Induk organisasi sepak bola dunia, FIFA, telah menjatuhkan sanksi disipliner kepada Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan dua pemain Timnas Indonesia. Kabar terbaru, potensi hukuman bagi sepak bola tanah air belum berakhir. FIFA dijadwalkan akan menggelar sidang lanjutan pada Selasa, 18 November 2025, yang diyakini dapat memperberat sanksi, khususnya bagi manajer Timnas Indonesia, Sumardji. Informasi ini disampaikan langsung oleh Sumardji kepada media, termasuk BolaSport.com.
Sebelum ancaman sanksi baru ini muncul, FIFA telah lebih dulu menjatuhkan denda total sekitar Rp 1,2 miliar kepada PSSI dan kedua pemain tersebut. Sanksi ini merupakan respons atas insiden yang terjadi dalam rangkaian pertandingan penting bagi Timnas Indonesia.
Hukuman pertama, berupa denda sebesar 50.000 Swiss Franc (Chf) atau setara dengan Rp 1 miliar, dijatuhkan kepada PSSI. Sanksi ini muncul setelah laga kedua Grup B Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia antara Timnas Indonesia melawan Irak di Stadion King Abdullah, Jeddah, Arab Saudi, pada 12 Oktober 2025. FIFA mengidentifikasi pelanggaran serius terkait ketertiban dan keamanan pertandingan, di mana suporter Timnas Indonesia kedapatan melempar benda ke lapangan. Hal ini dianggap sebagai tindakan tidak terpuji dan pelanggaran berat oleh otoritas sepak bola global.
Selain PSSI, dua pemain kunci Timnas Indonesia, Thom Haye dan Shayne Pattynama, turut merasakan imbas dari ketegasan FIFA. Keduanya dikenai denda masing-masing sebesar 5.000 Swiss Franc (Chf) atau sekitar Rp 100 juta, sehingga total menjadi Rp 200 juta untuk kedua pemain. Hukuman ini diberikan setelah mereka melakukan intervensi terhadap wasit pasca-pertandingan melawan Irak, sebuah tindakan yang berujung pada kartu merah. Akibatnya, baik Thom Haye maupun Shayne Pattynama juga harus absen membela Timnas Indonesia dalam empat pertandingan mendatang.
Tak berhenti sampai di situ, manajer Timnas Indonesia, Sumardji, mengungkapkan kekhawatirannya akan turut mendapatkan sanksi dari FIFA. Meski belum mengetahui bentuk hukuman apa yang akan diterimanya, Sumardji membenarkan bahwa sidang terkait potensi sanksi tersebut akan dilaksanakan bertepatan dengan tanggal yang disebutkan, yakni Selasa, 18 November 2025. “Ya itu Thom Haye dan Shayne Pattynama terkena hukuman. Mungkin juga saya yang akan kena hukuman besok. Karena kalau tidak salah, sidangnya besok. Kita tunggu saja hasilnya nanti,” ujar Sumardji, mengonfirmasi kabar tersebut sekaligus menanti keputusan akhir.
Menanggapi rentetan sanksi ini, Sumardji menegaskan bahwa PSSI menerima penuh keputusan yang telah dikeluarkan oleh FIFA. PSSI tidak akan mengajukan banding kepada Komisi Disiplin (Komdis) FIFA karena sanksi tersebut bersifat mengikat dan final. “Sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) FIFA itu sudah mengikat dan final. Kami sudah tidak bisa lagi melakukan banding dan lain sebagainya. Kami sudah komunikasikan, tim dari PSSI sudah menanyakan tentang sanksi itu. Ya sudah, kami jalani saja. Mau bagaimana lagi. Namanya juga sanksi yang memang harus kami jalani,” pungkas Sumardji, menunjukkan sikap legowo PSSI dalam menghadapi konsekuensi ini.
Ringkasan
FIFA telah menjatuhkan sanksi kepada PSSI berupa denda sebesar Rp 1 miliar akibat insiden pelemparan benda ke lapangan oleh suporter saat pertandingan Timnas Indonesia melawan Irak. Dua pemain Timnas Indonesia, Thom Haye dan Shayne Pattynama, juga didenda masing-masing Rp 100 juta dan diskors dari empat pertandingan karena intervensi terhadap wasit.
Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, mengkhawatirkan potensi sanksi tambahan dari FIFA dan sidang lanjutan dijadwalkan pada 18 November 2025. PSSI menyatakan menerima sepenuhnya keputusan FIFA dan tidak akan mengajukan banding terhadap sanksi yang telah diberikan.



