mellydia.co.id JAKARTA. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berhasil mencetak sejarah baru dalam performa keuangannya, membukukan EBITDA Grup yang disesuaikan positif selama tiga kuartal berturut-turut. Puncaknya, pada kuartal II-2025, EBITDA Grup yang disesuaikan GOTO sukses mencapai rekor tertinggi, menandai titik balik signifikan bagi raksasa teknologi ini.
Untuk periode April hingga Juli 2025, EBITDA yang disesuaikan Grup GOTO melesat hingga Rp 427 miliar. Angka impresif ini menunjukkan pembalikan drastis dari kerugian minus Rp 85 miliar pada periode yang sama tahun 2024. Kinerja cemerlang ini berlanjut pada periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2025, di mana EBITDA yang disesuaikan Grup GOTO melonjak menjadi Rp 820 miliar, berbalik dari kerugian minus Rp 231 miliar per Juni 2024.
Direktur Keuangan Grup GoTo, Simon Ho, mengungkapkan bahwa pencapaian luar biasa ini tak lepas dari pertumbuhan pendapatan yang signifikan serta peningkatan efisiensi biaya yang konsisten di seluruh ekosistem perusahaan. “Seiring dengan skala yang kami kembangkan, kami mengoptimalkan daya ungkit operasional dan menerapkan disiplin keuangan yang ketat untuk menjaga profitabilitas,” ujar Simon, Rabu (13/8/2025), menegaskan komitmen perusahaan terhadap pengelolaan finansial yang prudent.
Melihat kinerja positif yang telah dibukukan pada paruh pertama tahun ini, manajemen GOTO semakin optimistis dan menegaskan kembali pedoman EBITDA Grup yang disesuaikan untuk tahun penuh 2025 berada dalam kisaran Rp 1,4 triliun hingga Rp 1,6 triliun.
Patrick Walujo, Direktur Utama Grup GoTo, menambahkan bahwa proyeksi ini didasarkan pada kondisi pasar terkini dan mencerminkan estimasi awal perusahaan. Ia menekankan bahwa meskipun optimis, proyeksi ini tetap tunduk pada berbagai ketidakpastian dan risiko yang ada. “Kami berada di jalur yang tepat untuk mencapai pedoman kinerja tersebut sejalan dengan upaya GOTO untuk menciptakan bisnis teknologi yang berkelanjutan,” kata Patrick, menegaskan visi jangka panjang perusahaan.
Lebih lanjut, Patrick juga menyoroti investasi strategis GOTO dalam infrastruktur teknologi, termasuk migrasi cloud dan pengembangan di bidang kecerdasan buatan (AI). Menurutnya, langkah-langkah ini sangat krusial untuk mengatasi berbagai hambatan dan menempatkan GOTO pada posisi yang kokoh untuk pertumbuhan berkelanjutan di masa depan.
Transformasi finansial GOTO juga tercermin dalam laporan keuangan per Juni 2025. Perusahaan berhasil meraup pendapatan bersih sebesar Rp 8,55 triliun, meningkat 10,62% secara tahunan (Year on Year/YoY) dari Rp 7,73 triliun. Peningkatan pendapatan ini menjadi fondasi utama bagi perbaikan kinerja keuangan yang signifikan.
Selain itu, GOTO menunjukkan perbaikan drastis dalam sisi operasional. Rugi usaha GOTO di paruh pertama 2025 hanya mencapai Rp 171,59 miliar, turun signifikan atau terpangkas sekitar 90% YoY dari Rp 1,72 triliun di semester I-2024. Sebagai hasilnya, rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk GOTO menyusut tajam 78,51% secara tahunan menjadi Rp 580,01 miliar di semester I-2025, dibandingkan dengan Rp 2,69 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pencapaian ini mengukuhkan komitmen GOTO menuju profitabilitas yang berkelanjutan.
GOTO Chart by TradingView