun waktu 4 bulan.

Kenang Pertarungan 109 Menit, Rachel/Febi Ingin Tetap Bersama Usai Juarai Australian Open 2025

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *