Kata Angelique Widjaja Melihat Kiprah Penerusnya Janice Tjen

Posted on

MANTAN atlet tenis Angelique Widjaja bangga penerusnya Janice Tjen yang mengikuti jejaknya tampil di Grand Slam US Open 2025. Itu menjadi penampilan pertama petenis tunggal putri Indonesia di kejuaraan tersebut sejak dirinya bertanding di sana 21 tahun lalu.

Janice berhasil lolos ke babak utama US Open 2025 setelah melewati babak kualifikasi yang ketat di USTA Billie Jean King Tennis Center, New York. Ia mengalahkan Varvara Lepchenko dari Amerika Serikat dengan skor 6-3, 6-1, lalu menundukkan Maja Chwalinska dengan skor 7-5, 7-5. Berikutnya, dia mengalahkan Aoi Ito (Jepang) dengan skor 6-1, 6-2.

Pada babak pertama, Janice berhasil menaklukkan petenis Rusia, Veronika Kudermetova, dengan skor 6-4, 4-6, 6-4. Namun, langkahnya terhenti di babak kedua setelah dikalahkan petenis Inggris Emma Raducanu dengan skor 2-6, 1-6. Kekalahannya itu membuat kiprahnya terhenti pada 28 Agustus lalu. Meski begitu, pencapaiannya menjadi catatan sejarah dalam perkembangan tenis Indonesia.

“Yang pasti bangga banget,” kata Angelique, melihat prestasi Janice hingga tampil di US Open 2025, saat dihubungi Tempo, Rabu, 27 Agustus 2025. Saya pasti akan selalu support dunia olahraga di Indonesia, khususnya tenis.

Tangkap layar dua legenda tenis Indonesia Yayuk Basuki (kiri) dan Angelique Widjaya dalam acara sportainment “Lagi-Lagi Tenis” yang digelar di Stadion Tennis Indoor Jakarta, Jumat, 23 Juni 2023. (ANTARA/youtube/RANS Entertainment)

Menurut Angelique, tenis merupakan salah satu dari banyak cabang olahraga yang kini bisa membuat nama Indonesia bangga di mata dunia. “Apalagi keadaan lagi begini, makin bangga gitu. Ada sesuatu hal yang dibanggakan dari negara,” tuturnya.

Setelah tampil di US Open 2025, Janice tampil di sejumlah turnamen. Selain turun di nomor tunggal, petenis kelahiran Jakarta, 6 Mei 2002 itu juga bermain di sektor ganda. Ia tercatat juga tampil bersama seniornya yang juga dari Indonesia, Aldila Sutjiadi.

Perempuan kelahiran Bandung, 12 Desember 1984, itu tahu betul proses yang dijalani Janice. Pernah berada di posisi juniornya itu, dia mengungkapkan bahwa proses mencapai prestasi di dunia olahraga tenis benar-benar dilakukan secara underdog. “Tidak diperhitungkan oleh petenis dunia dan lain-lain. Kejadiannya sama waktu ketika saya juara Wimbledon,” kata petenis kelahiran Bandung, Jawa Barat, 12 Desember 1984.

Ketika menjuarai nomor tunggal putri junior Wimbledon 2001, kata dia, orang-orang sampai bertanya soal siapa atlet Indonesia tersebut. “Siapa, ya, Angelique Wijaya? Bahkan ditanya, Kamu dari mana, begitu? Dari Indonesia. Hah? Indonesia di mana? Ya, sampai gitu-gitu,” tutur dia, mengenang. “Maksudnya kayak Asia itu dari dulu tidak terlalu diperhitungkan, kecuali Cina.”

Namun, ia mengatakan, kadang bermain sebagai atlet tenis yang underdog seperti tidak memiliki beban dalam bermain. Berbeda ketika bermain sebagai atlet profesional yang tampil di kelas lebih tinggi. “Untuk si Janice ini kans-nya besar. Saat ini dari ranking, prestasi, dan segala macam itu masih di bawah lawan-lawan dia yang sekarang. Jadi sebenarnya nothing to lose, lah gitu,” ucap Angelique.

Lebih lanjut, dia menilai Janice, yang kini berusia 23 tahun, memiliki kapasitas sebagai atlet profesional. Ia menekankan, yang paling penting saat bertanding di US Open di levelnya adalah mental. Berbeda ketika bertanding di level Top 1-10 atau Top 1-20. “Kalau sudah Top 20 sampai 100, sebenarnya level tenisnya sama. Yang menentukan itu mentalnya. Siapa lebih siap, menurut saya, itu yang menentukan,” katanya.

Saat masih aktif sebagai petenis, Angelique juga bermain di nomor ganda. Berpasangan dengan pemain Venezuela, Mario Vento-Kabchi, ia pernah menembus perempat final Grand Slam Wimbledon 2003 dan 2004. Ia juga pernah mewakili Indonesia di Olimpiade 2024 di Athena.

Pilihan Editor: Janice Tjen Targetkan Raih Medali Emas di SEA Games 2025

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *