
MENJELANG Natal dan tahun baru atau Nataru, Bulog Kantor Wilayah Provinsi Sumatera Utara memastikan stok bahan pokok dalam kondisi aman. Penyaluran bantuan pangan serta penyerapan gabah petani menjadi strategi utama menjaga ketersediaan stok sekaligus mengintervensi stabilitas harga pasar.
Wakil Pimpinan Wilayah Bulog Sumut Erwin Budiana menyampaikan hal itu dalam temu pers di kantor gubernur. Erwin mengatakan, pasokan beras Bulog secara nasional mencapai 3,4 juta ton, sebanyak 34 ribu ton di antaranya berada di Sumut. Jumlah ini tertinggi sepanjang sejarah pengelolaan.
“Stok kita tahun ini paling besar yang pernah dimiliki Bulog. Dari 34 ribu ton itu, sekitar 20 ribu ton digunakan untuk kebutuhan Nataru,” kata Erwin di Medan, Rabu, 26 November 2025.
Selain beras, stok minyak goreng ada 2,5 juta liter, jagung 1.400 ton dan gula pasir 285 ton. Menurut Erwin, cukup sampai akhir Desember, bahkan awal 2026. Penyerapan gabah dari petani lokal menjadi penopang utama, mencapai 131 persen dari target. “Artinya stok akan terus bertambah,” sebutnya.
Bulog juga sedang menyalurkan bantuan pangan beras dan minyak goreng. Dari kuota 16.899 ton beras, realisasi sekitar 3.000 ton. Minyak goreng, dari 3,3 juta liter baru tersalur sekitar 1 juta liter.
“Bantuan pangan yang berakhir bulan ini, akan kami ajukan agar diperpanjang sampai Desember mengingat kebutuhan menjelang Nataru,” ungkap Erwin.
Bulog juga tetap menyalurkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dengan realisasi sekitar 500 ton per hari. Stok yang tersedia 20.000 ton, sedangkan kebutuhan sampai akhir Desember diperkirakan 15 ribu ton.
“Beras SPHP dijual Rp 14 ribu per kilogram. Kalau ada yang menjual di atas harga tersebut, laporkan kepada kami. Beras ini, untuk membantu masyarakat. Kalau supermarket atau toko mitra tidak menjual beras ini, laporkan ke Bulog,” tegasnya.
Untuk menjaga stabilitas harga menjelang Nataru, pihaknya berencana menggelar pasar murah. Meski demikian, Erwin mengakui potensi pedagang nakal memanfaatkan momen Nataru untuk mencari keuntungan tetap ada. Harga juga bakal ditentukan oleh distribusi di pasar dan dinamika permintaan.
“Jika ada kecurangan, segera laporkan kepada Bulog, termasuk kecurangan timbangan yang tidak kalibrasi. Kami yakin stok akan terus bertambah dan ketersediaan bahan pokok tetap terjaga menghadapi Nataru,” katanya lagi.
Pilihan Editor: Ekses Lain Penyerapan Gabah Segala Kualitas: Gudang Bulog Kurang



