Investasi Gila di Sumut: 736 Ribu Investor, Transaksi Rp 21,7 Triliun!

Posted on

PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dengan dukungan penuh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sukses menggelar Medan Sharia Investor City (Manistrory) 2025. Acara yang berlangsung meriah di Ballroom JW Marriott Hotel Medan ini juga disiarkan langsung melalui kanal YouTube Indonesia Stock Exchange, menjangkau investor di seluruh penjuru negeri.

Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, menyampaikan bahwa Manistrory 2025 menjadi wadah silaturahmi yang penting bagi para investor pasar modal syariah, masyarakat luas, dan seluruh pemangku kepentingan. Pertumbuhan investor saham syariah menunjukkan tren yang sangat menggembirakan, melonjak 142% dari 85.891 investor pada tahun 2020 menjadi 207.834 investor pada Oktober 2025. Sumatera Utara sendiri menyumbang 6.178 investor atau sekitar 2,9% dari total investor saham syariah di Indonesia.

“Hal ini menjadikan Sumatera Utara sebagai salah satu provinsi dengan basis investor saham syariah terbesar saat ini. Pada acara Mainstory sebelumnya, BEI memberikan penghargaan yang diterima langsung oleh Bapak Gubernur,” ungkap Jeffrey dalam keterangan tertulisnya pada hari Minggu, 23 November 2025.

Kepala OJK Sumut, Khoirul Muttaqien, menekankan bahwa Mainstory merupakan wujud sinergi untuk memperkuat ekosistem pasar modal syariah sekaligus mendorong pertumbuhan investor yang inklusif. Ia berharap kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman masyarakat, memacu pertumbuhan investor baru yang cerdas dan berkelanjutan, serta menegaskan peran Sumatera Utara sebagai daerah dengan potensi besar dalam pengembangan pasar modal syariah.

Lebih lanjut, Khoirul menjelaskan bahwa pasar modal Sumatera Utara merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia. Bahkan, pasar modal syariah Sumut telah lima kali dinobatkan sebagai yang terbaik secara nasional. Jumlah investor pasar modal di Sumatera Utara juga termasuk yang terbesar di luar Pulau Jawa, mencapai sekitar 736 ribu investor dengan nilai transaksi mencapai Rp 21,7 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh pembukaan rekening baru dan aktivitas pengelolaan portofolio yang tinggi.

“Secara nasional, pertumbuhan investor pasar modal syariah mencapai 142 persen, namun di Sumut, peningkatannya lebih signifikan, yakni mencapai 270 persen dalam lima tahun terakhir,” jelasnya.

Dalam ajang Investroopers 2025, Abdullah Faqih dan coach Abdullah Karim Ahmad Rifai menerima penghargaan atas kontribusi mereka. Program Investroopers sendiri merupakan pengembangan program duta pasar modal syariah yang bertujuan meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal syariah di berbagai lapisan masyarakat.

Selain itu, BEI memberikan apresiasi kepada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) sebagai lembaga filantropi terbaik dan PT MNC Sekuritas sebagai Anggota Bursa-Sharia Online Trading System (AB-SOTS) terbaik. Penghargaan juga diberikan kepada AB-SOTS dan investor syariah pemenang IDX Islamic Challenge 2025 dengan total hadiah senilai Rp 400 juta. PT Phintraco Sekuritas terpilih sebagai AB-SOTS Terbaik Kategori Jumlah Peserta Aktif Terbanyak, PT Mandiri Sekuritas sebagai AB-SOTS Terbaik Kategori Nilai Transaksi Terbesar, PT Phillip Sekuritas Indonesia menjadi AB-SOTS Terbaik Mitra Penyelenggara IDX Islamic Challenge. Sementara itu, Masrur Abdull Hamid Ghani (investor syariah di PT MNC Sekuritas) dinobatkan sebagai best investor kategori professional investor dan William Giovanni (investor syariah di PT BRI Danareksa Sekuritas) sebagai best investor kategori beginner investor pada IDX Islamic Challenge 2025.

Apresiasi juga diberikan kepada Galeri Investasi Syariah (GIS) BEI dan kantor perwakilan BEI yang aktif berpartisipasi dalam IDX Islamic Challenge 2025. GIS UIN Fatmawati Soekarno menjadi GIS terbaik kategori peserta aktif terbanyak dan GIS IAIN Curup Bengkulu sebagai GIS Universitas terbaik kategori nilai transaksi terbesar. Kantor Perwakilan BEI Bengkulu dinobatkan sebagai kantor perwakilan terbaik.

Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, dalam sambutannya di Mainstory 2025, mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara untuk menjadi investor pasar modal. Ia meminta OJK dan BEI untuk memberikan literasi yang memadai agar ASN memahami investasi yang aman dan produktif. “Saya meminta agar ASN diajari tentang pasar modal sehingga mereka memiliki peluang untuk menjadi investor,” ujarnya.

Bobby Nasution meyakini bahwa pemahaman tentang pasar modal akan membantu ASN meningkatkan kondisi ekonomi mereka sekaligus mencegah tindakan negatif seperti judi online (judol) dan korupsi. Investasi di pasar modal dapat menjadi alternatif untuk mendapatkan penghasilan tambahan dengan cara yang legal.

“Saya melihat pelaku pasar modal berasal dari berbagai kalangan, mulai dari ojol, pedagang, hingga ASN. Daripada bermain judol, lebih baik belajar tentang pasar modal. Saya berharap OJK dapat mengajak ASN kami untuk terjun ke pasar modal, melatih mereka agar mahir, misalnya dengan membuat kelas khusus,” pungkas Bobby Nasution.

Pilihan Editor: Mengapa Pemodal Kurang Tertarik Berinvestasi di IKN

Ringkasan

Medan Sharia Investor City (Manistrory) 2025 diselenggarakan dengan sukses, menandai pertumbuhan investor saham syariah yang signifikan, mencapai 142% secara nasional. Sumatera Utara menunjukkan performa yang mengesankan dengan jumlah investor pasar modal mencapai sekitar 736 ribu, serta nilai transaksi mencapai Rp 21,7 triliun. Pasar modal syariah Sumut bahkan telah lima kali dinobatkan sebagai yang terbaik secara nasional.

Acara tersebut juga memberikan penghargaan kepada berbagai pihak yang berkontribusi pada pengembangan pasar modal syariah, termasuk Investroopers, BAZNAS, dan beberapa Anggota Bursa. Gubernur Sumatera Utara mengajak ASN untuk menjadi investor pasar modal, menekankan pentingnya literasi keuangan untuk mencegah tindakan negatif dan meningkatkan kesejahteraan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *