KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih memiliki momentum untuk melanjutkan penguatannya pada perdagangan Selasa, 25 November 2025. Optimisme ini didorong oleh sejumlah sentimen positif, baik dari dalam maupun luar negeri.
Pada perdagangan hari ini, 24 November 2025, IHSG mencetak rekor tertinggi baru (all time high/ATH) dengan ditutup menguat 1,85% ke level 8.570,25. Lonjakan ini terutama dipicu oleh efek rebalancing MSCI November 2025 yang mulai berlaku efektif hari ini.
Menurut Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang, masuknya saham BREN dan BRMS ke dalam MSCI Global Standard Index menjadi katalis kuat bagi reli IHSG. Hal ini memicu masuknya dana dari investor global yang berburu saham-saham tersebut.
“Rebalancing MSCI memberikan dorongan signifikan, terutama pada saham-saham yang mengalami penyesuaian bobot dan masuk ke indeks,” jelas Alrich kepada Kontan, Senin (24/11/2025). Efek domino dari aksi korporasi ini memberikan warna cerah pada pergerakan IHSG.
Selain sentimen MSCI, penguatan rupiah turut memberikan angin segar bagi pasar modal. Rupiah terapresiasi seiring dengan sentimen positif mata uang Asia, didorong oleh ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed. Investor juga akan mencermati rilis data ekonomi Amerika Serikat, termasuk data PPI dan penjualan ritel September yang sempat tertunda.
Dari dalam negeri, perkembangan penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Demutualisasi Bursa Efek menjadi fokus perhatian. Kebijakan ini akan mengubah struktur kepemilikan Bursa Efek Indonesia (BEI) dari berbasis mutual menjadi perseroan yang dapat dimiliki oleh publik secara lebih luas. Transformasi ini diharapkan dapat memperkuat tata kelola BEI sekaligus meningkatkan likuiditas pasar.
Secara teknikal, IHSG berhasil keluar dari area konsolidasi dan bergerak stabil di atas MA5. Indikator MACD dan Stochastic RSI juga mengindikasikan potensi penguatan lanjutan.
“Secara teknikal, IHSG berpotensi melanjutkan tren positif menuju area 8.600 dalam jangka pendek,” imbuh Alrich. Investor diharapkan untuk tetap cermat dalam memilih saham-saham yang memiliki fundamental kuat dan prospek pertumbuhan yang baik.
Level-level penting yang perlu diperhatikan menjelang perdagangan Selasa adalah resistance di 8.600, pivot di 8.550, dan support di 8.500. Pergerakan IHSG di sekitar level ini akan memberikan petunjuk arah selanjutnya.
Untuk perdagangan hari ini, Phintraco Sekuritas merekomendasikan beberapa saham pilihan, yaitu MEDC, TLKM, BBCA, BMRI, dan UNVR. Rekomendasi ini didasarkan pada analisis teknikal dan fundamental terhadap prospek masing-masing emiten.
Ringkasan
IHSG diperkirakan akan melanjutkan penguatannya pada 25 November 2025, didorong oleh sentimen positif dari dalam dan luar negeri. Pada 24 November 2025, IHSG mencetak rekor tertinggi baru, didorong oleh efek rebalancing MSCI November 2025, terutama masuknya saham BREN dan BRMS ke MSCI Global Standard Index.
Selain itu, penguatan rupiah dan perkembangan RPP Demutualisasi Bursa Efek juga memberikan sentimen positif. Secara teknikal, IHSG berpotensi melanjutkan tren positif menuju area 8.600. Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham MEDC, TLKM, BBCA, BMRI, dan UNVR.



