
mellydia.co.id – Nama Gabriel Han Willhoft King pernah jadi perbincangan hangat di publik sepak bola nasional karena termasuk pemain potensial asal Inggris yang punya darah Indonesia dan bisa membela Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia U-17 2023. Namun, dia kini ternyata sudah pensiun di usia 19 tahun.
Wilhoft-King adalah pemain kelahiran London, Inggris pada 24 Januari 2006. Dia memiliki seorang ayah yang besar di Jakarta dan ibu berdarah Tionghoa-Amerika Serikat.
Beberapa tahun lalu, Wilhoft-King sangat diidam-idamkan memperkuat Timnas Indonesia. Sebab, awal kariernya terbilang ciamik karena jebolan akademi Tottenham Hotspur yang kemudian pindah ke Manchester City pada 2024.
Selain itu, Wilhoft-King termasuk pemain muda berbakat yang seangkatan dengan dua bintang Arsenal, Ethan Nwaneri dan Myles Lewis-Skelly. Ia pernah jadi bagian tim Inggris U-16 serta pernah terlibat dalam latihan tim utama Spurs di bawah asuhan Antonio Conte dan Manchester City bareng Pep Guardiola.
Penantian 43 Tahun Tuntas! Singapura Susul Timnas Indonesia ke Piala Asia 2027, Tekuk Hong Kong 1-2
Tapi, Wilhoft-King pernah menderita cedera cukup parah pada 2022, tahun pertama masa beasiswa bersama Spurs. Kondisi itu cukup mengganggu perkembangan kariernya karena tahun kedua cedera juga menghampiri.
Pada momen itulah, Wilhoft-King berpikir untuk kuliah. Apalagi, dia punya latar belakang orang tua yang andal di bidang akademik, seperti ayahnya yang mantan dosen dan ibu seorang arsitek.
Wilhoft-King pun sempat menolak tawaran kontrak dari Spurs untuk pergi berkuliah di Amerika Serikat di University of California, Los Angeles pada 2025. Targetnya kala itu kuliah sambil bermain bola dengan harapan bisa direkrut tim MLS.
Jelang masuk kuliah, Wilhoft-King dapat kontrak enam bulan dari FC Cincinnati 2. Kemudian, tak lama setelahnya dia digoda oleh Manchester City dengan kontrak setahun dengan opsi tambahan setahun. Tawaran itu pun diterima karena dirinya tak mau menyesal di kemudian hari.
“Saat itu, rencana saya masih menjadi pemain pro, dan saya merasa akan selalu menyesal jika tidak bergabung dengan Man City,” ujar Wilhoft-King kepada The Guardian.
Tidak Hargai Dukungan Suporter, Federasi Beri Hukuman Timnas Ceko dan Copot Jabatan Kapten Tomas Soucek usai Bungkam Gibraltar 6-0
“Saya selalu berpikir: ‘Bagaimana jika saya mengambil kesempatan itu?’ Sekarang saya sudah mendapatkannya dan saya bisa meninggalkan sepak bola dengan keyakinan bahwa saya telah memberikan yang terbaik. Itu jauh lebih menenangkan bagi saya,” tambahnya.
Nah di Manchester City U-21, Wilhoft-King terus mentereng. Dia sempat ikut berlatih di tim utama di bawah komando pelatih Pep Guardiola. Namun, cedera kembali menghampiri dan ketika sudah pulih, ia tahu kansnya menjadi pesepak bola profesional menipis.
Di sisi lain, Wilhoft-King juga mengalami penurunan motivasi sebagai pesepak bola. Hal itulah yang membuatnya memutuskan kembali berkuliah, tapi di Inggris. Dia diterima di Oxford University jurusan hukum. Tapi, Wilhoft-King masih bermain bola, meski tak lagi di level profesional.
“Saya selalu merasa kurang terstimulasi di sepak bola. Jangan salah paham. Saya masih menyukainya. Tapi saya selalu merasa bisa berbuat lebih banyak. Saya membuang-buang waktu berjam-jam sehari. Saya butuh sesuatu yang berbeda dan Oxford membuat saya bersemangat; orang-orangnya juga,” terang Wilhoft-King.
“Saya rasa itulah alasannya. Cedera memang faktor besar, tapi itu jawaban gampang. Saya merasa butuh sesuatu yang lebih… terutama secara intelektual, yang terdengar agak sok. Tapi, ya, begitulah,” tambahnya.
Wilhoft-King mencontohkan bila dia berkarier di League One atau Championship, kompetisi kasta kedua dan ketiga Liga Inggris. Dia tahu bakal mendapatkan banyak uang, namun ragu bisa menikmatinya.
Karena itu, Wilhoft-King memilih untuk fokus ke kuliah dan memutuskan pensiun dini dari sepak bola profesional.
“Skenario terbaiknya juga – Anda akan bermain selama 10-15 tahun dan setelah itu bagaimana? Saya pikir kuliah akan menyediakan platform bagi saya untuk melakukan sesuatu setidaknya lebih lama dari 10-15 tahun ke depan. Jadi, ini juga merupakan hal jangka panjang,” tegasnya.
Alarm Persik Kediri! Kehilangan Dua Pemain ke Timnas Indonesia, Pasukan Ong Kim Swee Tampil Pincang Kontra Persija Jakarta



