Bintang Manchester City Incaran Timnas U-17 Pensiun Dini: Kenapa?

Posted on

Gabriel Han Willhoft-King, pesepak bola muda berbakat yang sempat menjadi incaran Timnas Indonesia U-17, secara mengejutkan memutuskan untuk gantung sepatu. Keputusan ini tentu mengejutkan banyak pihak, mengingat potensinya yang besar di lapangan hijau.

Pemain yang memiliki darah Indonesia dari sang ayah (Jakarta) dan keturunan Amerika-China dari ibunya ini, sebelumnya merupakan pemain Tottenham Hotspur U-18. Bahkan, Gabriel sempat merasakan atmosfer Manchester City U-21, sebelum akhirnya memilih jalan yang berbeda.

Lalu, apa yang membuat Gabriel, yang sempat diincar untuk memperkuat Garuda Asia di Piala Dunia U-17 2023, mengambil keputusan besar ini? Jawabannya adalah pendidikan. Ia memilih untuk fokus pada studinya di Oxford University.

“Saya tidak mengenal banyak orang yang, ketika mereka bergabung dengan tim Man City U-21, akan memutuskan untuk berhenti pada tahap itu. Karena ketika Anda bermain untuk tim Man City U-21, ekspektasinya adalah untuk mengejar karier,” ungkap Gabriel Han Willhoft-King, seperti dilansir BolaSport.com dari The Guardian.

Keputusan pensiun ini diakui Gabriel tidaklah mudah. Apalagi, ia sudah berhasil menembus tim muda Manchester City dan memiliki peluang untuk mengembangkan kariernya lebih jauh. Namun, cedera panjang yang dialaminya menjadi salah satu faktor yang memengaruhi keputusannya.

Lebih dari sekadar cedera, Gabriel merasa bahwa sepak bola bukanlah satu-satunya prioritas dalam hidupnya. Beasiswa dari Oxford University kemudian menjadi titik balik yang mengubah arah masa depannya.

Sosok kelahiran London ini menjelaskan bahwa sepak bola tetap menjadi bagian dari hidupnya, meski bukan lagi sebagai profesi utama. Prioritas utamanya kini adalah kuliah, meskipun ia masih akan menyempatkan diri untuk berolahraga.

“Saya selalu merasa kurang terstimulasi dalam sepak bola. Jangan salah paham. Saya masih menyukainya. Tapi saya selalu merasa bisa melakukan lebih banyak. Saya membuang-buang jam-jam dalam sehari. Saya butuh sesuatu yang berbeda dan Oxford membuat saya excited; orang-orangnya juga. Saya kira itulah alasannya,” jelasnya.

Gabriel juga menambahkan, “Cedera adalah faktor besar, tapi itu jawaban yang mudah. Saya merasa butuh sesuatu yang sedikit lebih … terutama secara intelektual, yang terdengar cukup pretensius.”

Keputusan untuk fokus pada pendidikan didasari oleh pemikiran jangka panjang. Gabriel merasa tidak yakin dapat terus fokus dan konsisten di dunia sepak bola selama 15 tahun ke depan. Ia melihat kuliah sebagai landasan yang lebih kokoh untuk masa depannya.

“Misalkan saya memiliki karier di Liga Satu atau Championship… Anda bisa mendapatkan penghasilan yang bagus. Tapi seberapa besar saya akan menikmatinya? Di dalam pikiran saya, saya tidak yakin,” ujarnya.

“Selain itu, skenario terbaik – kamu akan bermain selama 10, 15 tahun, dan setelah itu, apa? Saya berpikir bahwa kuliah akan memberikan landasan bagi saya untuk melakukan sesuatu setidaknya selama lebih dari 10 hingga 15 tahun ke depan. Jadi, ini juga merupakan hal yang bersifat jangka panjang,” pungkas Gabriel, menutup penjelasannya mengenai keputusan besar yang diambilnya.

Ringkasan

Gabriel Han Willhoft-King, pemain muda yang sempat diincar Timnas Indonesia U-17 dan pernah bermain untuk Manchester City U-21, memutuskan pensiun dini dari sepak bola. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak mengingat potensinya, namun ia memilih untuk fokus pada pendidikannya di Oxford University.

Keputusan Gabriel dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk cedera panjang dan keinginan untuk mengejar stimulasi intelektual yang lebih besar. Ia merasa bahwa pendidikan akan memberikan landasan yang lebih kokoh untuk masa depannya dibandingkan dengan karier sepak bola yang tidak pasti dalam jangka panjang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *