Lagu ‘Salah Dengar’ yang Jadi Bagian dari Kultur Sepak Bola Dunia: Mengupas “Seven Nation Army” dari The White Stripes

Posted on

mellydia.co.id  Disadari atau tidak, musik sangat erat dengan dunia sepak bola. Di beberapa turnamen akbar seperti Piala Dunia maupun Piala Eropa atau Euro, beberapa potongan lagu yang sudah sangat termasyur dan ikonik dengan sepak bola kerap kali diputar di sela-sela pertandingan. ‘Seven Nation Army’ dari band asal Amerika Serikat The White Stripes adalah salah satunya.

Dikenal juga sebagai ‘The Po Po Po Song’ oleh publik sepak bola Eropa, lagu yang dipopulerkan oleh kakak beradik Jack White (gitar, vokal) dan Meg White (drum) di tahun 2003 tersebut memang tercatat sebagai salah satu gubahan paling populer sepanjang masa. Kalaupun ada yang tidak familiar dengan judulnya, mereka pasti pernah mendengar lantunan nadanya.

Kata ‘Po Po Po‘ sendiri sebetulnya merupakan chant para penonton sepak bola di stadion yang mengikuti irama riff gitar sederhana namun catchy di sepanjang lagu yang ditulis oleh Jack White.

6 Shio yang Melimpah Hokinya Tahun 2025, Keinginan Punya Rumah Baru Diprediksi Tercapai

Diputar perdana di Piala Dunia 2006, tidak butuh waktu lama bagi penonton di stadion untuk menjadikan lagu ini sebagai anthem tidak resmi di turnamen tersebut. Setelah Piala Dunia di Jerman tersebut usai, Seven Nation Army kian sering digunakan di sederet turnamen sepak bola besar lainnya, seperti di Euro 2008, 2010, dan 2012, serta di Piala Dunia 2018 dan seterusnya.

Seven Nation Army biasanya diputar pada momen yang berbeda-beda, seperti saat para pemain sedang turun minum di akhir babak pertama, ketika pertandingam hendak dimulai, maupun saat pemain berhasil mencetak gol.

Menurut kurator pameran multimedia Art of Football Craig G. Pennington seperti dilansir BBCSeven Nation Army adalah tembang yang punya dampak sangat dahsyat setiap kali diputar di pertandingan sepak bola.

Pria Cekcok dengan Debt Collector di Mal BTM Bogor, Polda Metro Jaya: Bukan Anak Anggota Propam

Seven Nation Army adalah lagu dengan nada-nada yang sangat kuat, namun juga sangat sederhana sehingga sangat mudah dinyanyikan oleh siapapun. Lagu itu dengan mudahnya memberikan energi bukan hanya ke pemain, tapi ke penonton yang hadir di stadion,” ujarnya.

Tak hanya di sepak bola, lagu ini bahkan juga diputar untuk momen-momen serupa di olahraga stadium lain, seperti baseball dan American football.

Layaknya lagu-lagu rakyat, ‘Seven Nation Army‘ adalah lagu yang lebih terkenal dari penciptanya. Hal ini membuat banyak pengamat musik di Amerika Serikat menyebut lagu berdurasi 3 menit 52 detik ini sebagai the last great America’s folk song atau, secara harfiah, lagu folk Amerika terakhir yang paling keren. Ya, lagu ini sudah disejajarkan oleh nomor-nomor legendaris layaknya ‘House of The Rising Sun’, ‘Blowin’ in The Wind‘, ‘Leaving on A Jetplane‘, dan banyak lagi.

Yang menarik, Seven Nation Army bukanlah lagu tentang sepak bola atau olahraga. Lagu ini murni dilantunkan oleh orang-orang karena nada-nadanya yang mudah diingat dan mudah dinyanyikan oleh siapapun. Tidak perlu teknik, tidak perlu skill, tidak perlu suara emas.

Tahun Lalu Sukses dengan Karbon Netral, Pertamina Eco RunFest 2025 Kini Jadi Ajang Lari 100 Persen Bebas Emisi

Salah Dengar

Lantas, apa maksud dari kata-kata Seven Nation Army?

Lagu tentang apakah ini?

Semuanya berawal dari hal sederhana yang pernah terjadi oleh semua orang: salah dengar.

Sekian dekade silam, Jack White kecil, yang pada 9 Juli lalu genap berumur 50 tahun, mendengar sebuah kata yang sangat asing untuknya. Kata tersebut adalah ‘Salvation Army‘ yang merujuk pada salah satu denominasi Kristen Protestan yang fokus pada misi penginjilan dan pelayanan sosial.

Jack White kecil rupanya menangkap kata ‘Salvation Army‘ sebagai ‘Seven Nation Army‘. Kata-kata salah dengar itu ia simpan dengan erat di dalam hati hingga tahun 2002 ketika ia sedang menulis sebuah lagu baru di sebuah hotel daerah Melbourne, Australia.

Jack White memutuskan untuk memasukkan kata-kata tersebut sebagai salah satu lirik sekaligus judul lagunya.

Secara lirik, ‘Seven Nation Army’ sebetulnya adalah lagu tentang bagaimana seseorang tetap bertahan untuk terus melakukan hal yang ia inginkan meski mendapat cibiran dan gosip di mana-mana.

Di KTT G20 Afrika Selatan, Wapres Gibran Sebut Program MBG sebagai Model Investasi Strategis

Dalam berbagai interview, Jack White berulang kali menyampaikan bahwa ia tidak pernah menduga Seven Nation Army akan menjelma menjadi sebuah lagu yang erat dengan kultur sepak bola dan olahraga.

“Sebagai seorang penulis lagu, hal seperti ini adalah hal terbaik yang pernah terjadi. Aku tak pernah menyangka lagu ini akan menjadi sebuah folk song. Mereka tidak menyanyikan lagunya, tapi mereka melantunkan melodinya. Sungguh sulit dipercaya bahwa lagu ini bisa memiliki koneksi dengan begitu banyak orang di dunia,” ujar Jack White dalam sebuah wawancara bersama Conan O’Brien pada 2022.

Terlepas dari masalah royalti musik, Jack White mengakui ia sudah ‘merelakan’ bahwa ‘Seven Nation Army‘ kini bukan cuma miliknya atau The White Stripes semata. Lagu ini sudah menjadi milik seluruh umat manusia.

“Lagu ini bukan milikku lagi. ‘Seven Nation Army’ menjadi musik folk sejati justru ketika hal-hal seperti itu (chant sepak bola) terjadi. Semakin banyak orang yang tidak tahu dari mana lagu itu berasal, aku semakin bahagia. Aku yakin banyak orang yang kini bersenandung atau menyanyikan melodinya sama sekali tidak tahu lagu apa itu, dari mana asalnya, mengapa diciptakan, atau apa pun. Dan itu sudah tidak penting lagi,” tutup Jack White.    Poooo Po Po Po Po Poooo Pooooo! Poooo Po Po Po Po Poooo Pooooo!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *