Ayah Francesco Bagnaia Ungkap Peran Kunci Valentino Rossi dalam Kesuksesan Karier Putranya
Francesco Bagnaia, bintang MotoGP saat ini, nyaris mengakhiri kariernya sebelum mencapai puncak. Awal kariernya di Moto3 penuh dengan kesulitan, bahkan hampir membuatnya depresi. Hal ini diungkapkan oleh ayahnya, Pietro Bagnaia, yang menceritakan campur tangan penting Valentino Rossi dalam menyelamatkan karier sang juara dunia.
Awalnya, perjalanan Pecco—sapaan akrab Bagnaia—di kelas Moto3 bersama tim FTR Honda sangatlah sulit. “Mereka tidak mengajarkan apa pun dan selalu marah,” kenang Pietro Bagnaia kepada Crash.net, menjelaskan masa-masa sulit yang dihadapi putranya. Tanpa mencetak poin di Grand Prix 2013, masa depan Pecco tampak suram. Bahkan, sebuah tawaran tes bersama Mahindra nyaris membuatnya kehilangan kesempatan balapan selamanya. “Seorang manajer tim mengatakan kepada saya bahwa jika Pecco melakukan tes itu, dia tidak akan pernah balapan lagi,” ungkap Pietro.
Namun, sebuah titik balik muncul. Keputusan untuk menerima konsekuensi dan melepaskan Pecco dari tim Italia membuka jalan menuju Akademi VR46, yang saat itu baru mulai terbentuk. “Uccio (Salucci, tangan kanan Rossi) mengusulkan kepada saya untuk bergabung dengan proyek yang masih dalam tahap awal,” kata Pietro. Kesempatan ini mengubah segalanya. Pecco, yang sebelumnya terpuruk dalam depresi, kembali bersemangat dan menemukan gairahnya dalam balap motor.
Berguguran di Akademi VR46, karier Pecco mulai menanjak. Ia kemudian berlaga di Moto2 pada musim 2017 dan berhasil meraih gelar juara pada tahun 2018 bersama tim Sky Racing VR46. Dari sana, jalan menuju MotoGP pun terbuka. Meskipun debutnya di MotoGP pada tahun 2019 kurang mulus, Pecco terus beradaptasi dan menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Puncaknya, ia meraih posisi runner-up di MotoGP 2021 sebelum akhirnya dinobatkan sebagai juara dunia pada tahun 2022 dan 2023. Meskipun musim 2024 sedikit terhambat oleh performa apik Jorge Martin, Pecco tetap menjadi pembalap papan atas. Kini, di MotoGP 2025, ia masih berjuang di tiga besar, kendati tertinggal cukup jauh dari Marc Marquez yang telah memenangkan delapan seri. Tantangannya kini adalah merebut posisi kedua, bersaing ketat dengan Alex Marquez, di sisa 10 seri yang tersisa. Kisah perjalanan Pecco Bagnaia menjadi bukti nyata bahwa dukungan dan bimbingan yang tepat mampu mengubah sebuah karier yang hampir berakhir menjadi kisah sukses gemilang.
Ringkasan
Karier Francesco Bagnaia di Moto3 awalnya penuh kesulitan, hampir membuatnya depresi. Ayahnya mengungkapkan bahwa tim sebelumnya tidak memberikan dukungan yang cukup, bahkan hampir membuat Pecco kehilangan kesempatan balapan selamanya. Namun, bergabungnya Pecco dengan Akademi VR46, atas usulan Uccio Salucci, menjadi titik balik yang signifikan dalam kariernya.
Di Akademi VR46, Pecco bangkit dari keterpurukan dan menemukan kembali semangatnya. Ia kemudian sukses di Moto2 dan MotoGP, meraih gelar juara dunia pada tahun 2022 dan 2023. Walaupun menghadapi persaingan ketat di musim-musim berikutnya, Pecco tetap menjadi pembalap papan atas di MotoGP, membuktikan dampak positif bimbingan dan dukungan yang tepat dalam kariernya.